VI
1000
4500 96
1000 ×
22
Total 4500
97
2. Purposive Random Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah masyarakat di Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan Baru yang berusia 17-60 tahun.
3. Accidental Sampling
Pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil sampel siapa saja yang secara kebetulan ditemukan setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi
maka pengumpulan data dihentikan.
III.3.3 Skala Ordinal
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengukuran data dengan skala ordinal. Skala ordinal adalah skala yang disusun dengan mengurutkan orang
atau objek berdasarkan suatu atribut tertentu mulai dari urutan yang tertinggi sampai dengan urutan yang terendah.
III.3.4 Metode Pengumpulan Data
Sebuah test dikatakan reliable apabila test tersebut sebagai alat ukur mampu memberikan hasil yang relative tetap, apabila dilakukan secara langsung pada
sekelompok individu yang sama. Maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Penelitian kepustakaan Library Research
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun dan mempelajari data dari buku-buku serta sumber bacaan lain yang relevan dan
mendukung penelitian.
Universitas Sumatera Utara
b. Penelitian lapangan Field Research
yaitu pengumpulan data di lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui :
Kuesioner
Yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden Nawawi, 1991:117.
Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan Baru yang terpilih menjadi sampel.
Interview
Interview dapat dipandang sebagai pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada
tujuan penelitian. Fungsi interview pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam tiga bentuk yakni 1 sebagai metode primer, 2 sebagai metode pelengkap, dan 3
sebagai kriteria. Hadi, 2004:218.
III.3.5 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa, yaitu :
a Analisa Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi.
Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori
Singarimbun :1995:266
b Analisa Tabel Silang
Universitas Sumatera Utara
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui
apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Singarimbun, 1995:273
c Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah pengujian data statistic untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara
kedua variable yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus Spearman’s Rho.
Metode Spearman’s Rho 1904 adalah metode penelitian nonparametric sebagai pengganti Pearson Product Moment Correlation yang menjelaskan keeratan
hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebarannya atau sebarannya tidak normal. Spearman’s Rh
o ini dilambangkan dengan : ρ
s
Koefisien Korelasi Spearman.
Misalkan ada n pasang pengamatan terhadap variabel X dan Y, yaitu x
1,
y
1
, x
2
,y
2
,….., x
n
,y
n
. Kalau h
i
melambangkan pangkat bagi nilai pengamatan x
i
dan k
i
melambangkan pangkat untuk nilai pengamatan y
i
maka Koefisien Korelasi Spearman
r
s
= 1
6 1
2 2
− −
∑
N N
di
Keterangan : r
s
= Koefisien Korelasi Rank Spearman N = jumlah sampel
d
i 2
= jumlah perbedaan ranking pada tiap pasangan yang dikuadratkan Kaidah keputusan : Jika
diterima Ho
, ρ
r
s s
α
≤
ρ
s
α
,
Ho ditolak
Universitas Sumatera Utara
Beberapa data variabel X dan Y dijumlahkan skornya dari tiap responden, nilai tersebut diurutkan berdasarkan rankingnya dan kemudian dicari selisih dari
kedua ranking tersebut d
i
. Sesudah itu tiap-tiap d
i
dikuadratkan, dimana total kuadratnya dimasukkan ke dalam rumus. Lambang r menunjukkan bilangan antara -
1,00 + 1,00. Jika tidak ada hubungan sama sekali diantara variabel X dan Y, maka nilai r = 0. Jika tanda r positif, maka variabel-variabel dikatakan berkorelasi secara
positif, sedangkan jika r negatif, maka variabel-variabel dikatakan berkorelasi negatif. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi digunakan skala Guildford, sebagai
berikut : 0,00-0,19 = hubungan rendah sekali
0,20-0,40 = hubungan rendah tapi pasti 0,41-0,70 = hubungan cukup berarti
0,71-0,90 = hubungan kuat dan tinggi 0,91-1,00 = hubungan kuat sekali, sangat tinggi dan bisa diandalkan
Pengujian tingkat signifikan korelasi digunakan rumus t
test
Siegel, 1985 : 263 sebagai berikut :
t =
2
1 2
s s
r n
r −
−
Keterangan : t = hasil test signifikansi
r
s
= angka indeks Rank Spearman n = jumlah sampel
Sedangkan untuk mengetahui hipotesis mana yang diterima dari 2 hipotesis yang dibuat sebelumnya akan dilakukan dengan mengkonsultasikan nilai t yang
dihitung dengan nilai t pada tabel kritik.
Universitas Sumatera Utara
Rakhmat, 2002:29
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA