Migrasi Sumberdaya Manusia 1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk

A NA LISIS ISU LING KUNG A N DA N EV A LUA SI KEBIJA KA N STA TUS LING KUNG A N HIDUP DA ERA H SLHD PRO V INSI LA M PUNG T.A . 2006 102 Untuk sektor transmigrasi, di tahun 2005 terjadi sedikit peningkatan jumlah transmigran yang masuk ke Provinsi Lampung, yaitu meningkat dari 200 kepala keluarga 850 jiwa di tahun 2004 menjadi 230 kepala keluarga 873 jiwa di tahun 2005.

3.4.4. Struktur Umur Penduduk

Rasio jenis kelamin pada struktur penduduk Provinsi Lampung tahun 2005 sebesar 106,17. Rasio tersebut memberikan arti bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Distribusi penduduk penduduk menurut kelompok umur seperti terbesar pada usia 0-14 tahun 2.088.621 jiwa atau 26,9 dan umur 20-39 tahun 1.932.811 jiwa atau 27,67. Komposisi penduduk tersebut berpengaruh terhadap penyediaan tenaga kerja pada sektor pertanian sebagai sektor dominan dalam perekonomian Lampung yang sudah tentu harus ditunjang dengan peningkatan keterampilan dan keahlian. Struktur umur penduduk laki-laki tahun 2005 tertinggi pada usia 0-14 tahun sebesar 1.078.503 jiwa atau 29,98 dan diikuti oleh pemuda 20-39 Tahun sebesar 1.229.263 jiwa atau 34,18 dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Struktur umur penduduk perempuan tahun 2005 terbesar pada usia anak 0-14 tahun yaitu 1.010.118 jiwa atau 29,82 dan yang tertinggi penduduk usia pemuda 20-39 tahun yaitu 1.210.421 jiwa atau 35,73 dari jumlah penduduk perempuan. Dari uraian tersebut penduduk Provinsi Lampung tahun 2005 dinyatakan sebagai penduduk muda. Apabila dikaji dari struktur umur penduduk, ternyata kelompok usia muda yaitu 15-39 tahun paling besar jumlahnya. Terhadap kelompok usia ini Pemerintah Provinsi Lampung sangat memberikan perhatian penuh, melalui program pelatihan di Balai Latihan Kerja BLK Daerah, atau program padat karya bagi yang tidak bersekolah, mengingat secara psikologis usia mereka sangat sensitif, agresif dan dinamis. apabila mereka tidak tertampung di sekolah atau tidak bekerja, maka dapat menimbulkan kerawanan sosial.

3.4.5. Pendidikan

A NA LISIS ISU LING KUNG A N DA N EV A LUA SI KEBIJA KA N STA TUS LING KUNG A N HIDUP DA ERA H SLHD PRO V INSI LA M PUNG T.A . 2006 103 Pendidikan mempunyai peran penting bagi suatu bangsa karena pendidikan memiliki andil yang besar terhadap kemajuan bangsa, baik secara ekonomi maupun sosial. Kualitas pendidikan sangat mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia karena pendidikan merupakan salah satu sarana meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Investasi dengan meningkatkan pendidikan dan keterampilan sumberdaya manusia keuntungannya tidak hanya dinikmati oleh orang yang meningkatkan pendidikan tersebut private rate to return melainkan juga dinikmati oleh masyarakat luas social rate to return. Pendidikan yang memadai sangat dibutuhkan bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Semakin tinggi rata-rata tingkat pendidikan penduduk suatu wilayah menunjukan tingginya kemampuan sumberdaya manusia. Berkembangnya industri disuatu wilayah menuntut pergeseran kemakmuran dari sifatnya tradisional pertanian menjadi keterampilan industri. Hal ini memerlukan keterampilan sumberdaya manusia yang lebih terdidik dan terampil. Dalam pengembangan keterampilan penduduk, maka indikator status pendidikan memberikan gambaran yang penting. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia harus diikuti dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai, mutu pendidikan, dan tenaga guru yang memadai. Data pada Tabel SDM-3 menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Lampung yang berumur 10 tahun ke atas. Tingkat pendidikan tersebut menggambarkan bahwa penduduk Provinsi Lampung didominasi oleh penduduk yang tidak tamat SD dan hanya tamat SD. Sedangkan tingkat pendidikan tinggi hanya berjumlah dibawah 2 dari total penduduk. Melihat rata-rata pendidikan tersebut, maka rendahnya tingkat pendidikan mayoritas penduduk memberikan gambaran kualitas SDM di Provinsi Lampung yang cenderung harus dipacu untuk terus ditingkatkan. Peningkatan mutu pendidikan harus menjadi prioritas pembangunan daerah di masa mendatang. Kualitas sumberdaya manusia yang relatif rendah yang akan menyebabkan sulitnya