KERANGKA PIKIR KAJIAN PUSTAKA

aktivitas siswa pada setiap siklusnya, yaitu siklus I sebesar 76,66, dan siklus II sebesar 90,83. Sedangkan presentase hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 69,30, dan siklus II sebesar 79,00. Persamaan dari kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah, pertama penelitian ini sama-sama menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw, kedua memiliki kesamaan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, dan ketiga memiliki kesamaan pada pembelajaran matematika. Sedangkan perbedaannya adalah jenjang siklus, waktu dan tempat penelitian, materi yang diteliti, dan hasil yang diperoleh.

I. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas berikut: “Apabila dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan media gambar dengan langkah-langkah yang tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Notoharjo Tahun Pelajaran 20142015 ”.

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK yang dalam bahasa asing dikenal sebagai classroom action research, yang berarti action research penelitian denga tindakan yang dilakukan di kelas. Mulyasa 2011: 88 mendefinisikan pengertian penelitian tindakan kelas merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran. Menurut Kunandar 2011: 45 PTK adalah suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan pertisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus. Bila digabungkan pengertian dan definisi PTK yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka diperoleh batasan penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang bersiklus dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaiakan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi. Suyono Ekawarna. 2013: 9-10 mengemukakan karakteristik penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1 Masalah dalam PTK muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar. 2 PTK merupakan penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri self reflective inquiri. 3 PTK dilakukan didalam kelas. 4 PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama PTK dilakukan. 5 PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesionalisme guru, karena PTK mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan. Menurut Mulyasa 2011: 89 tujuan penelitian tindakan kelas itu adalah: a Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran. b Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada siswa sehingga tercipta layanan prima. c Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya. d Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kagiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan. e Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran. Menurut Arikunto 2011: 16 setiap siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui yaitu perencanaan planning, tindakan action, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali pembelajaran, tetapi dapat dilaksanakan beberapa kali sampai tujuan pembelajaran tercapai. Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 METRO SELATAN

0 9 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 METRO TIMUR

1 4 79

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 1 36

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo Email: rusmartini1960gmail.com Abstract - PEN

0 0 11

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15