masyarakat luas sebagai out-group nya, sehingga rendah tingkat interaksi sosialnya dengan kelompok lainnya.
2.2. Interaksi Sosial.
Dalam teori interaksi sosial suatu interaksi tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu :
1. Kontak sosial social contact
2. Komunikasi communication
Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lain dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Terjadinya interaksi sosial karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial
Basrowi, 2005 :139. Dari teori diatas interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli yang berasal
dari etnis yang sama yaitu etnis Cina terjalin dengan sangat baik selain Karena adanya kontak langsung tetapi juga adanya saling mengerti diantara mereka yang
secara tidak langsung membuat mereka mengerti hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh pembeli, seperti dalam hal membeli barang mereka selalu menginginkan barang
yang berkualitas. Hal ini terjadi karena sudah merupakan kebiasaan mereka begitu juga dengan perilaku pedagang etnis Cina, dimana dalam berdagang mereka tidak
mempersoalkan tentang untung besar tetapi kenyamanan agar pembeli merasa puas berbelanja di tempat tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang sinambung tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan
interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Pola interaksi senantiasa mengacu pada hubungan yang lebih teratur antara
individu-individu, sekaligus juga dengan sendirinya memperlihatkan bahwa gugusan tindakan-tindakan yang dilakukan tidak dengan asal sembarangan saja. Individu
mengikuti kebiasaan yang teratur ini dalam rangka menyederhanakan dan memudahkan kehidupan sosialnya. Pada kenyataannya, interaksi meliputi hal-hal
seperti norma-norma, status-status dan tujuan. Selanjutnya meliputi pula kewajiban timbal balik, status timbal balik, tujuan dan makna yang secara timbal balik berarti
antara dua atau lebih individu didalam kontak yang bersamaan. Di dalam masyarakat yang majemuk Plural Society seperti Indonesia
pengetahuan tentang interaksi sosial yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok masyarakat lainnya sangat penting dengan mengetahui dan memahami
perihal kondisi yang dapat dikembangkan bagi usaha pembinaan bangsa dan masyarakat. Di dalam fakta sosial ini pasti terdapat interaksi antara individu-individu
di dalam sub sistem sosial. Interaksi ini dapat terjadi karena mereka saling melengkapi kebutuhan satu sama lain. Untuk saling melengkapi kebutuhan tersebut
harus ada ketergantungan satu sama lain antara sub sistem sosial tersebut. Interaksi dimulai dengan adanya keperluan atau kepentingan masing-masing individu dalam
masyarakat. Sampai pada tingkat tertentu dalam waktu yang sama dan hidup bersama
Universitas Sumatera Utara
pada suatu tempat. Munculnya masyarakat itu sendiri karena adanya interaksi antara individu-individu. Begitu pula terjadinya berbagai aktivitas atau kegiatan masyarakat
terjadi karena adanya interaksi sosial. Pada umumnya orang Cina mempunyai kelebihan yang jelas dalam
berhubungan dengan orang asing. Kecakapan mereka mengesani dan melayani orang asing telah sejak dulu kala. Sudah menjadi kebiasaan mendarah daging bagi mereka
untuk bersukap ramah, memberikan kesan yang sebaik mungkin, dan memperoleh keuntungan dari kelebihan kebudayaannya, terutama etiket mereka yang baik.
Berbagai analisis menekankan bahwa sistem nilai orang Cina bermuara pada ajaran Confucius, walaupun bagi kebanyakan dari mereka hal ini tidak disadarinya.
Sebenarnya dapat dikatakan ada suatu tradisi yang diteruskan secara turun-temurun mengenai apa yang baik dan bagaimana prilaku yang baik atupun yang buruk.
Seperti yang sering dikemukakan dalam sistem nilai yang diteruskan secara turun-temurun terdapat hormat dan berbakti kepada orang tua dan orang yang lebih
tua, bekerja keras dan berhasil dalam karya apa pun untuk keharuman keluarga nama keluarga, ulet dan “tahan banting” dalam menghadapi kesulitan, serta selalu
berikhtiar untuk mencapai yang terbaik achievement motivation Perbedaan-perbedaan di antara orang Cina Asia Tenggara ini harus diingat
sebagai sebuah penawaran terhadap sistem pemahaman akan suatu kecinaan yang mendasar dan lazim. Meskipun mereka menjadi bagian dari unsur-unsur warisan
identitas etnis dan budaya Cina dimana pun, interaksi sosial masyarakat Cina Asia Tenggara dengan para tetangga pribumi telah mempengaruhi identitas etnis dan
budayanya.
Universitas Sumatera Utara
Pada kasus etnis Cina hokkien ternyata rendahnya efektifitas komunikasi antar budaya antar etnis adalah dipengaruhi oleh stereotip 25 yang bahwa
seandainya pandangan terhadap etnik lain semakin posesif, mak semakin besar pengaruhnya bagi etnik Cina hokkien berkomunikasi secara efektif dengan etnik lain
dan juga sebagianya Cohen,1992 : 181 Konsep defenisi situasi the defenisition of the situation merupakan konsep
penting dalam interaksi sosial. Berbeda dengan pandangan yang mengatakan bahwa interaksi manusia merupakan pemberian tanggapan response terhadap rangsangan
stimulus, maka memurut Thomas seseorang tidak segera memberikan reaksi manakala ia mendapat rangsangan dari luar. Menurutnya tindakan individu selalu
didahului suatu tahap penilaian dan pertimbangan ; rangsangan dari luar diseleksi melalui proses yang dinamakannnya defenisipenafsiran situasi.
Menurt karp dan yoels ciri yang dibawa sejak lahir seperti ras sangat menentukan interaksi. Begitu juga yang terjadi pada etnis cina, karena mereka
memiliki ras yang sama maka interaksi yang terjadi diantara mereka tidak terlepas dari persamaan yang mereka miliki seperti persamaan bahasa.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN