hasil pembuatan puisinya di depan kelas. Evaluasi pembelajaran apresiasi puisi tentu harus dapat mengukur tujuan pembelajaran apresiasi puisi, yakni apresiasi
siswa terhadap puisi bukan hanya tentang pengetahuan siswa terhadap puisi.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkenaan dengan pengajaran puisi pernah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah
Pembelajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Studi Kasus di SMA Negeri 1 Sukoharjo
oleh H. Kris Budiono, tahun 2006. Hasil dari penelitian tersebut mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi, kendala-kendala, dan upaya-upaya
untuk mengatasi kendala-kendala yang terdapat dalam pembelajaran apresiasi puisi di SMP Negeri 1 Sukoharjo terhadap kurikulum KBK.
Penelitian berkenaan dengan pembelajaran puisi juga pernah dilakukan oleh Bratanti Indrayu Noworetni 2006 dengan judul
Pembelajaran Puisi di Sekolah Menengah Pertama studi kasus di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten
. Adapun hasil dari penelitian tersebut menggambarkan tentang pengetahuan guru
tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi, perencanaan pembelajaran berasal dari MGMP berbentuk silabus dan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
apresiasi puisi, hambatan dalam pembelajaran puisi, dan upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam pembelajaran apresiasi puisi di SMP
Negeri 1 Wonosari Klaten. Kaitan antara penelitian yang dilakukan peneliti dengan kedua penelitian di
atas adalah pada objek penelitian yang berupa pembelajaran apresiasi puisi. Peneliti mencoba melakukan atau menerapkan subjek penelitian tersebut pada
subjek yang berbeda, yakni pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 14 Surakarta.
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya kurikulum dibuat dan dirancang untuk mengembangkan potensi siswa agar mampu melaksanakan peranan-peranannya. Kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai sisi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar. Kurikulum juga memuat tentang sejumlah tujuan standar kompetensi dalam pembelajaran. Selain itu, di dalam kurikulum juga dijadikan
pedoman dalam segala kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran apresiasi puisi. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran puisi dengan baik, guru dituntut
mampu menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sebagai seorang guru dituntut untuk mampu menyusun
perencanaan pembelajaran dengan baik, memilih materi pembelajaran yang sesuai, pendekatan yang tepat, serta mampu memilih dan menyediakan media
yang relevan dengan tujuan pembelajaran agar dapat membuat siswa merasa tertarik dan senang dalam mengikuti pembelajaran apresiasi puisi. Guru juga
diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dengan mengetahui kendala-kendala yang mungkin timbul, kemudian mencarikan upaya-upaya untuk
mengatasi kendala tersebut. Selain itu, guru juga harus melakukan evaluasi atau penilaian dengan tepat, yakni lebih mengedepankan proses dan bukan hanya hasil.
Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran apreasiasi puisi agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, guru juga harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan latar belakang siswa. Selain itu,
perencanaan pembelajaran juga harus relevan dengan pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung apabila terdapat
kendala-kendala guru sebagai fasilitator juga harus mempunyai kiat-kiat tertentu untuk mengatasi kendala yang terdapat pada saat pembelajaran apresiasi puisi
berlangsung. Untuk lebih jelas mengenai kerangka berpikir pada penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 1. berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir Pembelajaran
Apresiasi Puisi
Perencanaan
Pelaksanaan
Kendala
Upaya Mengatasai Kendala
Simpulan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian