Sejarah Berdirinya Partai PROFIL PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PPP

44 representatif yang insya Allah akan diadakan selambat-lambatnya awal Februari 1973. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan taufiq dan hidayahnya. Amin”. 6 Partai persatuan pembangunan PPP merupakan hasil fusi politik dari partai Nadhlatul Ulama NU, Partai Muslimin Indonesia PARMUSI, Partai Syarikat Islam Indonesia PSII, dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, yang dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973 bertepatan dengan 30 Dzulqa’dah 1392 Hijriyah. PPP merupakan partai politik penerus estafet empat partai Islam dan wadah penyelamat aspirasi umat Islam, serta cermin kesadaran dan tanggung jawab tokoh-tokoh umat Islam, bahu-membahu membina masyarakat agar lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa T a’ala melalui perjuangan politik. Ketua umum DPP PPP yang pertama adalah H. Mohammad Syafaat Mintaredja, SH. yang menjabat sejak tanggal 5 Januari 1973 sampai tahun 1978. Ketua umum yang kedua adalah H. Jailani Naro, SH. yang menjabat dua periode tahun 1978 ketika H. Mohammad Syafaat Mintaredja mengundurkan diri sampai diselenggarakannya Muktamar I PPP tahun 1984. Dalam muktamar I, Naro terpilih kembali menjadi ketua umum DPP PPP. Kemudian ketua umum DPP PPP yang ketiiga adalah H. Ismail Hasan 6 Ketetapan Muktamar VI Partai Persatuan Pembangunan, Tentang Khittah Dan Program Perjuangan Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, 2007, Hal.6 45 Matareum, SH, yang menjabat sejak terpilih dalam muktamar II PPP tahun 1989 dan kemudian terpilih kembali dalam muktamar III tahun 1994. 7 Sejak berdirinya PPP terus berjuang untuk membawa aspirasi dan kepentingan umat dan bangsa, terutama dalam menjaga agar produk-produk peraturan perundang-undangan tetap berada dalam nafas dan tidak bertentangan dengan asas Islam. Sebelum mendaftar pada lembaga pemilihan umum sebagai peserta pemilu 1999, PPP dalam perjalannya telah melakukan muktamar sebanyak 4 kali dan pernah melakukan perubahan lambang partai dari gambar Ka’bah pemilu 1977-1982 menjadi gambar Bintang 1987-1997 karena mengacu pada UU No. 31987, yang mensyaratkan bagi peserta pemilu harus berasaskan Pancasila. Setelah melasanakan muktamar IV di Jakarta pada 29 November –Desember 1998, Muktamar mengamanatkan PPP kembali ke asas Islam, maka lambang partai pun menggunakan gambar Ka’bah. Hasil muktamar lainnya, adalah terbentuknya kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat yang terdiri : Dr. Hamzah Haz ketua dan H. Alimarwan Hanan, S.H. sebagai Sekretaris Jendral. Karena berasaskan Islam, maka kelompok masyarakat pendukung utama partai adalah warga Republik Indonesia yang beragama Islam. Serta terbuka untuk semua profesi dan status sosial ekonomi. Basis pendukung PPP meliputi wilayah : Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Untuk memenangkan pemilu PPP memiliki strategi mengedepankan isu, 7 Artikel Diakses Pada Tanggal 31 Maret 2015, Pukul 20.30 Wib Dari http:asal-usul-motivasi-.blogspot.com201402asal-usul-sejarah-partai-persatuan.html?m=1 46 bahwasannya PPP telah kembali ke fitrahnya dan berjuang untuk mengisi kehidupan bangsa dengan nilai-nilai akhlakul karimah, serta memperjuangkan kehidupan bangsa yang demokratis. 8 Ketua umum DPP PPP yang kelima adalah H.Suryadharma Ali yang terpilih dalam Muktamar VI tahun 2007 dan H.Irgan Chairul Mahfiz sebagai Sekretaris Jendral. H.Suryadharma Ali kemudian terpilih kembali menjad ketua umum untuk masa bakti 2011-2015 melalui Muktamar VII PPP tahun 2011. Proses reformasi memberikan kesempatan kepada kader-kader partai untuk duduk dalam pemerintahan, meskipun belum maksimal seperti yang diharapkan terutama karena perolehan suara PPP selalu menurun. Dalam pemilihan umum 2009, bagi PPP merupakan pemilu ke-delapan yang diikuti sejak PPP lahir dipentas politik nasional.PPP meraih 5,5 juta suara atau 5,33. Dari sisi perolehan kursi, PPP memperoleh 38 kursi dari 550 kursi yang diperebutkan. PPP mengalami penurunan suara 3 dibandingkan pemilihan umum 2004, PPP memperoleh 8,15 dengan perolehan 58 kursi DPR, dan pada pemilu 2014 PPP kembali meraih suara 6, 53 dengan perolehan 39 kursi DPR. 8 Tim Litbang Kompas, Partai Partai Politik Indonesia, Jakarta: Pt. Kompas Media Nusantara, 1999, H. 162 47 Tabel 1.5. 9 Perbandingan Perolehan Suara PPP pada Pemilu Era Reformasi No Pemilu 1999 Pemilu 2004 Pemilu 2009 Pemilu 2014 1. 11.329.905 58 Kursi 12,60 9.248.764 58 Kursi 8,15 5.533.214 38 Kursi 5,33 8.157.488 39 Kursi 6,53

B. Visi dan Misi PPP

Visi PPP adalah “terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan Negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supermasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia HAM, serta menjunjung tinggi harkat – martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai- nilai keIslaman.” 10 Di dalam bidang agama, platform PPP menegaskan tentang; 1 perlunya penataan kehidupan masyarakat yang Islami dan berahlakul karimah dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar; 2 pentingnya peran agama Islam sebagai panduan moral dan sumber inspirasi dalam kehidupan kenegaraan; 3 paradigma hubungan antara Islam dan negara yang bersifat simbiotik, sinergis serta saling membutuhkan dan memelihara, 9 Pemilihan Umum Presiden Indonesia Era Reformasi, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, Http:Id.M.Wikipedia.OrgWikiPemilihan_Umum_Presiden_Indonesia_Era_Reformasi , Diakses Pada Tanggal 02122014 10 Ketetapan Muktamar VII PPP, Tentang Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga, Jakarta, Hal.12 48 yang berpegang pada prinsip harmoni antara universalitas dan lokalitas keindonesiaan; dan 4 komitmen pada prinsip dan sikap toleransi antar umat beragama. Sementara itu dibidang politik, PPP berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi di Indonesia, terutama pada aspek penguatan kelembagaan, mekanisme dan budaya politik yang demokrasi di Indonesia dan berakhlakul karimah. PPP menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia HAM, menghargai kebebasan berekspresi, berpendapat dan berorganisasi, terwujudnya good and clean government, dan upaya mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Platform ekonomi PPP mempertegas keberpihakannya pada konsep dan sistem ekonomi kerakyatan, terwujudnya keadilan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, penguasaan negara terhadap cabang-cabang ekonomi yang menguasai hidup orang banyak, maksimalisasi BUMN dan BUMD, dan mendorong peningkatan kesewadayaan nasional unit usaha keluargaindividual, usaha swasta badan usaha negara dan koperasi demi terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat dan bangsa Indonesia. PPP berkomitmen pada upaya tegaknya supermasi hukum, penegakkan HAM, terwujudnya tradisi kepatuhan hukum dan tradisi berkonstitusi, pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme, pembaruan hukum nasional, terciptanya tertib sipil dan rasa aman masyarakat, 49 penguatan institusi dan instrument penegak hukum, serta penguatan moralitas penegak hukum. PPP berjuang demi terwujudnya kehidupan sosial yang religius dan bermoral, toleran dan menjunjung tinggi persatuan, taat hukum dan tertib, kritis dan kreatif, mandiri, menghilangkan budaya kekerasan dan kolonilisasi budaya lokal baik atas nama agama maupun modernitas dan pembangunan, mengembangkan nilia-nilai sosial budaya yang bersumber pada ajaran etik, moral dan spiritual agama, serta mengembangkan seni budaya tradisional dan daerah memperkaya seni budaya nasional yang didalamnya dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan. PPP berkomitmen pada terwujudnya manusia yang berkualitas yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta kualitas kesehatan yang baik. Program pembangunan kesejahteraan hendaknya diarahkan pada peningkatan, kesehatan dan jumlah sosial yang adil dan merata serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat. PPP bertekad menjadikan bidang pendidikan sebagai prioritas dan titik tolak pembangunan kesejahteraan, yang darinya diharapkan lahir manusia Indonesia yang cerdas, terampil, mandiri dan berdaya saing tinggi. Visi politik luar negeri PPP diorientasikan pada upaya mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif, dalam arti bahwa Indonesia ikut aktif memajukan perdamaian dunia dan menentang segala bentuk penjajahan, menolak ketergantungan terhadap pihak luar maupun yang dapat mengurangi kedaulatan Indonesia dengan negara-negara lain atas 50 dasar saling menghormati dan kerjasama menuju terwujudnya perdamaian dunia yang adil, beradab, dan dengan prinsip keseimbangan. Misi PP Khidmat Perjuangan : 1. PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama mengembangkan ukhuwah Islamiyah persaudaraan sesama muslim. Dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunismemarxismeleninisme, serta sekularisme, dan pandangan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia. 2. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran agama Islam, dengan mengembangkan ukhuwah basyariyah persaudaraan sesama manusia dengan demikian PPP mencegah dan menentang berkembangnya neofeodalisme, faham-faham yang melecehkan martabat manusia, proses dehunismsasi, diskriminasi, dan budaya kekerasan. 3. PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman, mempertahankan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah persaudaraan sebangsa. Dengan demikian PPP mencegah dan menentang proses disintegrasi dan