Kondisi Awal Pretest Deskripsi Hasil Belajar Dasar Otomotif Sepeda Motor

minimum 3,5 dan nilai maksimum 7. Sedikit berbeda dengan kelompok eksperimen, kelompok kontrol memiliki nilai hasil belajar Dasar Otomotif Sepeda Motor sebesar 5,2 dengan nilai minimum 3,5 dan nilai maksimum 7.

2. Kondisi Akhir Posttest

Hasil belajar Dasar Otomotif Sepeda Motor kembali diukur melalui tes setelah pelaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe TGT. Adapun deskripsi hasil belajar akhir posttest pada kedua kelompok siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Otomotif Posttest Kelas N Minimum Maksimum Rata-rata Kelas Eksperimen 34

7,0 9,5

8,3 Kelas Kontrol 34 3,5 8,5 5,7 Sumber: data diolah 2012 Perbandingan hasil belajar posttes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada diagram berikut. Gambar 3. Perbandingan Hasil Belajar Posttest Tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa hasil tes akhir pada kedua kelompok menunjukkan rata-rata nilai yang cukup berbeda. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar Dasar Otomotif Sepeda Motor kelompok eksperimen adalah sebesar 8,3 dengan nilai minimum 7 dan nilai maksimum 9,5. Berbeda dengan kelompok eksperimen, kelompok kontrol memiliki nilai hasil belajar Dasar Otomotif Sepeda Motor sebesar 5,7 dengan nilai minimum 3,5 dan nilai maksimum 8,5.

B. Hasil Analisis Data

Untuk mengetahui bahwa kedua kelompok siswa yang berada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama, dapat dilakukan pengujian perbedaan sampel tidak berkorelasi independent t test. Penguijian perbedaan independent t test juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah pelaksanaan treatment pembelajaran Kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Dasar Otomotif Sepeda Motor. Berbeda dengan pengujian independent t test, pengujian sampel berkorelasi paired t test dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan treatment pembelajaran Kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Dasar Otomotif Sepeda Motor. Namun demikian, sebelum analisis data dengan uji perbedaan tersebut, perlu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogentias. Proses analisis data penelitian diuraikan sebagaimana berikut.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Upaya peningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

2 5 200

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ENGINE SEPEDA MOTOR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 0 143