Persentase Distribusi Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa Hubungan Usia Penyirih dengan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa

4.1. Persentase Distribusi Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa

Tabel 2. Persentase distribusi dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa Tabel 2 menunjukkan persentase dentin tersier yang terbentuk lebih banyak ditemukan pada bagian bukal 100 bukomesial dan 100 bukodistal . Paling sedikit ditemukan pada puncak pulpa bagian linguodistal, yaitu 72,8 sampel.

4.2. Hubungan Usia Penyirih dengan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa

Tabel 3. Hubungan usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian lingual Usia penyirih n Dentin tersier pada puncak pulpa bagian lingual Linguo mesial p Fisur P Linguo distal p 35-39 3 3 100 0,23 3 100 0,51 1 33,3 0,11 40-44 5 5 100 4 80 5 100 45-49 3 2 66,7 3 100 2 66,7 N 11 10 10 8  Signifikasi p0,05 Tabel 3 menunjukkan hubungan usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa lingual menggunakan uji Chi-square. Diperoleh nilai Puncak pulpa n Dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa Mesial Fisur Distal Bag. Lingual 11 10 90,9 10 90,9 8 72,8 Bag. Bukal 11 11 100 10 90,9 11 100 p=0,23 pada mesial, p=0,51 pada fisur, p=0,11 pada distal, artinya tidak ada hubungan yang signifikan p0,05 antara usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian lingual. Tabel 4. Hubungan usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian bukal Usia penyirih n Dentin tersier pada puncak pulpa bagian bukal Buko mesial p Fisur P Buko distal p 35-39 3 3 100 α 3 100 0,51 3 100 α 40-44 5 5 100 4 80 5 100 45-49 3 3 100 3 100 3 100 N 11 11 10 11  Signifikasi p0,05 Tabel 4 menunjukkan hubungan usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bukal menggunakan uji Chi-square. Diperoleh nilai p=0,51 pada fisur yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan p0,05 antara usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa fisur bagian bukal. Sedangakan pada bagian bukomesial dan bukodistal tidak bisa dilakukan uji statistik karena hasil keduanya merupakan nilai konstan, artinya pada semua sampel ditemukan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian bukomesial dan bukodistal.

4.3. Hubungan Lama Menyirih dengan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa