optimal Depkes RI, 2002. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Deri di Kecamatan Singkil
Tahun 2009 bahwa pantanganlarangan terhadap beberapa jenis makanan relatif tidak baik karena asupan zat gizi ibu menyusui manjadi sangat kurang yaitu
sebanyak 91,1 ibu nifas defisit zat besi, sebanyak 73,4 ibu menyusui defisit energi dan sebanyak 26,7 ibu menyusui defisit protein.
2.3. Dukungan Keluarga
Menurut Sarwono 2003 dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut
dalam melaksanakan kegiatan. Menurut Santoso 2001 dukungan yaitu suatu usaha untuk menyokong sesuatu atau suatu daya upaya untuk membawa sesuatu.
Bailon dan Maglaya dalam Sudiharto 2007 menyatakan, bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama lain menurut peran masing-masing, serta menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya. Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang di rekat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta
tinggal bersama. Dukungan sosial keluarga adalah suatu proses yang terjadi sepanjang
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda-beda pada setiap tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap kehidupan, semua dukungan sosial
Universitas Sumatera Utara
keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga Friedman,
1998. Menurut Friedman 1998, tipe-tipe keluarga antara lain 1 keluarga inti
atau konjugal yaitu keluarga yang menikah, sebagai orang tua ayah pemberi nafkah, keluarga inti terdiri dari suami, isteri dan anak mereka, baik anak kandung
maupun anak adopsi, 2 keluarga orientasi atau keluarga besar yaitu keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan darah seperti kakeknenek, bibi, paman dan
sepupu. Sudiharto 2007, menyatakan setiap anggota keluarga mempunyai struktur
peran formal dan informal, misalnya ayah mempunyai peran formal sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Peran informal ayah adalah sebagai panutan dan
pelindung keluarga. Struktur keluarga meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan keluarga saling berbagi, kemampuan sistem pendukung di antara
anggota keluarga, kemampuan perawatan diri dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Menurut Bugges dalam Friedman 1998 keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. Para anggota
sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut
sebagai rumah mereka. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami isteri, ayah dan ibu,
Universitas Sumatera Utara
anak laki-laki dan anak perempuan. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik
tersendiri. Friedman dalam Sudiharto 2007, menyatakan bahwa fungsi dasar
keluarga antara lain adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,
serta saling menerima dan mendukung. Menurut Friedman 1998 dukungan keluarga merupakan bagian integral dari dukungan sosial. Dampak positif dari
dukungan keluarga adalah meningkatkan penyesuaian diri seseorang terhadap
kejadian-kejadian dalam kehidupan. Sebaliknya, dukungan sosial berfokus pada sifat interaksi yang berlangsung
dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individual Roth, 1989 dalam Friedman 1998 keluarga besar berfungsi sebagai sistem pendukung
bagi anggotanya. Caplan 1976 dalam Friedman 1998 menjelaskan bahwa keluarga memiliki
fungsi dukungan
yaitu dukungan
informasional, dukungan
penilaian, dukungan isntrumental dan dukungan emosional. Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai sebuah
keluarga diseminator atau penyebar informasi tentang semua informasi yang ada dalam kehidupan. Keluarga berfungsi sebagai pencari informasi yang
berhubungan dengan masalah menyusui dari tenaga kesehatan, dan melakukan konsultasi, serta mencari informasi dari media cetak maupun sumber lain yang
mendukung. Dukungan penilaian adalah jenis dukungan dimana keluarga bertindak
Universitas Sumatera Utara
sebagai pembimbing dan bimbingan umpan balik, memecahkan masalah dan sebagai sumber validator identitas anggota dalam keluarga. Dukungan instrumental adalah
bentuk dukungan dimana keluarga sebagai sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit untuk menyelesaikan masalah, dan dukungan emosional adalah bentuk
dukungan dimana keluarga sebagai sebuah tempat pemulihan yang aman dan damai untuk beristirahat dan membantu secara psikologis untuk menstabilkan emosi
dan mengendalikan diri. Salah satu bentuknya adalah melalui pemberian motivasi dan sebagai fasilitator serta mendengarkan seluruh keluhan-keluhan anggota
keluarga atau ibu terhadap masalah yang sedang dihadapinya Caplan dalam Friedman 1998.
Menurut Watson
dalam Friedman
1998, salah
satu bentuk
dukungan keluarga berupa pemberian bantuan dalam bentuk materi seperti pinjaman uang, bantuan fisik berupa alat-alat atau lainnya yang mendukung
dan membantu menyelesaikan masalah. Dalam mengatasi ketegangan kehadiran keluarga sangat terpenting untuk
mendorong ibu dalam
meningkatkan kepercayaan diri dan menstabilkan emosinya, serta memberikan motivasi yang
besar terhadap ibu yang menyusui. Menurut Sudiharto 2007 dukungan keluarga mempunyai hubungan
dengan suksesnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Dukungan keluarga adalah dukungan untuk memotivasi ibu memberikan ASI saja kepada bayinya
sampai usia 6 bulan, memberikan dukungan psikologis kepada ibu dan mempersiapkan nutrisi yang seimbang kepada ibu.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian Rohani 2008, bahwa dukungan kepada ibu menjadi satu faktor penting yang juga memengaruhi ibu memberikan ASI eksklusif. Seorang ibu
yang punya pikiran positif tentu saja akan senang melihat bayinya, kemudian memikirkannya dengan penuh kasih sayang, terlebih bila sudah mencium dan
menimang si buah hati. Semua itu terjadi bila ibu dalam keadaan tenang. Keadaan tenang ini didapat oleh ibu jika adanya dukungan-dukungan dari lingkungan sekitar
ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Karena itu, ibu memerlukan dukungan yang kuat agar dapat memberikan ASI eksklusif. Dukungan ini didapat oleh ibu dari
tiga pihak, yaitu suami, keluarga, dan tenaga kesehatan. Tetapi pengaruh dukungan yang paling besar adalah dukungan dari keluarga terutama suami. Hal ini dikarenakan
suami merupakan keluarga inti dan orang yang paling dekat dengan ibu. Tetapi pada kenyataannya, seperti yang dinyatakan oleh Roesli 2009, bahwa masih populer
pendapat yang mengatakan bahwa menyusui hanya urusan ibu saja, tidak ada kaitannya dengan ayah. Dukungan ayah dalam praktek pemberian ASI masih minim,
salah satunya karena secara kultural ada pembagian peran, dimana ayah berperan sebagai pencari nafkah dan urusan rumah tangga semuanya diurusi oleh istri.
Hasil penelitian Wicitra 2009 di Jakarta bahwa dukungan suami berhubungan dengan pemberian ASI dan lamanya pemberian ASI. Semakin besar
dukungan suami maka semakin lama pula pemberian ASI. Hal ini menunjukkan bahwa selain berpengaruh terhadap kemauan ibu memberikan ASI eksklusif,
dukungan suami juga berpengaruh terhadap lamanya pemberian ASI.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Roesli 2009, suami dan keluarga dapat berperan aktif dalam pemberian ASI dengan cara memberikan dukungan emosional atau bantuan
praktis lainnya.
2.5. Landasan Teori