Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

rasa. 28 Oral higiene merupakan faktor merupakan faktor yang juga mempengaruhi sensitivitas indra pengecapan. Oral higiene yang buruk dapat mengakibatkan penumpukan plak sisa makan yang terdeposit pada lidah sehingga menghalangi interpretasi rasa. Di samping itu, oral higiene yang buruk merupakan tempat berkembangnya bakteridan flora yang merugikan di rongga mulut. 5 Pada umumnya indra pengecapan dianggap kurang penting dibandingkan dengan indra lainnya, karena penurunan fungsi atau gangguan pengecapan jarang berakibat fatal. 21 Gangguan indera pengecapan dapat diakibatkan oleh suatu keadaan dimana akses tastant tergantung pada sel reseptor taste bud transport loss, Rusaknya sel reseptor sensory loss, atau rusaknya nervus afferent dan jalur pusat rangsangan neural loss. 29 Suatu kondisi dimana indra pengecapan sama sekali tidak dapat mendeteksi rasa tersebut dengan augeusia, jika fungsi indra pengecapan salah mendeteksi rasa atau terganggu disebut dysguesia. 4,5

2.9 Landasan Teori

Lansia merupakan kelompok orang yang secara fisiologis mengalami kemunduran dari segi biologis. Hal ini terjadi karena adanya proses menua yang terjadi akibat berkurangnya jumlah sel-sel dan jaringan, dan berkurangnya kualitas. Proses menua dapat menimbulkan keluhan atau kelainan, baik pada jaringan keras ataupun jaringan lunak rongga mulut, termasuk berkurangnya pengecapan pada lidah yang mengakibatkan berkurangnya sensasi rasa. 13 Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu menelan, mendorong makanan kedalam pharyng pada waktu menelan, pembersih mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara. 2 Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang mengandung mikrovili pembawa sel gustatori yang akan distimuli oleh berbagai cairan kimiawi pada saliva. Mikrovili merupakan reseptor permukaan pengecap rasa. Taste buds mengandung reseptor rasa yaitu asam, asin, manis, pahit, dan Universitas Sumatera Utara umami. 16,17,18 Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi, salah satu bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah Sodium Lauryl Sulphate SLS adalah suatu bahan kimia yang digunakan sebagai detergen pada sabun cuci mobil, pembersih lantai, shampo, sabun mandi dan juga pasta gigi. Bahan ini menghasilkan busa selama penyikatan gigi, yang berfungsi untuk melonggarkan perlekatan makanan dan plak pada email gigi, serta membantu pasta gigi sampai ke sela-sela gigi. 20,21 SLS yang digunakan melebihi batas yang dianjurkan dapat menyebabkan iritasi epidermis dan denaturasi rantai polipeptida suatu molekul protein sehingga merubah struktur protein. Apabila SLS dipakai dalam rongga mulut, struktur rantai protein saliva berubah sehingga kelarutan saliva berkurang yang mengakibatkan mukosa rongga mulut bertambah kering dan rasa tajam pada lidah. 25,20 Saliva memiliki peranan penting dalam mempertahankan integritas kimia fisik dari enamel gigi dengan cara mengatur protein remineralisasi dan demineralisasi. Pada lansia biasanya terjadi xerostomia dimana produksi saliva berkurang. Dengan berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan mengalami kesulitan dalam menerima rangsangan rasa. 29 Penurunan sensitivitas rasa manis terjadi akibat denaturasi rantai polipeptida pada protein transmembran pada taste buds dan penurunan tegangan permukaan saliva sehingga kelarutan saliva berkurang dan mengganggu sensitivitas rasa manis pada lidah. 29 Universitas Sumatera Utara

2.10 Kerangka Teori