2. Tuntutan peran yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan
dalam sebuah organisasi. 3. Tuntutan antar-pribadi,merupakan tekanan yang diciptakan oleh
karyawan lain seperti kurangnya dukungan social dan buruknya hubungan antar pribadi para karyawan.
4. Struktur organisasi yang menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil.
Aturan yang berlebihan dan kurangnya partisipasi individu dalam pengambilan keputusan merupakan sumber potensi sumber stres.
5. Kepemimpinan organisasi yang terkait dengan gaya kepemimpinan dari senior organisasi. Gaya kepemimpinan tertentu dapat menciptakan
budaya yang menjadi potensi sumber stres. 3 Faktor Individu, menyangkut dengan faktor-faktor dalam kehidupan pribadi
individu. Faktor tersebut antara lain persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan karakter kepribadian bawaan.
2.1.7 Dampak Stres Kerja Terhadap Perusahaan dan Karyawan
Menurut Ivancevich 2009:299 stres kerja pada pegawai dapat berpengaruh positif maupun negatif. Namun efek negatif lebih sering terlihat. Efek negatif
tersebut dapat berupa: kebosanan, penurunan dalam motivasi, absen, apatis, insomnia, mudah tersinggung, kesalahan dalam pekerjaan yang meningkat, tidak
dapat mengambil keputusan. Sedangkan jika pegawai mampu mengelola stres
Universitas Sumatera Utara
secara optimal maka stres tersebut mampu menghasilkan dampak positif berupa : motivasi yang tinggi, energi tinggi, persepsi yang tajam, ketenangan.
Menurut Hasibuan 2008:205 stres pegawai yang tidak terselesaikan dengan baik akan menimbulkan frustasi. Frustasi akan menimbulkan perilaku aneh dari orang
tersebut, misalnya marah-marah, atau memukul-mukul kepalanya. Frustasi adalah keadaan emosional, ketegangan pikiran, dan perilaku yang tidak terkendalikan dari
seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain. Sikap buruk karyawan yang timbul akibat stres kerja memberikan efek kinerja
negatif dari karyawan tersebut sehingga memberikan kinerja yang buruk bagi perusahaan. Tetapi jika stres yang dialami seorang karyawan dikelola dengan baik
seperti stres dapat dijadikan motivasi untuk bekerja dengan lebih baik maka hal tersebut dapat memberikan efek kinerja positif bagi suatu perusahaan.
2.1.8 Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta
kemampuan kerja suatu karyawan.
Mangkunegara 2005:67 mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja juga dapat diartikan sebagai hasil kerja yang secara kualitas,
kuantitas dan ketepatan waktu yang dicapai oleh seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
2.1.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja