Visi dan Misi VISI Logo Perusahaan

54 GSK mempekerjakan lebih dari 900 profesional berpengalaman di seluruh Indonesia, yang tersebar di tiga unit usaha GSK: Pharmaceuticals, Consumer Healthcare, dan GMS. Usaha GSK di Indonesia terpusat pada vaksin, produk-produk respiratori, anti-viral dan metabolik. GSK di Indonesia juga menjual produk-produk lain yang terdiri dari obat-obatan over-the-counter OTC seperti Panadol, Actifed syrup, Insto, Scott’s Emulsion; produk-produk kesehatan gigi seperti Aquafresh dan Sensodyne; serta produk-produk dermatologi di bawah merk dagang Stiefel, dan banyak dari produk-produk tersebut merupakan produk-produk unggulan di pasaran.

4.1.1 Visi dan Misi VISI

“Menjadi produsen vaksin dan antisera yang berdaya saing global” MISI 1. Memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan Pemerintah, swasta nasional, dan internasional. 2. Mengembangkan inovasi vaksin dan anti-sera sesuai dengan kebutuhan pasar. 3. Mengelola Perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan menerapkan prinsip prinsip good corporate governance. 4. Meningkatkan kesejahteraan Karyawan dan pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya. Universitas Sumatera Utara 55

4.1.2 Logo Perusahaan

Sumber: www.gsk.com Gambar 4.1 Logo Perusahaan Salah satu merek pasta gigi dan perawatan gigi milik Glaxo Smith Kline adalah Sensodyne. Di Indonesia sendiri Sensodyne sudah masuk sejak periode 1980-an atau 1990-an. Memang, saat itu Sensodyne diperuntukkan bagi kalangan medis. Sensodyne mulai menggarap pangsa pasar consumer goods pada tahun 2002. Di tahun 2004 Sensodyne pertama kali beriklan. Sejak awal Sensodyne memang mengkhususkan diri pada segmen gigi sensitif, berbeda dengan pasta gigi lain yang produk utamanya untuk pembersihan gigi biasa. Baru setelah melihat peluang di segmen lain, seperti nafas segar, Sensodyne mengeluarkan varian baru. Semua inovasi yang ada pada Sensodyne dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan pemilik gigi sensitif. Dari analisis, segmen gigi sensitif paling berpeluang untuk tumbuh. Ada sekitar 200 juta penduduk Indonesia, dan jika diasumsikan ada 150-an juta orang rutin menggosok gigi sehari 2 kali. Hasil riset Universitas Sumatera Utara 56 dari Capicorn Indonesia Consultan CIC menunjukkan bahwa konsumsi pasta gigi per kapita rata-rata tumbuh 4,7 setiap tahunnya. Pertumbuhan ini berkembang seiring peningkatan pendapatan, peningkatan pendidikan, kepadatan penduduk, dan juga standar hidup. Dari survei kami mengetahui bahwa 45 dari total penduduk Indonesia merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan tertentu, serta sebanyak 52 penduduk Indonesia tidak menyadari bahwa mereka memiliki gigi sensitif tanpa memeriksakannya ke dokter gigi. Dari studi yang kami lakukan pada tahun 2009, satu dari tiga penduduk Indonesia memiliki gigi sensitif. Selang dua tahun, rasio pemilik gigi sensitif naik menjadi satu dari dua penduduk Indonesia pada tahun 2011. Jika dilihat memang segmen gigi sensitif sangat berkembang, maka banyak pemain lain yang ingin masuk ke segmen ini juga. Pasar pasta gigi sensitif tumbuh berkat kesadaran konsumen terhadap gigi sensitif yang meningkat karena edukasi. Sejak awal pelaksanaannya pada pertengahan 2013, melalui website, Sensodyne telah berhasil mengajak puluhan ribu konsumen untuk mengikuti program Sensodyne Challenge. Di sepanjang program, konsumen saling berbagi testimoni, cerita, dan pengalaman dalam menggunakan Sensodyne sehingga mereka dapat saling menginspirasi dalam mencari solusi terbaik untuk membebaskan diri dari permasalahan ngilu akibat gigi sensitif. Kesuksesan kampanye ini juga terlihat dari keberhasilan Sensodyne dalam membebaskan 9 juta konsumen dari permasalahan gigi sensitif, di mana mereka menyetujui bahwa Sensodyne bekerja lebih baik dibandingkan pasta gigi non- sensitif untuk penderita gigi sensitif. Universitas Sumatera Utara 57 Pasta gigi Sensodyne berkibar di puncak sebagai penguasa pangsa pasar terbesar pasta gigi sensitif. Meski harga jualnya relatif tinggi dibandingkan pasta gigi pada umumnya, Sensodyne mampu mengenjot penjualannya seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap problem gigi sensitif. Proses edukasi yang tiada henti dan strategi promosi jitu yang dilakukannya, membuat Sensodyne menjadi pilihan utama orang yang memiliki gigi sensitif. Berbagai program edukasi ke sekolah maupun universitas dilakukan seperti program Sensodyne Expert Corner dan juga saluran edukasi ke masyarakat melalui berbagai media baik cetak, televisi, radio maupun online. Walau nilai pasarnya masih sedikit dari total pasar pasta gigi secara nasional, ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasar gigi sensitif bisa berkembang mengingat merebaknya gaya hidup konsumen yang juga membawa konsekuensi serius terhadap masalah kesehatan gigi. Dijelaskan, sekitar 90 penduduk Indonesia menggunakan pasta gigi. Dari jumlah tersebut, pasar pasta gigi sensitif baru sekitar 20. Dan, menurut penelitian yang pernah dilakukan lembaga survei AC Nielsen, satu dari tiga orang penduduk Indonesia menderita gigi sensitif. Berdasarkan catatan Berita Bisnis, pada tahun 2008, pangsa pasar produk pasta gigi di Indonesia telah mencapai Rp 1,2 triliun. Khusus untuk pasar pasta gigi sensitif pada periode yang sama hanya sebesar 2 persen dengan proyeksi kenaikan sebesar 20 persen per tahunnya. PG memiliki 20 merek y ang bernilai lebih dari satu milyar dolar bila dilihat dari penjualan tahunannya dan 18 merek lainnya dengan nilai penjualan antara 500 juta hingga 1 milyar. Berikut tabel yang memperlihatkan beberapa merek yang terdaftar pada PG. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.1 Merek-Merek Pada PG No. Nama Merek Keterangan 1 Ariel Merek sebuah deterjen pencuci baju yang tersedia Dalam berbagai bentuk dan wangi. 2 Bounty Merek sebuah tissue dapur papertowel yang dijual di AS dan Kanada. 3 Braun Produesn alat-alat rumah tangga yang berspesialisasi pada produksi pencukur elektronik, epilaptor, peralatan perawatan rambut, dan blender. 4 Cover Girl Merek kosmetik wanita. 5 CrestOral B Merek produk pasta gigi dan pemutih gigi. 6 DawnFairy Merek sabun cucipiring 7 DownyLenor Merek pelembut pakaian 8 Duracell Merek baterai dan senter 9 Fusion Merek pencukur jenggot pria 10 Gain Merek deterjen cuci, pelembut pakaian, dan sabun cuci piring cair 11 Gillette Merek alat cukur pria dan wanita 12 Head Shoulders Merek shampo anti-ketombe dan kondisioner 13 Olay Merek produk perawatan kulit wanita 14 Oral-B Merek sikat gigi dan produk perawatan gigi 15 Pampers Merek popok sekali pakai 16 Pantene Merek produk perawatan rambut 17 Tide Merek deterjen Universitas Sumatera Utara 59 18 Wella Merek produk perawatan rambut shampoo, kondisioner, styling, dan pewarna rambut 19 Always Whisper Merek pantyliner yang dipasarkan di Asia 20 FlashMisterClean Merek pembersih serba guna Sumber: www.wikipedia.comPG

4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

4 56 106

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image J.Co Donuts and Coffee pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

7 114 85

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Sikat Gigi Oral-B Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 25 91

Pengaruh Brand Image terhadap Motivasi Mahasiswa Angkatan 2007/ 2008 dalam Memilih Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1 43 78

Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Promosi Terhadap Brand Image Samsung Galaxy Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2 44 112

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Analisis Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Pasta Gigi Sensodyne Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Pasta Gigi Sensodyne Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Analisis Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Pasta Gigi Sensodyne Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 11