BAB 3. METODE PENELITIAN
3. 1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan studi cross
sectional,
30,31
mengisi kuesioner WHO- 5 Well Being Index pernyataaan seberapa dekat perasaan anda dalam 2 minggu terakhir ini. Subyek
penelitian yang memiliki nilai well being index yang skor di bawah 13 mengindikasikan keadaan yang tidak sejahtera dan dianjurkan untuk
menjalani test BDI II. untuk menilai apakah terdapat sindrom depresif pada pasien akne vulgaris dan apakah sindrom depresif pada pasien akne
vulgaris tersebut berbeda berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, gradasi penyakit akne vulgaris, dan respons pasien akne
vulgaris terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris, serta ciri kepribadian.
3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
III. 2. 1. Tempat penelitian :
RSUP H. Adam Malik Medan, rawat jalan di Poliklinik Departemen penyakit Kulit dan Kelamin.
Praktek Spesialis Kulit dan Kelamin, jalan Wahid Hasim No. 94 Medan.
III. 2. 2. Waktu penelitian : 01 September- 30 November 2010
3. 3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi target
: pasien akne vulgaris berumur 18 - 30 tahun.
3.3.2. Populasi terjangkau : pasien akne vulgaris berumur 18– 30 tahun
yang rawat jalan di Poliklinik Departemen Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam
Malik Medan, dan rawat jalan di praktek Spesialis Kulit dan Kelamin, jalan Wahid
Hasim no. 94 Medan
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Sampel Penelitian : pasien yang di diagnosis akne vulgaris dengan gradasi penyakit akne vulgaris di RSUP H.
Adam Malik Medan, dan rawat jalan di praktek Spesialis Kulit dan Kelamin, jalan
Wahid Hasim no. 94 Medan 3.3.4. Cara pemilihan sampel : Pemilihan sampel dengan cara consecutive
sampling yaitu semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan
dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
32
3. 4. Besar Sampel : Sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi
Sepertinya halnya data numerik, estimasi besar sampel untuk proporsi suatu populasi memerlukan 3 informasi yaitu:
33
n =
2 2
d PQ
Z
=
2 2
1 ,
693 ,
307 ,
96 ,
1 x
x = 81,73
→ n = 82orang Keterangan:
Z α = Nilai batas bawah dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α
yang ditentukan ; untuk nilai α = 0,05→ Zα= 1,96.
P = Proporsi simtom depresi pada pasien akne 30,7 .
8
Q = 1-p:
1-0,307=0,693 d
= Tingkat ketepatan absolut yang dihendaki ditetapkan = 0,1.
3. 5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3. 5.1. Kriteria Inklusi :
• Pasien akne vulgaris yang di diagnosis menurut Wasitaatmadja.
• Berumur 18-30 tahun. • Kooperatif dan mengisi kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
3. 5.2. Kriteria Eksklusi : • Memiliki gangguan psikiatri sebelum ikut penelitian.
• Memiliki kondisi penyakit medis umum, penyakit kulit dan kelamin lainnya.
• Menggunakan jenis kontrasepsi mengkonsumsikan pil KB. • Wanita yang hamil .
• Wanita menstruasi yang ikut penelitian. • Mengkonsumsi obat isotretinoin.
3. 6. Persetujuan setelah penjelasan Informed Consent
Semua subyek penelitian akan diminta mengisi persetujuan secara tertulis untuk ikut kedalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan
jelas. Selanjutnya subyek mengisi kuesioner WHO- 5 Well Being Index pernyataaan seberapa dekat perasaan anda dalam 2 minggu terakhir ini, dan
secara bersamaan subyek mengisi kuesioner yang dilaporkan sendiri self- report questionnaire untuk melihat respons subyek terhadap pernyataan pengaruh
psikososial akne vulgaris, serta peneliti wawancara subyek untuk gambaran ciri kepribadian. Subyek penelitian yang memiliki nilai well being index yang skor di
bawah 13 mengindikasikan keadaan yang tidak sejahtera dan dianjurkan untuk menjalani test BDI II.
3. 7. Etika Penelitian
Penelitian ini masih dalam proses persetujuan dari Komite Etika penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. 8. Cara Kerja
Pasien dengan diagnosis akne vulgaris yang diambil sebagai subyek penelitian memenuhi kriteria inklusi. Dan subyek dilihat apakah memiliki
gradasi akne vulgaris. Selanjutnya mengisi kuesioner WHO- 5 Well Being Index yang terdiri dari 5 pertanyaan yang merefleksikan ada atau tidak adanya perasaan
sejahtera yang dihubungkan dengan kualitas kehidupan, setelah menjalani mengisi kuesioner menggunakan WHO- 5 Well Being Index pernyataaan seberapa dekat
perasaan anda dalam 2 minggu terakhir ini, dan secara bersamaan subyek mengisi kuesioner yang dilaporkan sendiri self- report questionnaire untuk
melihat respons subyek terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris, serta peneliti wawancara subyek untuk gambaran ciri kepribadian pada pasien akne
Universitas Sumatera Utara
vulgaris. Subyek penelitian yang memiliki nilai well being index yang skor di bawah 13 mengindikasikan keadaan yang tidak sejahtera dan dianjurkan untuk
menjalani test BDI II. Selanjutnya subyek penelitian mengisi kuesioner BDI II yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil dari setiap kuesioner
BDI II yang diisi oleh pasien kemudian dilihat apakah memiliki nilai depresi minimal, depresi ringan, sedang atau berat. Selanjutnya dilihat apakah terdapat
perbedaan antara sindroma depresif yang dialami pasien dengan berdasarkan karakteristik demografik umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.
Kerangka Kerja
Kriteria eksklusi
Gradasi penyakit akne vulgaris
Pasien akne vulgaris Kriteria inklusi
Sindrom depresif minimal, ringan,
sedang, berat WHO-5 Well Being Index
Nilai well being index Skor 13
mengindikasikan kedaan sejahtera
Ciri kepribadian pada pasien akne vulgaris
Karekteristik demografik : -Umur
- Jenis kelamin - Pendidikan
- Pekerjaan
Respons pasien akne vul- garis terhadap pengaruh
psikososial akne vulgaris
Nilai well being index Skor 13
mengindikasikan keadaan tidak sejahtera
Kuesioner BDI-II
Universitas Sumatera Utara
3. 9. Identitas Variabel Variabel Bebas :
Pasien akne vulgaris, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, gradasi akne vulgaris, ciri kepribadian, respons pasien akne vulgaris terhadap
pengaruh psikososial akne vulgaris.
Variabel Tergantung : WHO-5 Well Being Index, sindrom depresif yang dinilai dengan
menggunakan kuesioner BDI II.
3. 10. Definisi Operasional
Akne vulgaris merupakan suatu gangguan dari unit pilosebasea yang umum dijumpai, dapat sembuh sendiri dan terutama ditemukan pada
remaja. akne vulgaris ditandai dengan adanya papul folikular non inflamasi komedo dan adanya papul inflamasi, pustul dan nodul bentuk
yang berat. Akne vulgaris mengenai daerah kulit dengan populasi kelenjar sebasea yang paling padat; antara lain pada daerah wajah, dada bagian
atas, dan punggung.
Pasien akne vulgaris didiagnosis menurut Wasitaatmadja S.M. Gradasi akne vulgaris sebagai berikut:
Ringan : - Beberapa lesi tidak beradang pada 1 predileksi
- Sedikit lesi tidak beradang pada beberapa tempat
predileksi - Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi.
Sedang : - Banyak lesi tidak beradang pada 1 predileksi
- Beberapa
lesi tidak
beradang pada lebih dari 1 predileksi
- Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi - Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi.
Berat : - Banyak lesi tidak beradang pada lebih dari 1 predileksi
- Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi. Catatan : Sedikit: 5, beberapa: 5-10, banyak : 10 lesi
Tidak beradang : Komedo Putih, komedo hitam, papul. Beradang
: Pustul, nodus, kista
→ Ditentukan oleh dermatolog.
Universitas Sumatera Utara
World Health Organization – 5 Well Being Index WHO- 5 terdiri dari
5 pertanyaan yang merefleksikan ada atau tidaknya kesejahteraan yang dihubungkan dengan kualitas kehidupan.
Jumlah well being index dengan tingkat 5 keseringan hampir
sepanjang waktu lebih dari 2 minggu yaitu nilai 5; tidak pernah dalam 2 minggu akhir yaitu nilai 0.
Nilai kasar di bawah 13 mengindikasikan keadaan tidak sejahtera dan
diperlukkan adanya test untuk depresi.
Sejahtera adalah adanya kondisi memuaskan atau baik; keadaan yang dicirikan oleh sehat, kebahagian dan kemakmuran.
Respons pasien akne vulgaris terhadap pengaruh psikososial akne
vulgaris merupakan respons subyek terhadap pernyataan-pernyataan pengaruh psikososial akne vulgaris mencakup body image dan self-
schema, kesulitan komunikasi dan stigma mengenai penyakit kulit.
Skala 5 point :
Skala 1 : tidak pernah.
Skala 2 : jarang
Skala 3 : kadang-kadang.
Skala 4 : sering.
Skala 5 : sepanjang waktu. Skor yang lebih tinggi maka pengaruh psikososial lebih bermakna
dalam kedua cara pandangan baik positif dan negatif. Hal ukur ≥ median = negatif ; ≤ median = positif.
Kepribadian sebagai suatu motivasi, emosi, gaya interpersonal,
perilaku dan ciri trait yang bersifat pervasif dan bertahan lama pada sesseorang.
Ciri kepribadian bersifat fleksibel, dan gambaran klinisnya tidak
memenuhi kriteria atau pedoman diagnostik.
Sindrom depresif adalah simtom depresif yang dinilai berdasarkan BDI II.
Beck Depression Inventory II terdiri dari kumpulan 21 pokok, masing-
masingnya dengan rentetan empat pernyataan. Pernyataan menjelaskan keparahan simtom sepanjang rangkaian kesatuan nomor urut dari tidak
ada atau ringan nilai 0 ke berat nilai 3.
Universitas Sumatera Utara
Beck Depression Inventory II interpretasi dari nilai-nilai keparahan :
Nilai 0-13 : minimal. Nilai 14-19 : ringan.
Nilai 20-28 : sedang. Nilai 29-63 : berat.
Umur : lamanya hidup sejak lahir yang dinyatakan dalam satuan.
Dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu:
Umur 18 –
Umur 22 –
Umur 26– 30 tahun.
Jenis kelamin: lelaki, perempuan.
Pendidikan: Jenjang sekolah terakhir yang diselesaikan dan berdasarkan jenjang pendidikan formal yaitu:
Tamat SD.
Tamat SMP.
Tamat SMA.
Tamat Diploma atau Perguruan Tinggi.
Pekerjaan: Aktivitas sehari-hari yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup rumah tangga aktivitas responden yang menghasilkan uang,yaitu: Pegawai Negeri Sipil PNS, pegawai swasta, pegawai Badan
Umum Milik Negara BUMN, wiraswasta atau aktivitas responden sehari-hari yang dilakukan tidak menghasilkan uang, yaitu: pelajar,
mahasiswimahasiswa, pengangguran.
3. 11. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. analisis data pada seluruh variabel dengan menentukan
distribusi frekuensi dan proporsi. Data yang berhasil dikumpulkan, diolah dan di analisis dengan menggunakan program komputer. Data akan disajikan dalam
bentuk tabel. Untuk mengetahui hubungan antara variabel, yaitu variabel bebas independen: pasien akne vulgaris, karekteristik demografik, gradasi penyakit
kulit, dan respons pasien akne vulgaris terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris, ciri kepribadian dengan variabel tergantung dependen yaitu WHO-5
Well Being Index, sindrom depresi pada pasien akne vulgaris digunakan uji
Universitas Sumatera Utara
hipotesis chi-square. Kemaknaan penilaian penelitian ini adalah p0,05. Analisis dilanjutkan dengan analisis multivariat untuk menguji variabel yang memiliki
kemaknaan statistik ≤ 0,05 dengan menggunakan analisis regresif logistik
berganda. Seluruh analisis menggunakan program Statistical Package for Social Sciences SPSS versi15.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4. HASIL PENELITIAN