Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS KabupatenKota Listing SE2016
10
No Daftar Buku
Pedoman Kegunaan
Digunakan Oleh
1 2
3 4
12. Buku Pedoman Pencacah Buku 5
Pedoman pendaftaran dan pendataan unit usahaperusahaan
PCL dan PML
13. Buku Saku Buku 6
Kumpulan kasus batas dan penegasannya
PCL dan PML
14. Buku Ringkasan KBLI 2015
Buku 7 Pedoman pemberian kode KBLI 5 digit
PCL dan PML
15. Buku Pedoman Pengolah Buku 8
Pedoman pengolahan seluruh dokumen hasil pendaftaran usahaperusahaan
kecuali SE2016-RBL Petugas
Pengolahan BPS Provinsi
16. Buku Pedoman Editor Buku 9
Pedoman editing dan coding seluruh
dokumen hasil pendaftaran usahaperusahaan
Editor BPS KabKota
dan BPS Provinsi
17. Buku Pedoman Olah Cepat Buku 10
Pedoman pengolahan dokumen SE2016-RBL
Petugas Pengolahan
BPS KabKota
18. SE2016-DSBS Daftar sampel blok sensus
Listing SE2016 wilayah Kabupaten Perdesaan
PCL dan PML
19. List Frame terdiri dari
a. SE2016-LF.KAB b. SE2016-LF.KEC
c. SE2016-LF.DESA d. SE2016-LF.BS
Daftar UsahaPerusahaan List Frame
yaitu UsahaPerusahaan hasil IBR yang keterangan lokasi usahanya sampai
tingkat:
a. Kabupatenkota. b. Kecamatan
c. Desa d. Blok Sensus
a.BPS KabKota
b. BPS KabKota
c. BPS KabKota
d. PML
1.11. Konsep dan Definisi
a. Bangunan Fisik merupakan tempat berlindung, baik yang bersifat tetap maupun sementara, yang mempunyai dinding, lantai, dan
atap, baik yang digunakan untuk tempat tinggal atau bukan tempat tinggal.
Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS KabupatenKota Listing SE2016
11
b. Bangunan Sensus adalah bagian atau keseluruhan bangunan fisik yang
mempunyai pintu keluar masuk tersendiri di dalam kesatuan fungsi atau penggunaan. Bangunan sensus dibedakan atas bangunan tempat usaha,
bangunan campuran, bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal, serta bangunan lainnya.
1. Bangunan sensus tempat usaha adalah bangunan yang digunakan
sebagai tempat untuk melakukan aktivitas ekonomiusaha secara de
facto. Termasuk usaha di lokasi tetap dengan barang dan peralatan perlengkapan usaha yang tidak dipindah atau dibongkar-pasang.
2. Bangunan sensus campuran adalah bangunan yang digunakan
sebagai tempat usaha dan juga tempat tinggal. Contoh: ruko, toko kelontong yang menyatu dengan tempat tinggal.
3. Bangunan sensus tempat tinggal rumah tangga adalah
bangunan yang digunakan oleh individu atau kelompok individu sebagai tempat tinggal.
4. Bangunan sensus lainnya adalah bangunan yang digunakan sebagai
tempat selain tempat usaha, tempat tinggal, atau campuran seperti: a Tempat ibadah, kantor organisasi kemasyarakatan ormas, kantor
organisasi sosial seperti Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, panti sosial, dan organisasi keagamaan, organisasi profesi seperti
Ikatan Dokter Indonesia IDI, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ISEI, dan Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI, organisasi
parpol. b Tempatkantor usaha pertanian, kantor pemerintahan, kantor
kedutaan atau kantor perwakilan negara asing, serta bangunan kosongrusak.
c.
Rumah tangga adalah individu atau sekelompok individu yang tinggal
bersama dalam satu bangunan tempat tinggal. Secara bersama mereka mengumpulkan pendapatan dan mengelola harta, serta mengkonsumsi
barang dan jasa secara bersama terutama untuk kelompok makanan dan perumahan.
Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS KabupatenKota Listing SE2016
12
d. Establismen mengacu pada tempat berlangsungnya kegiatan usaha, yang memenuhi kondisi: a di bawah kendali manajemen
yang tunggal; b melibatkan orang dan peralatan; c memproduksi dan menjual barang atau menyediakan jasa.
Dalam kegiatan Listing SE2016 ini, unit establishmen yang dimaksud dibedakan
atas dua jenis, yaitu unit usaha rumah tangga dan unit usahaperusahaan.
1. Usaha rumah tangga adalah unit usaha yang dimiliki dan dikuasai,
maupun yang hanya dikuasai oleh kepala dan atau anggota rumah tangga, dalam bentuk usaha yang tidak berbadan hukum
unincorporated enterprise dan tidak mempunyai catatan keuangan yang telah dipisahkan dari keuangan rumah tangga
non-quasi corporation. Dalam kegiatan Listing SE2016 ini, unit usaha rumah
tangga mencakup unit usaha yang terletak: a di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal atau usaha
rumahan, seperti warung kelontong, industri kerajinan, tukang jahit, dan bengkel sepeda.
b di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan menggunakan bangunan tak tetapsementara
usaha kaki lima, seperti pedagang pecel lele, tukang cukur, dan tukang tempapandai besi.
c di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan tidak menggunakan bangunan
usaha keliling, seperti tukang gali pasirkapurbatu, tukang giling padi keliling, tukang borong bangunan perorangan,
pedagang asongan, dan tukang sol sepatu keliling.
2. UsahaPerusahaan adalah unit yang memproduksi barang dan jasa
baik untuk tujuan mendapatkan laba atau keuntungan finansial lainnya bagi pemiliknya
market product. Pada umumnya, unit tersebut mempunyai badan hukum, namun jika
tidak berbadan
hukum unit
tersebut mempunyai
catatan keuanganpembukuan yang telah dipisahkan dari keuangan pemilik
Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS KabupatenKota Listing SE2016
13
usahaperusahaan quasi corporation. Dalam kegiatan Listing SE2016,
unit yang dimaksud mencakup unit usaha perusahaan yang terletak: a di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal dalam bentuk
kuasi korporasi, seperti unit usaha percetakan, pemborong bangunan, toko kelontong, warung makan, dan salon kecantikan
yang menjadi satu dengan bangunan tempat tinggal. b di luar bangunan tempat tinggal dan menggunakan bangunan tetap
dalam bentuk korporasi, seperti kantorlokasi pertambangan, kantor lokasi pembangkit dan pendistribusian listrik, kantorlokasi
penjernihan air, kantorpabrik seluruh jenis industri manufaktur, kantor cabang bank, toko sepatu, restoran, apotik, hotel, kantor
usaha transportasi seluruh moda, sekolah, pesantren, rumah sakit, organisasi bisnis, kantor perwakilan badanorganisasi internasional,
dll.
e. Status Badan usaha adalah bentuk pengesahan suatu unit usaha