Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup
KEBIJA KA N PEM BA NG UNA N DA ERA H BERKELA NJUTA N
STA TUS LING KUNG A N HIDUP DA ERA H SLHD PRO V INSI LA M PUNG T.A . 2006
26
Arah Kebijakan Umum AKU pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup daerah Provinsi Lampung sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah RPJM Provinsi Lampung Tahun 2004-2009 adalah: 1. Memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan, secara
lebih efisien, optimal, adil, dan berkelanjutan, dengan mewujudkan unit pengelolaan hutan produksi lestari berbasis masyarakat dan didukung oleh
industri kehutanan yang kompetitif. 2. Mengembangkan pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya laut, pesisir, dan
pulau-pulau kecil secara lebih efisien,optimal, adil, dan lestari melalui keterpaduan antar berbagai pemanfaatan, sehingga berkontribusi nyata bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat. 3. Meningkatkan pembinaan masyarakat community development di wilayah sekitar
pertambangan migas. 4.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya mineral, batubara, gas bumi, air tanah, melalui pembinaan usaha pertambangan yang berprinsip good mining practice.
5. Melindungi sumberdaya alam dari kerusakan dan mengelola kawasan, konservasi untuk menjamin kualitas eksistensi agar tetap terjaga fungsinya sebagai penyangga
sistem kehidupan. 6. Merehabilitasi sumberdaya alam yang rusak dan mempercepat pemulihan
cadangan sumberdaya alam tersebut, agar berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
7. Mengembangkan kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik berdasarkan prinsip transportasi, partisipasi,
dan akuntabilitas. 8. Mengendalikan pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan hidup melalui
upaya pencegahan perusakan danatau pencemaran lingkungan, baik di darat,
KEBIJA KA N PEM BA NG UNA N DA ERA H BERKELA NJUTA N
STA TUS LING KUNG A N HIDUP DA ERA H SLHD PRO V INSI LA M PUNG T.A . 2006
27
perairan tawar, dasar laut, maupun udara, sehingga masyarakat dapat memperoleh kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
9. Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung perencanaan, pemanfaatan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup. Pencegahan, pengendalian dan pemulihan lingkungan hidup akan terus dilakukan
dengan menetapkan sasaran secara tepat dan memilih prioritas yang benar-benar dapat menjawab permasalahan yang ada. Hal ini harus dapat di tuangkan dalam
program-program dan pembangunan lingkungan hidup yang memiliki kualitas dan terintegrasi. Sehingga program-program dimaksud dapat menyelamat-kan
sumberdaya alam yang ada dari kerusakan yang lebih parah dan meningkatkan mutu lingkungan hidup. Masyarakat juga menuntut pelayanan dan penyelesaian yang cepat
dan adil atas permasalahan yang timbul akibat pencemaran, gangguan dan kerusakan lingkungan hidup yang banyak dialami masyarakat di berbagai daerah.
Kewenangan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, menetapkan kewenangan KabupatenKota semakin besar dalam pengelolaan lingkungan hidup. Menurut pasal 7 ayat I Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Pengelolaan Lintas Kabupaten dilaksanakan oleh Provinsi. Oleh karena itu peran KabupatenKota sebagaimana yang
dimaksudkan pada pasal 11 ayat 1 menjadi semakin strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup pada masa pelaksanaan Undang-undang Otonomi daerah tersebut.
Secara garis besar Otonomi Daerah dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup berarti:
a Menyesuaikan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam dengan ekosistem setempat,
b Menghormati kearifan tradisional yang sudah dikembangkan masyarakat di
KEBIJA KA N PEM BA NG UNA N DA ERA H BERKELA NJUTA N
STA TUS LING KUNG A N HIDUP DA ERA H SLHD PRO V INSI LA M PUNG T.A . 2006
28
dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara lestari, c Tidak berdasarkan batas administratif, tetapi berdasarkan batas ekologi
bioecoregion, d Meningkatkan kemampuan daya dukung lingkungan setempat dan bukan
menghancurkan daya dukung ekosistem dengan eksploitasi yang melewati daya dukung, e Pelibatan secara aktif masyarakat dan penduduk setempat sebagai pihak yang
paling berkepentingan menentukan dalam pembuatan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah di Provinsi Lampung, telah dibentuk institusi pengelolaan lingkungan hidup pada 10 sepuluh Kabupatenkota di Provinsi
Lampung, antara lain :
¾
Bapedalda Kota Bandar Lampung.
¾
Bapedalda Kabupaten Lampung Utara.
¾
Dinas Pertambangan, Energi, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Tengah.
¾
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Barat.
¾
Bapedalda Kabupaten Lampung Timur.
¾
Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup Kab. Tangamus.
¾
Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup Kab. Way Kanan.
¾
Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Daerah Kab. Lampung Selatan.
¾
Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro.
¾
Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kab. Tulang Bawang.
KEBIJA KA N PEM BA NG UNA N DA ERA H BERKELA NJUTA N
STA TUS LING KUNG A N HIDUP DA ERA H SLHD PRO V INSI LA M PUNG T.A . 2006
29