pemberian ASI eksklusif sebagian dari responden telah mendapatkan dukungan penilaian yang baik dari anggota keluarganya.
5.4. Pengaruh Dukungan Instrumental terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan instrumental adalah salah satu bentuk dukungan yang nyata yang dilakukan
oleh anggota
keluarga terhadap
pemberian ASI
eksklusif. Bentuk dukungan ini tidak terlepas dari kemampuan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya, artinya keluarga dengan pendapatan
yang lebih memadai akan lebih mudah untuk memenuhi segala kebutuhan ibu, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan ibu hamil dalam memberikan ASI eksklusif
seperti menyediakan makanan yang baik dan bergizi bagi ibu menyusui, dan menyediakan biaya untuk keperluan ibu selama menyusui.
Dukungan instrumental dalam penelitian ini adalah upaya anggota keluarga untuk memberikan bantuan dalam bentuk praktik seperti menyediakan
makanan bergizi bagi ibu menyusui, membantu
mengerjakan tugas-tugas
tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan instrumental terhadap pemberian ASI eksklusif 58,3 terdapat pada ibu dengan dukungan instrumental
yang baik, sedangkan ibu dengan pemberian ASI eksklusif 13,9 terdapat pada ibu dengan dukungan instrumental yang tidak baik. Hasil tabulasi silang ini cukup
memberikan gambaran bahwa dukungan instrumental tersebut sangat penting dan merupakan hal yang cukup nyata membantu ibu untuk selalu memberikan ASI
eksklusif pada bayinya meskipun sedang bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Dengan memerhatikan nilai persentase dari setiap variabel dukungan
instrumental yang diukur dalam penelitian ini, yang tidak mendapatkan dukungan instrumental adalah 39 orang 65,0 tidak membantu memeriksakan kesehatan. Ini
berarti dukungan penilaian yang dipereroleh responden dari anggota keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gurilla belum menunjukkan dukungan yang baik
terhadap ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif. Hal ini berarti bahwa responden sangat memerlukan bantuan dari anggota keluarga. Selain suami
diharapkan mertua dan orang tua mau menemani responden ketika diajak untuk memeriksakan kesehatan ke Rumah sakit atau Puskesmas. Kenyataannya dari hasil
wawancara penulis dengan responden para suami, orang tua maupun mertua sebagian besar tidak mau menemani ibu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke
Puskesmas atau Rumah sakit. Hal inilah yang mengindikasikan rendahnya pemberian dukungan penilaian di wilayah kerja Puskesmas Gurilla Pemayangsiantar.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Gurilla juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dukungan instrumental dengan pemberian
ASI eksklusif dengan nilai p=0,001, artinya dukungan instrumental yang diberikan oleh anggota keluarga kepada ibu menyusui akan mendorong ibu untuk
memberikan ASI secara eksklusif. Untuk dapat memberikan dukungan instrumental, pendapatan keluarga
merupakan salah satu faktor yang mendukung. Berdasarkan karakteristik ibu, menunjukkan bahwa 55,0 ibu bekerja mempunyai pendapatan kurang dari
Rp.1.035.000. Keadaan ini dapat memberikan gambaran bahwa pemenuhan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan bagi ibu dinilai terbatas untuk mendukung pemberian ASI secara eksklusif. Untuk itu diharapkan ibu yang memiliki penghasilan diatas Rp 1.035.000.
agar tidak membeli susu formula tetapi membeli makan yang bergizi bagi kebutuhan si bayi dan bila tidak ada waktu untuk mengurus bayinya bisa menyewa pembantu
sehingga walupun ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya melalui ASI perah. Untuk ibu yang memiliki penghasilan di bawah Rp 1.035.000
agar menyisihkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan gizi si ibu. Menurut Salfina 2003, ibu yang memberikan ASI secara eksklusif 69,1
terdapat pada ibu dengan pendapatan keluarga lebih dari Rp.1.000.000. Hal ini berkaitan dengan bentuk dukungan instrumental berupa pemenuhan makanan
bergizi bagi ibu menyusui, dan pemenuhan biaya perawatan dan konseling ibu-ibu ke sarana kesehatan.
Menurut Sarafino dalam Smet 1994, dukungan keluarga mengacu pada kesenangan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian dan membantu
orang lain. Dukungan keluarga instrumental diperoleh dari orang-orang terdekat. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden
tidak memberikan dukungan instrumental kepada ibu menyusui sehingga dapat dipastikan tidak akan memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.
Menurut Masykur 2010, dukungan instrumental dapat saja terjadi dikarenakan perhatian dan kehangatan anggota keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan memberikan keluangan waktu untuk mendukung responden dan menemani bila dibutuhkan ataupun ketika melakukan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
rutin di puskesmas atau rumah sakit sehingga timbul percaya diri yang dapat memberikan kekuatan baru dan semangat untuk berusaha bangkit dan tidak
mengecewakan harapan keluarga dan dukungan instrumental dari keluarga sangat berperan untuk membantu petugas dalam memfasilitasi responden.
Berdasarkan pengamatan penulis, cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Gurilla Pematangsiantar dapat ditingkatkan tentunya tidak
lepas dari pengaruh dukungan instrumental. Salah satu bentuk dukungan instrumental yang diberikan yaitu berupa pemenuhan makanan bergizi. Peran dari tenaga
kesehatan perlu membuat suatu kebijakan agar ibu–ibu yang penghasilannya dibawah UMP diberi makanan bergizi dan bagi keluarga responden yang menemani ibu
menyusui ketika melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau Rumah Sakit perlu memberi penyuluhan tentang dukungan instrumental. Dengan adanya dukungan
instrumental dari anggota keluarga kepada ibu menyusui tersebut diharapkan cakupan pemberian ASI eksklusif dapat ditingkatkan.
5.5. Pengaruh Dukungan Emosional terhadap Pemberian ASI Eksklusif