Tujuan Pembelajaran Apresiasi Puisi

Guru hendaknya juga mengetahui kondisi psikologis anak didik karena hal tersebut sangat berpengaruh dengan kegiatan belajar siswa. 7 Kemampuan guru Kemampuan guru yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan guru dalam hal menyampaikan materi, mengelola kelas, serta dalam mengatasi masalah yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar guru juga harus dapat menggunakan dan menetapkan media dan metode yang sesuai dan membuat siswa tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, seorang guru saat ini hendaknya memiliki empat kemampuan, yakni kemampuan paedagogi, kemampuan profesional, kemampuan sosial, dan kemampuan kepribadian. Empat kemampuan inilah yang akan mendukung guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. 8 Metode pembelajaran Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai akan merangsang siswa agar lebih aktif dalam proses belajar.

c. Tujuan Pembelajaran Apresiasi Puisi

Sesuai dengan kurikulum dalam mata pelajaran bahasa Indonesia juga ditetapkan dalam standar kompetensi, yakni kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif siswa terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Berkaitan dengan pengajaran apresiasi sastra, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. Maman S. Mahayana 2008: 7-8 mengatakan bahwa secara umum standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran, sebagai berikut. 1 Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. 2 Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar. Selain itu guru juga diharapkan dapat membangkitkan kesenangan anak didik terhadap karya sastra. 3 Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya. 4 Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah. 5 Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia. 6 Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah tetap memperhatikan kepentingan nasional. Menurut Sara M. Cifemi Bailey 2000: 3 poetry is one of the many ways a child can express himself in response to literature based situation in the classroom , intinya adalah puisi merupakan salah satu cara bagi siswa untuk mengekspresikan dirinya dalam merespon sesuatu. Dalam rangka menjamin dan membina kegiatan belajar dan mengajar apresiasi puisi yang efektif, guru dan siswa hendaknya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan akhir dari pembelajaran yang telah dilakukan. Guru tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya siswa. Demikian pula siswa tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara baik tanpa adanya bimbingan dari guru. Sudah semestinya guru dan siswa menciptakan hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang, serta dijiwai oleh semangat kekeluargaan dan kebersamaan agar pembelajaran berjalan dengan lancar. Dengan kesadaran yang tinggi akan pentingnya pembelajaran apresiasi puisi, guru dan siswa dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan, serta perkembangan kemampuan berpikir yang jauh lebih baik.

d. Pengertian Pembelajaran Apresiasi Puisi