Infeksi Saluran Kemih TINJAUAN PUSTAKA

b. Uji Phenotypic Confirmatory Metode ini menggunakan cefotaxime, ceftazidime, cefotaxim yang dikombinasikan dengan asam klavulanat dan juga ceftazidime yang dikombinasikan dengan asam klavulanat. Biakan bakteri yang telah disesuaikan kekeruhannya 0,5 McFarland diinokulasikan ke dalam agar Muller Hinton. Cefotaxime dan cefotaxime klavulanat diletakkan dengan jarak 20 mm diantara keduanya. Hal yang sama juga dilakukan pada ceftazidime dan ceftazidime klavulanat. Isolat bakteri dinyatakan positif ESBL jika setelah diinkubasi 1 malam pada suhu 37 o C, terdapat peningkatan diameter 5 mm pada zona inhibisi dengan cakram antibiotik cefotaxim, ceftazidim yang dikombinasikan dengan asam klavulanat dibandingkan dengan zona inhibisi dengan cakram antibiotik tanpa kombinasi Umadevi et al, 2011.

2.4. Infeksi Saluran Kemih

Istilah infeksi saluran kemih dinyatakan sebagai kondisi klinis mulai dari adanya bakteri dalam urin pada keadaan asimptomatik sampai infeksi berat pada ginjal yang disertai dengan sesis Stamm, 2005. Bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme murni lebih dari 100.000 colony forming units CFU pada biakan urin. Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis infeksi saluran kemih ISK disebut bakteriuria asimptomatik. Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik Yulianto, 2009. Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan. Angka kejadia penyakit ini lebih sering pada perempuan daripada laki-laki dengan angka populasi 5-15 Yulianto,2009. Prevalensi infeksi saluran kemih pada anak usia sekolah mencapai 1-3 dan meningkat pada remaja yang sudah melakukan hubungan seksual. Prevalensi ini akan terus meningkat sesuai dengan Universitas Sumatera Utara pertambahan usia sehingga perbandingan prevalensi antara laki-laki dan perempuan adalah 1:2 Yulianto,2009. Pada umumnya, sekitar 50 infeksi saluran kemih disebabkan oleh E.coli, penyebab lainnya adalah Klebsiella, Staphylococcus aureus, Proteus, Pseudomonas sp. dan bakteri gram negatif lainnya. Sebagain besar dari spesies menjadi etiologi dari ISK yang telah disebutkan di atas adalah bakteri dari famili Enterobacteriacea. Tabel. 2.1 Famili, Genus dan Spesies Mikroorganisme MO yang Paling Sering Sebagai Penyebab Infeksi Saluran Kemih Sukandar, 2004. Bakteri Gram positif Famili Genus Spesies Micrococcaceae Staphylococcus aureus Streptococcaceae Streptococcus Enterococcus fecalis Pada individu laki-laki maupun perempuan normal, biasanya urin selalu steril karena dipertahankan jumlah dan frekuensi berkemih. Hampir semua infeksi saluran kemih disebabkan invasi mikroorganisme asending dari uretra ke dalam kandung kemih. Pada beberapa pasien tertentu invasi Bakteri Gram negatif Famili Genus Spesies Enterobacteriaceae Escherichia coli Klebsiella pneumonia oxytosa Proteus mirabilis vulgaris Enterobacter cloaca aerogenes Providencia rettgeri stuartii Morganella Morganii Citrobacter freundii diversus Serratia Morcesnes Pseudomonadaceae Pseudomonas Aeruginosa Universitas Sumatera Utara mikroorganisme dapat mencapai ginjal. Proses ini dipermudah oleh refluks vesikouretra. Proses invasi mikroorganisme hematogen sangat jarang ditemukan. Ginjal diduga merupakan lokasi infeksi sebagai akibat lanjut septikemia atau endokarditis akibat S. aureus. Beberapa peneliti melaporkan pielonefritis akut PNA sebagai akibat lanjut invasi hematogen dari infeksi sistemik gram negatif Sukandar, 2004. Manifestasi dari infeksi saluran kemih berbeda-beda tergantung dimana letak infeksinya. Infeksi saluran kemih bagian atas akan menghasilkan gejala klinis berupa demam, kram, nyeri punggung, muntah, dan penurunan berat badan, sementara gejala klinis dari infeksi saluran kemih bagian bawah yaitu nyeri suprapubik, disuria, frekuensi, hematuria, urgensi dan stranguria Sukandar, 2004.Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosa infeksi saluran kemih terdiri atas pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan yaitu analisa urin, pemeriksaan mikroskop urin segar tanpa putar, kultur urin, serta jumlah kumanmL urin. Hal penting yang perlu diperhatikan untuk konfirmasi sebelum menegakkan diagnosa infeksi saluran kemih adalah cara pengambilan sampel urin. Sampel untuk pembiakan urin sebaiknya dilakukan segera kurang dari setengah jam sesudah sampel urin diambil. Bila waktu tidak memungkinkan dapat disimpan alam lemari es pada suhu 4 o C dan masih dapat dilakukan pembiakan sebelum 48 jam. Waktu pengambilan sampel urin untuk pemeriksaan rutin yang terbaik adalah pagi hari segera sesudah bangun tidur, sedangkan bila untuk biakan bisa diambil urin sewaktu asalkan sudah lebih dari 4 jam urin terkumpul dalam kandung kemih. Baku emas untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih adalah pemeriksaan kultur urin dimana dijumpai bakteriuria 10 5 CFUml urin segar Sukandar, 2004.Prinsip tatalaksana infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi 2 yaitu manajemen infeksi saluran kemih bagian bawah dan infeksi saluran kemih bagian atas. Tatalaksanaa pada infeksi saluran kemih bagian bawah meliputi asupan cairan yang banyak, antibiotika yang adekuat dan kalau perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin. Dari hasil penelitian, sekitar 80 pasien Universitas Sumatera Utara akan memberikan respon setelah 48 jam dengan antibiotika tunggal seperti ampicillin 3 gram atau trimetoprim 200 mg Sukandar, 2004. Pada infeksi saluran kemih bagain atas, tatalaksana yang dapat dilakukan adalah memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam Sukandar, 2004. The Infectious Disease Society of America menganjurkan dari tiga alternatif terapi antibiotik IV sebagai awal selama 48-72 jam sebelum diketahui mikroorganisme sebagai penyebabnya, yaitu aminoglykosida dengan atau tanpa ampicillin, cephalosporin berspektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida serta fluorokuinolon Sukandar, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL