BAB 4. HASIL PENELITIAN
Responden sejumlah 84 pasien akne vulgaris yang datang ke Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan dan Praktek
Spesialis Kulit dan Kelamin, Jalan Wahid Hasim No. 94 Medan. Pasien yang diikutsertakan pada penelitian ini adalah pasien yang datang berobat dalam
periode 01 september – 30 November 2010. Tabel 4.1. Karakterisrik demografik berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan. Karakteristik
Responden Jumlah
Umur 18 –
22 – 26 – 30 tahun
Mean : 22,1 SD = 3,8 48
17 19
57,1 20,2
22,6
Jenis kelamin : Lelaki
Perempuan 22
62 26,2
73,8
Pendidikan Tamat SMP
Tamat SMA Tamat Diploma Perguruan
Tinggi 4
58 22
4,8 69,0
26,2
Pekerjaan PNS
Pegawai Swasta Pegawai BUMN
Pelajar Mahasiswi mahasiswa
Pengangguran 7
15 2
4 54
2 8,3
17,9 2,4
4,8 64,3
24,4
Total 84 100
Tabel 4.1. memperlihatkan karakteristik demografik dari kelompok subyek paling banyak adalah kelompok umur 18 – tahun sebanyak 48 orang 57,1,
perempuan sebanyak 62 orang 73,8, pendidikan tamat SMA sebanyak 58 orang 69,0, pekerjaan mahasiswamahasiswi sebanyak 54 orang 64,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 2. Distribusi gradasi pasien akne vulgaris. Gradasi Jumlah
Ringan Sedang
Berat 60
21 3
71,4 25,0
3,6 Total 84
100 Tabel 4.2. memperlihatkan bahwa gradasi pasien akne vulgaris paling
banyak adalah gradasi ringan sebanyak 60 orang 71,4. Tabel 4. 3. Distribusi WHO-5 well being index pada pasien akne vulgaris
WHO - 5 well being index Jumlah Sejahtera
Tidak sejahtera 29
55 34,5
65,5
Total 84 100 Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa WHO-5 well being index pada pasien
akne vulgaris paling banyak adalah tidak sejahtera sebanyak 55 orang 65,5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Respons pasien akne vulgaris terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris.
Tidak Pernah
Jarang Kadang-
kadang Sering
Sepanjang waktu
Pernyataan
n n
n n
n 1.
Aku berpikir tentang jerawatku. 2.
Aku memiliki pengendalian terhadap jerawatku.
3. Orang-orang mentertawakan
aku karena jerawat. 4.
Aku nyaman dalam situasi orang-orang melihat jerawatku.
5. Aku dapat memiliki teman
baru bahkan dengan jerawatku. 6.
Aku tidak merasa seperti menghilang.
7. Aku merasa bagus mengenai
diriku bahkan dengan jerawat. 8.
Aku menyukai apa yang aku lihat di dalam cermin.
9. Aku terpengaruh oleh komentar
mengenai jerawatku. 10.
Jerawat membuat aku merasa depresi.
11. Aku frustasi dengan jerawatku.
12. Aku khawatir mengenai jejas
dari jerawat. 2 2,4
3 3,6 23 27,4
31 36,9 16 19,0
35 41,7 23 27,4
21 25,0 5 6,0
20 23,8 25 29,8
8 9,5 4 4,8
9 10,7 25 29,8
14, 16,7 12 14,3
15 17,9 14 16,7
11 13,1 7 8,3
17 20,2 16 19,0
9 10,7 19 22,6
36 42,9 26 31,0
28 33,3 20 23,8
15 17,9 34 40,5
34 40,5 32 38,1
21 25,0 16, 19,0
22, 26,2 42 50,0
30 35,7 8 9,5
8 9,5 24 28,6
14 16,7 10 11,9
13 15,5 33 39,3
25 29,8 20 23,8
30 35,7 17 20,2
6 7,1 2 2,4
3 3,6 12 14,3
5 6,0 3 3,6
5 6,0 7 8,3
1 1,2 7 8,3
15 17,9
Median : 34,0 SD= 5,9
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa respons subyek terhadap pernyataan- pernyataan psikososial akne vulgaris :
a. Pasien akne vulgaris menunjukkan respons sering sebanyak 42 orang
50,0 terhadap pernyataan ”aku berpikir tentang jerawatku.” b.
Pasien akne vulgaris menunjukkan respons kadang-kadang sebanyak 36 orang 42,9 terhadap pernyataan ”aku memiliki pengendalian terhadap
jerawatku” c.
Pasien akne vulgaris menunjukkan respons kadang-kadang sebanyak 34 orang 40,5 terhadap pernyataan ”aku merasa bagus mengenai diriku
bahkan dengan jerawat.” d.
Pasien akne vulgaris menunjukkan respons kadang-kadang sebanyak 34 orang 40,5 terhadap pernyataan ”aku menyukai apa yang aku lihat di
dalam cermin”. e.
Pasien akne vulgaris menunjukkan respons tidak pernah sebanyak 35 orang 41,7 terhadap pernyataan ”aku tidak merasa seperti
menghilang”. Respons subyek terhadap
pengaruh psikososial akne vulgaris
Jumlah Negatif
Positif 47
37 56,0
44,0
Total 84 100 Skor total dari respons subyek terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris
rerata skor : 34,0 SD = 5,9 bahwa ≤ 34 menunjukkan respons negatif
sebanyak 47 orang 56,0 , sedangkan ≥ 34 menunjukkan respons positif
sebanyak 37 orang 44,0 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 5. Ciri kepribadian pada pasien akne vulgaris Kepribadian
Jumlah Skizoid 4
4,8 Paranoid
4 4,8
Skizotipal 1
1,2 Histrionik
27 32,1
Narsisistik Antisosial
3 3,6
Ambang borderline 10 11,9
Menghindar 6 7,1
Anankastik obsesif kompulsif Dependen
Pasif Agresif 29
34,5
Total 84 100
Tabel 4.5. memperlihatkan bahwa ciri kepribadian pada pasien akne vulgaris paling banyak adalah ciri kepribadian anankastik obsesif kompulsif
sebanyak 29 orang 34, 5.
Tabel 4.6. Mean dan Standard Deviation BDI II pada pasien akne vulgaris.
Variabel n = 55
Mean Standar Deviation SD
BDI II 15.2
6,8 Tabel 4.6. memperlihatkan bahwa diperoleh nilai rerata BDI II pada
pasien akne vulgaris adalah 15,2 SD 6,8. Tabel 4. 7. Sindrom depresif pada pasien akne vulgaris,
Sindrom Depresif Jumlah
Minimal Ringan
Sedang Berat
21 23
8 3
38,2 41,8
14,5 5,5
Total 55 100
Tabel 4.7. memperlihatkan bahwa sindrom depresif ringan paling banyak terjadi pada pasien akne vulgaris sebanyak 23 orang 41,8 , diikuti oleh
Universitas Sumatera Utara
sindrom depresif minimal sebanyak 21 orang 38,2, sindrom depresif sedang sebanyak 8 orang 14,5 , sindrom depresif berat sebanyak 3 orang 5,5 .
Tabel 4. 8. Sebaran umur pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif. Sindrom Depresif
P Umur
Minimal Ringan Sedang Berat n
n n
n 18 –
22 – 26 – 30 tahun
9 42.9 7 33,3
5 23,8 13 56,5
4 17,4 6 26,1
4 50,0 1 12,5
3 37,5 3 100
0 0 0 0
0,489
Total 21 100 23 100 8 100 3 100
pearson x
2
, degree of freedom df=6
Tabel 4.8. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan umur subyek penelitian terbanyak kelompok umur 18 – tahun adalah sindrom depresif minimal
sebanyak 9 orang 42,9 , sindrom depresif ringan sebanyak 13 orang 56,5 , sindrom depresif sedang sebanyak 4 orang 50,0 , sindrom depresif berat
sebanyak 3 orang 100 . Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap umur pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif didapatkan hasil p = 0,489
p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan kelompok umur.
Tabel 4. 9. Sebaran jenis kelamin pada pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif.
Sindrom Depresif P
Jenis Kelamin Minimal Ringan Sedang Berat
n n
n n
Lelaki Perempuan
7 33,3 14 66,7
7 30,4 16 69,6
1 12,5 7 87,5
0 0 3 100
0,473
Total 21 100 23 100
8 100 3 100
pearson x
2
, df=6
Tabel 4.9. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan jenis kelamin subyek penelitian terbanyak perempuan adalah sindrom depresif minimal
sebanyak 14 orang 66,7 , sindrom depresif ringan sebanyak 16 orang 69,6 , sindrom depresif sedang sebanyak 7 orang 87,5 , sindrom depresif
berat sebanyak 3 orang 100 . Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap jenis kelamin pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif didapatkan
Universitas Sumatera Utara
hasil p = 0,473 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.10. Sebaran pendidikan pada pasien akne vulgaris dengan sindrom
depresif Sindrom Depresif
P Pendidikan
Minimal Ringan Sedang Berat n
n n
n Tamat SMP
Tamat SMA Tamat Diploma PT
0 0 14 66,7
7 33,3 2 8,7
17 73,9 4 17,4
0 0 5 62,5
3 37,5 1 33,3
2 66,7 0 0
0,187
Total 21 100
23 100 8 100
3 100
pearson x
2
, df=6
Tabel 4.10. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan pendidikan subyek penelitian terbanyak tamat SMA adalah sindrom depresif minimal
sebanyak 14 orang 66,7 , sindrom depresif ringan sebanyak 17 orang 73,9 , sindrom depresif sedang sebanyak 5 orang 62,5 , sindrom depresif
berat sebanyak 2 orang 66,7 . Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap pendidikan pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif didapatkan
hasil p = 0,187 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan pendidikan.
Tabel 4. 11. Sebaran pekerjaan pada pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif
Sindrom Depresif P
Pekerjaan Minimal
Ringan Sedang Berat n
n n
n PNS
Pegawai Swasta Pegawai BUMN
Pelajar Mahasiswimahasiswa
1 4,8 6 28,6
0 0 1 4,8
13 61,9 3 13,0
5 21,7 2 8,7
1 4,3 12 52,2
1 12,5 2 25,0
0 0 0 0
5 62,5 0 0
0 0 0 0
1 33,3 2 66,7
0,617
Total 21 100 23 100 8 100 3 100
pearson x
2
, df=12
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan pekerjaan subyek penelitian terbanyak mahasiswi mahasiswa adalah sindrom depresif
minimal sebanyak 13 orang 61,9 , sindrom depresif ringan sebanyak 12 orang 52,2 , sindrom depresif sedang sebanyak 5 orang 62,5 , sindrom depresif
berat sebanyak 2 orang 66,7 . Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap pekerjaan pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif didapatkan
hasil p = 0,617 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan pekerjaan.
Tabel 4. 12. Sebaran gradasi akne vulgaris dengan sindrom depresif. Sindrom Depresif
P Gradasi Akne
vulgaris Minimal Ringan Sedang Berat
n n
n n
Ringan Sedang
Berat 14 66,7
7 33,3 0 0
16 69,6 6 26,1
1 4,3 6 75,0
1 12,5 1 12.5
1 33.3 2 66,7
0 0 0,463
Total 21 100 23 100
8 100 3 100
pearson x
2
, df=6
Tabel 4.12. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan gradasi akne vulgaris subyek penelitian terbanyak gradasi ringan adalah sindrom depresif
minimal sebanyak 14 orang 66,7 , sindrom depresif ringan sebanyak 16 orang 69,6 , sindrom depresif sedang sebanyak 6 orang 75,0 , sindrom depresif
berat sebanyak 1 orang 33,3 . Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap gradasi akne vulgaris dengan sindrom depresif didapatkan hasil p =
0,463 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan gradasi akne vulgaris.
Tabel 4. 13. Respons subyek terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris Sindrom Depresif
P Respons
Subyek Minimal Ringan Sedang Berat
N n
n n
Negatif Positif
12 57,1 9 42,9
11 47,8 12 52,2
7 87,5 1 12,5
3 100 0 0
0,111
Total 21 100 23 100 8 100 3 100
pearson x
2
, df=3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan respons subyek terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris terbanyak respons negatif
adalah sindrom depresif minimal sebanyak 12 orang 57,1 , sindrom depresif ringan sebanyak 11 orang 47,8 , sindrom depresif sedang sebanyak 7 orang
87,5 , sindrom depresif berat sebanyak 3 orang 100 . Sementara itu, respons positif dengan sindrom depresif ringan sebanyak 12 orang 52,2 .
Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap respons subyek terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris dengan sindrom depresif didapatkan hasil p =
0,111 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan respons subyek terhadap
pengaruh psikososial akne vulgaris. Tabel 4. 14. Ciri kepribadian pada pasien akne vulgaris dengan sindrom depresif
Sindrom Depresif p
Kepribadian Minimal Ringan Sedang Berat
n n
n n
Skizoid Paranoid
Skizotipal Histrionik
Narsisistik Antisosial
Ambang borderline Menghindar
Anankastik obsesif kompulsif
Dependen Pasif agresif
0 0 0 0
0 0 5 23,8
0 0 0 0
4 19,0 1 4,8
11 52,4
0 0 1 4,3
3 13,0 1 4,3
9 39,1 1 4,3
0 0 2 8,7
0 0 6 26,1
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 2 25,0
0 0 0 0
1 12,5 1 12,5
4 50,0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 2 66,7
0 0 0 0
1 33,3 0 0
0 0
0 0 0 0
0,642
Total 21 100 23 100
8 100 3 100
pearson x
2
, df=21
Tabel 4.14. memperlihatkan bahwa sindrom depresif dengan ciri kepribadian subyek penelitian terbanyak ciri kepribadian anankastik obsesif
kompulsif adalah sindrom depresif minimal sebanyak 11 orang 52,4 , sindrom depresif ringan sebanyak 6 orang 26,1 , sindrom depresif sedang sebanyak 4
Universitas Sumatera Utara
orang 50,0 , sindrom depresif berat sebanyak 0 orang 0 . Dengan menggunakan uji statistik chi-square terhadap ciri kepribadian dengan sindrom
depresif didapatkan hasil p = 0,642 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris
berdasarkan ciri kepribadian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5. PEMBAHASAN