Pembatasan Dan Perumusan Masalah
10
Penelitian juga dilakukan oleh, disertasi milik Sihabudin Noor yang berjudul: “Politik Islam Studi Tentang Artikulasi Politik PPP1973-2004”.
Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa artikulasi politik PPP disepanjang menyangkut kepentingan penyelenggaraan Islam, hampir selalu
diakomodir oleh rezim. Sedangkan menyangkut kepentingan status kekuasaan, sebagaimana dimasa Orde Baru upaya yang ditempuh PPP harus
dilalui jalan panjang. Buku pertama disunting dalam bentuk tesis yang pernah ditulis oleh
Imam Ibnu Hajar 1999 yang berjudul : “Suksesi Dalam Pemerintahan
Islam: Telaah Historis Atas Sistem Peralihan Kekuasaan Pada Masa Al- Khula’ Al-Rasyidun”. Tesis rotasi kepemimpinan yang bukan atas dasar
hubungan darah yang memungkin suksesi mendapatkan pilihan terbaik dari para calon, serta terwadahinya pilihan bebas umat dalam bai’at, kiranya
menjadi benang merah yang menjadi titik temu dari cara-cara peralihan kekuasaan pada masa khalifah.Sehingga kaum muslimin dapat menerima
cara-cara itu semua dengan lapang dada, dan tentu implikasi langsungnya adalah bahwa mereka semua dapat diterima oleh umat dengan suara bulat.
Buku kedua disunting dari penjelasan sederhana oleh Kartini Kartono 2006.Dalam bukunya yang berjudul
“Pemimpin Dan Kepemimpinan”, yang menjelaskan tentang pentingnya ketertiban.
Menurutnya dalam kompleksitas masyarakat, manusia harus hidup bersama dan bekerja sama dalam sauna yang tertib dan terbimbing oleh seorang
pemimpin, dan tidak hidup menyendiri. Demi efisiensi kerja dalam upaya
11
mencapai tujuan bersama, dan untuk mempertahankan hidup bersama, diperlukan kerja kooperatif yang perlu dipandu oleh seorang pemimpin.
Selain ketertiban, kata kunci lain yang perlu diperhatikan adalah panutan, suatu komunitas memerlukan panutan, yakni sosok yang dianggap mampu
mengayomi dan melindungi mereka, serta bisa diandalkan untuk berdiplomasi dengan komunitas lain.
Buku ketiga disunting oleh M. Alfan Alfian 2009, dalam bukunya yang berjudul
“Menjadi Pemimpin Politik Perbincangan Kepemimpinan dan Kekuasaan” ia menyimpulkan definisi dari beberapa pendapat para
ahli kepemimpinan, yang menjelaskan bahwa kepemimpinan : 1 Kepemimpinan itu proses leadership is a process, 2 dalam kepemimpinan
ada pengaruh leadership involves influences, 3 konteks konteks kepemimpinan adalah kelompok leadership occurs within a group context,
4 ada unsur pencapaian tujuan leadership involves goal attainment. Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang
punya pengaruh dalam satu kelompok organisasi untuk menggerakkan individu lain untuk dapat meraih tujuan bersama. Dengan demikian,
pemimpin bukan saja orang yang memiliki sifat utama kepemimpinan potensial, tetapi juga mampu mengaktualisasikannya.
Dari judul di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa suksesi presiden tahun 2014 menjadi sangat penting ketika bangsa ini memasuki era
baru, Indonesia terus menjalani proses konsolidasi demokrasi dengan