termasuk dalam pengertian secara luas. Narkotika sintesis yang termasuk di dalamnya zat-zat obat yang tergolong dalam tiga jenis obat yaitu:
Hallucinogen, Depressant, dan Stimulant. 2.
Bahwa narkotika itu bekerja mempengaruhi susunan pusat saraf yang akibatnya dapat menimbulkan ketidaksadaran atau pembiusan. Berbahaya
apabila disalahgunakan. Bahwa narkotika dalam pengertian disini adalah mencakup obat-obat bius
dan obat-obat berbahaya atau narcotic and dangerous drugs.
2.1.6.2 Dampak Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan Narkotika dapat menyebabkan gangguan jiwa sehingga seorang pengguna tidak lagi mampu secara wajar dalam bermasyarakat dan
menunjukkan perilaku yang menyimpang dari norma-norma. Kondisi ini dapat dilihat dari ketidakberdayaan dalam kehidupan sosial, pekerjaan sehari-hari atau
sekolah serta tidak mampu mengendalikan diri bahkan sukar untuk menghentikan pemakaiannya. Selain merusak kesehatan dampak lain adalah kecanduan.
Kecanduan menyebabkan perilaku obsesif kompulsif, artinya pemakai harus terus menerus menggunakan untuk menghindari sakit. Dampak lain yang dapat timbul
akibat penyalahgunaan Narkotika yaitu
1. Bagi Diri Sendiri
1 Terganggunya Fungsi Otak dan Perkembangan Normal, menurunnya
daya ingat sehingga mudah lupa. Menganggu perhatian yang mengakibatkan
sulit berkonsentrasi
memberikan perasaan
semuberkhayal serta menurunkan motivasi.
2 Intoksikasi, yakni gejala yang timbul akibat pemakaian Narkotika
dalam jumlah yang cukup, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya. Gejalanya tergantung pada jenis, jumlah, dan cara penggunaan. Istilah
yang sering dipakai pecandu adalah pedauw, fly, mabuk, dan high 3
Gejala Putus Zat, yakni gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaiannya.berat atau ringannya gejala tergantung
pada jenis, zat, dosis, dan lama pemakaian. 4
Overdosis OD, yaitu dapat menyebabkan kematian karena terhentinya Pernapasan oleh heroin atau perdarahan otak shabu. OD
terjadi karena toleransi sehingga perlu dosis yang lebih besar, atau karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis
yang dahulu digunakan. 5
Berulang Kali Kambuh, yakni ketergantungan menyebabkan craving rasa rindu pada narkotika, walaupun telah berhenti memakai.
Narkotika dan perangkatnya, kawan-kawan, suasana, dan tempat- tempat penggunaannya dahulu mendorongnya untuk memakai
narkotika kembali. Itulah pecandu akan berulang kali kambuh. 6
Gangguan perilakumental-sosial, yakni acuh tak acuh, sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, marah, menarik diri dari
pergaulan, serta hubungan dengan keluargasesama terganggu. Terjadi perubahan
mental: gangguan
pemusatan perhatian,
motivasi belajarbekerja lemah, ide paranoid, dan gejala parkinsan.
7 Gangguan Kesehatan, yakni kerusakan atau gangguan fungsi organ
tubuh seperti hati, jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar endokrin, alat reproduksi, infeksi hepatitis BC dengan presentase 80 ,
HIVAIDS 40-50, penyakit kulit dan kelamin, kurang gizi, dan gigi berlubang.
8 Kendornya Nilai-nilai, yakni mengendornya nilai-nilai kehidupan
agama-sosial-budaya, seperti perilaku seks bebas dengan akibatnya penyakit kelamin dan kehamilan yang tak diinginkan, sopan santun
hilang, antisosial, mementingkan diri sendiri, dan tidak mementingkan kepentingan orang lain.
9 Masalah Ekonomi dan Hukum, yakni pecandu terlibat utang, karena
berusaha memenuhi kebutuhannya akan narkotika. Mencari uang dengan menjual barang-barang milik pribadi atau keluarga. Jika masih
sekolah, uang sekolah digunakan untuk membeli narkotika, sehingga terancam putus sekolah. Jika bekerja, ia terancam putus hubungan
kerja. Dapat pula ditahan oleh polisi atau bahkan di penjara
2. Bagi Keluarga