Penggunaan Alat Bantu Tinjauan Pusataka

commit to user 22

4. Penggunaan Alat Bantu

Alat, waktu, dan ruang merupakan sumber daya yang penting untuk mendukung pelaksanaa proses belajar mengajar. Ketiga sumber daya iniharus dikelola dan dimanfatkan sebaik-baiknya karena bersifat langka. Keluhan umum guru pendidikan jasmani yakni pada keterbatasan alat. Ketersediaan alat dapat menjadi penghambat karena berpengaruh terhadap struktur pelajaran dan pengaturan siswa. Misalny, bagaimana mengatur giliran siswa agar semua siswa dapat aktif, sementara alat yang tersedia kurang? Kasus ini memerlukan pertimbangan mengenai pengelolaan alat. Persoalan berikutnya yaitu penempatan alat dan pemindahannya ketempat lain. Kegiatan ini harus direncanakan sebaik-baiknya. Peralihan pembelajaran dari satu tempat ke tempat yang lain dapat memakan waktu yang cukup lama bila diatur sebaik-baiknya. Berkenaan dengan penggunaan alat untuk meningkatkan efektivitas pengajaran, beberapa strategi yang dap diterapkan sebgi berikut; 1. Alat ditempatkan pada beberapa stasion. Sebagian anak, misalnya belajar tolakan lompat jauh dan sebagian lagi belajar sikap badan saat diudara. Jadi semua anak aktif di stasionnya masing-masing. Guru memberikan aba-aba pertanda pembelajaran berpindah ke stasion berikutnya. 2. Pembelajaran berkawan. Salah seorang bertugas untuk mengawasi temannya yang sedang melakukan, berikutnya bergantian. Dengan demikian semua nank aktif dan belajar untuk saling mengkoreksi. Jadi kedua siswa menggunakan alat bergantian. 3. Alat-alat disebar disekeliling lapangan. Semua anak di tempatkan pada tempat yang memungkikan guru dapat mengamati semua stasion pembelajaran. Tidak selamanya alat yang dibutuhkan tersedia. Hal ini merupakan keluhan utama guru pendidikan jasmani. Bagaimana memecahkannya? Tidak ada ketentuannya bahwa alat-alat yang digunakan harus alat yang lazim dipakai dalam kegiatan berolahraga yang sebenarnya. Terbuka kesempatan bagi guru pendidikan commit to user 23 jasmani untuk membuat alat-alat sendiri atau menggunakan segala sesuatu yang tersedia sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan ketersediaan alat atau bahan sebagai cara mengatasi masalah kekurangan alat pembelajaran. Beberapa alat atau bahan yang dapat digunakan diantaranya berupa bola plastik dan karet gelang. Bola merupakan alat yang sering digunakan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kreatifitas seseorang atau seorang pendidik dapat memanfaatkannya sebagai sebuah alat baru, misalnya digunakan sebagai bola gantung yang dapat merangsang tolakan. Sedangkan karet gelang merupakan bahan yang jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan karet gelang dalam jumlah banyak dapat menjadi alat bantu dalam pembelajaran. Karet gelang yang dirangkai dapat digunakan sebagai rintangan atau sarana bermain dalam pembelajaran. Disekeliling kita masih banyak bahan yang dapat digunakan sebagai alat bantu atau sarana pembelajaran. Dengan kreatifitas akan dapat diciptakan berbagai alat pembelajaran baru yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, baik sebagai alat bantu maupun sarana bermain.

B. Kerangka Pemikiran

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang tidak kalah pentingnya dengan mata pelajaran lainnya seperti Matematika, IPA, IPS dan lain- lain. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga, dimana pendidikan jasmani mempunyai maksud dan tujuan untuk mendidikan siswa. Hal yang membedakan dengan mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak tersebut dirancang secara sadar oleh gurunya untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 28 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 5 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 19

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 TENGARAN TAHUN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 5 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 24

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS X MAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI ALAT PERAGA DI SDN 27 RENGAT

0 0 12

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 17

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA SCHNEPPER MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII E SMP NEGERI 3 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 18