Kesemua hal di atas penting karena jika setelah di pulangkan terjadi sesuatu terhadap pasien, keluarga tidak boleh menuntut ke dokter atau rumah sakit.apalagi
menyuruh dokter datang untuk memeriksa pasien di rumah.
2.5 Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari organisme orang, namun dalam memberikan respons sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor – faktor lain dari orang yang bersangkutan, faktor – faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut
determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1.
Determinan internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yaitu bersifat given atau bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis
kelamin, dan sebagainya. 2.
Determinan eksternal, yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor
yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang Notoatmodjo, 2010.
Menurut Skiner yang dikutip Notoatmodjo 2010,perilaku merupakan
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.Perilaku manusia terjadi melalui proses stimulus-organisme-respons dan untuk respons itu
sendiri Skiner membaginya menjadi dua jenis yaitu perilaku tertutup dan terbuka. Teori Skiner tersebut menjelaskan perilaku yang ada didalam masyarakat
dalam mengatasi penyakitnya. Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit, dan tidak merasakan sakit disease but not illness tentu tidak akan
Universitas Sumatera Utara
bertindak apa-apa terhadap penyakit tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan merasakan sakit, maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha.
Persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit tidak sama dengan persepsi tenaga kesehatan mengenai konsep sehat-sakit itu sendiri, dan persepsi sehat-sakit
masyarakat erat hubungannya dengan perilaku pencarian pengobatan Notoatmodjo, 2010.
Menurut Green 1980 yang dikutip Notoatmodjo 2010, menjadi 3 kategori utama kecenderungan dalam menggunakan pelayanan kesehatan yaitu:
1 Faktor Predisposisi Predisposing factor
Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, ini digunakan untuk menggambarkan bahwa setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Dan hal itu disebabkan oleh karena adanya ciri-ciri individu yang digolongkan ke
dalam: pengetahuan, sikap, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal –hal yang berkaitan dengan kesehatandan persepsi, serta faktor demografi umur, jenis
kelamin, status perkawinan akan mempengaruhi motivasi perorangan maupun kelompok untuk melakukan tindakan. Hal ini lebih mengarah pada tingkat
kepercayaan dari pengguna pelayanan kesehatan tersebut. 2
Faktor Pemungkin Enabling factor Faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan.
Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, ini mencakup personal skill dan
Universitas Sumatera Utara
sumber daya kelompok maupun sumber daya masyarakat, antara lain ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, biaya, pendapatan
keluarga, jarak, akses, transportasi, jam buka pelayanan kesehatan yang tersedia. 3
Faktor PenguatReinforcing factor Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Hal ini
menjelaskan bahwa salah satu yang menjadi faktor untuk menentukan pelayanan kesehatan tersebut diminati atau tidak diminati oleh masyarakat dilihat dari sikap
dan perilaku petugas kesehatan yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
2.5 Fokus Penelitian