selanjutnya. c.
Ginjal bayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung banyak mineral
yang dapat memberatkan fungsi ginjal yang belum sempurna pada bayi. d.
Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya bagi bayi misalnya zat warna dan zat pengawet.
e. Makanan tambahan bagi bayi yang mudah menimbulkan alergi Perinasia, 2004.
Menurut Irawati 2005, bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif akan mudah terkena infeksi. Jika sekarang banyak balita mengalami gizi buruk atau
busung lapar, karena anak itu tidak mendapat ASI eksklusif. Kalau bayi tidak mendapat ASI eksklusif tetapi sudah mendapatkan makanan lain maka
kemampuan dia mengisap ASI pun menurun. Kalau kemampuan mengisapnya menurun maka si ibu pun tidak menghasilkan ASI yang banyak.
2.1.1. Manfaat ASI Eksklusif
Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi sangat banyak antara lain: a.
ASI sebagai nutrisi yang terbaik ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang karena disesuaikan dengan kebutuhan bayi pada masa pertumbuhannya. ASI adalah makanan yang paling sempurna, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan tata laksana menyusui yang tepat dan benar, produksi ASI seorang ibu akan cukup sebagai makanan
tunggal bagi bayi normal sampai dengan usia enam bulan. Setelah usia
Universitas Sumatera Utara
enam bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat tambahan, tetapi ASI masih dapat diteruskan sampai dua tahun atau lebih Danuatmaja, 2004.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali
menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat kadar zat kekebalan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan
terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung
zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur. Bagi bayi pemberian ASI eksklusif ternyata
akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih
berkembang kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat Arifeen, 2001.
c. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan
Perkembangan kecerdasan
anak sangat
berkaitan erat
dengan pertumbuhan otak. Faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan otak anak
adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Air susu ibu selain merupakan nutrien ideal,
dengan komposisi tepat, dan sangat sesuai kebutuhan bayi, juga mengandung nutrien-nutrien khususnya yang sangat diperlukan bagi
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan optimal otak bayi Danuatmaja, 2004. Hasil penelitian Lucas terhadap 300 bayi prematur membuktikan bahwa
bayi bayi prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ yang lebih tinggi secara bermakna 8,3 point lebih tinggi dibanding bayi prematur yang tidak
diberi ASI. Pada penelitian Riva ditemukan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif, ketika berusia 9,5 tahun mempunyai tingkat IQ 12,9 point lebih tinggi dibanding
anak yang ketika bayi tidak diberi ASI eksklusif Riva, 1996. Faktor-faktor yang memengaruhi kecerdasan meliputi:
1. Faktor genetik
Faktor genetik atau faktor bawaan menentukan potensi genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orangtua. Faktor ini tidak dapat
dimanipulasi atau direkayasa. 2.
Faktor lingkungan Faktor lingkungan adalah faktor yang menentukan apakah faktor
genetik akan dapat tercapai secara optimal. Faktor ini mempunyai banyak aspek dan dapat dimanipulasi dan direkayasa.
Secara garis besar ada 3 jenis kebutuhan untuk faktor lingkungan, yaitu: −
kebutuhan untuk pertumbuhan fisik-otak asuh −
kebutuhan untuk perkembangan emosional asih −
kebutuhan untuk perkembangan intelektual dan sosialisasi asah d.
ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
Universitas Sumatera Utara
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram,
terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah
yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spritual yang baik Roesli, 2009.
2.1.2. Pola Pemberian ASI