30
2. User-imagery User-imagery
digunakan jika sebuah brand menciptakan citra dengan memfokuskan pada siapa yang menggunakan brand tersebut. Karakteristik
pengguna brand tersebut menjadi nilai dari brand itu di mata konsumen. 3. Iklan
Kampanye iklan yang efektif bisa membentuk citra produk misalnya dengan mengasosiasikan suatu brand dengan golongan konsumen tertentu atau
dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat, bahkan iklan suatu brand
tertentu bisa jadi pembeda utama yang membuat suatu produk berbeda dari produk-produk sejenis.
2.1.6.1 Strategi Mencapai Brand Image yang Kuat
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membangun brand image yang kuat, menurut Arnold 1992 :118, brand image yang kuat dapat diperoleh
dengan cara: 1. Being different : produk harus memiliki pembeda atau keistimewaan
sehingga mudah diingat dan dikenal. 2. Melibatkan slogan atau jingle sehingga mudah diingat dalam aktivitas promosi.
3. Symbol exposure adalah tanda, logo, simbol, yang memudahkan untuk mengenalkan produknya agar konsumen dapat mengenalkan brand pada
konsumen. 4. Mempertimbangkan brand extension untuk membuat brand lebih menonjol.
5.Menggunakan tanda pengenal atau identifikasi pada produk, seperti menciptakan kemasan yang unik, penggunaan warna yang menarik.
Universitas Sumatera Utara
31
6. Recall requaries untuk mencapai tingkat brand image yang diinginkan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Simatupang 2009 mengenai Diferensiasi produk terhadap brand image dengan judul “Pengaruh Diferensiasi
Produk Terhadap Brand Image Nokia Nseries pada Mahasiswa FE USU“. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap
brand image Nokia Nseries pada mahasiswa FE USU dengan menggunakan
metode purposive sampling. Metode analisis data yang yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil yang didapat dari
penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan bentuk X1, keistimewaan X2, kualitas kinerja X3, daya tahan X4 berpengaruh signifikan terhadap
brand image Nokia Nseries pada mahasiswa FE USU. Secara parsial
menunjukkan bahwa bentuk X1, keistimewaan X2, daya tahan X4 yang secara signifikan mempengaruhi brand image Nokia Nseries, sedangkan kualitas
kinerja X3 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap brand image Nokia Nseries.
Afandi 2010 dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image
Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa FISIP USU”. Hasil penelitian yaitu uji F bahwa variabel kualitas, keistimewaan dan desain secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap brand image sepeda motor merek Honda, uji t yaitu bahwa variabel desain berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap brand image sepeda motor Honda, sedangkan variabel kualitas dan
Universitas Sumatera Utara
32
variabel keistimewaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image sepeda motar merek Honda dan untuk pengujian determinan R2 variabel
independen yaitu kualitas, keistimewaan dan desain menjelaskan terhadap variabel terikatnya yaitu brand image sebesar 15,9 dan sisanya dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Ginting 2012 dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap
Brand Image Sikat Gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara”. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa diferensiasi produk X berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand
image Y sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU.
Nilai Adjusted R = 0,200, berarti 20 faktor-faktor brand image dapat dijelaskan oleh variabel bebas diferensiasi produk sedangkan sisanya 80 dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2.3 Kerangka Konseptual
Dalam hal ini kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini
merupakan jaringan hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses
wawancara, observasi dan survei literatur Kuncoro, 2003:44. Merek merupakan salah satu atribut yang dianggap penting dalam
menumbuhkan presepsi yang baik sehingga konsumen akan percaya setelah mereka menilai atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Presepsi yang baik
Universitas Sumatera Utara
33
dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu akan menciptakan brand image
yang baik pula, sehingga pada akhirnya akan menciptakan minat beli dan bahkan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek tertentu.
Menurut Arnold 1992:118, salah satu cara untuk menciptakan brand image
yang kuat adalah dengan being different yaitu produk harus memiliki pembeda atau keistimewaan sehingga mudah diingat dan dikenal. “Diferensiasi
produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk- produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik
konsumen” Griffin,2003:357. “Brand image citra merek dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu
merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan” Setiadi,2003:180.
Diferensiasi produk yang sukses membuat perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produknya dan menciptakan citra merek yang baik
sehingga melalui pencitraan tersebut akan mendorong loyalitas pelanggan karena konsumen amat mendambakan pada sifat yang membedakan tersebut.
Diferensiasi yang unik yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan membentuk citra merek positif yang lebih unggul dibandingkan dengan
merek pesaing dengan jenis produk yang sama. Diferensiasi produk yang dilakukan perusahaan dapat melalui beberapa
dimensi seperti bentuk, keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, rancangan Kotler , 2003:385.
Universitas Sumatera Utara
34
Dengan demikian penulis ingin mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap brand image pasta gigi Sensodyne. Dimana dewasa ini semakin banyak
masyarakat yang memahami pentingnya kesehatan gigi dan serta semakin maraknya gigi sensitif di kalangan masyarakat, dan salah satu produk pasta gigi
Sensodyne yang dideferensiasi yaitu Repair and Protect yaitu varian khusus untuk mengatasi dan melindungi gigi sensitif.
Berdasarkan hal tersebut, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut:
Sumber: Kotler Keller 2009:14, diolah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Diferensiasi produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap brand image pasta gigi Sensodyne pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
Brand Image
Y
Diferensiasi Produk X
Universitas Sumatera Utara
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah asosiatif. “Asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih” Ginting
Situmorang, 2008:57. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang bermaksud untuk memberikan penjelasan hubungan
diferensiasi produk dengan brand image pasta gigi Sensodyne.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Prof. T. M. Hanafiah
kampus USU Medan. Waktu penelitian dimulai dari Bulan Oktober 2014 sampai januari 2015.
3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a.Variabel independen X, yaitu diferensiasi produk pasta gigi Sensodyne.
b.Variabel dependen Y, yaitu brand image pasta gigi Sensodyne pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
36
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi variabel akan memberikan atau menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur
suatu variabel. Definisi dari masing-masing variabel yang diteliti adalah :
a. Diferensiasi Produk X Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang
cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen” Griffin, 2003:357.
b. Brand Image Y Menurut Setiadi 2003: 180 brand Image citra merek dibangun
berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap
merek yang bersangkutan. Berdasarkan defenisi operasional yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator
Skala Penelitian
Diferensiasi Produk X
Penciptaan suatu produk yaitu
Sensodyne yang cukup berbeda
dengan produk – produk yang telah
beredar lainnya dengan maksud
untuk menarik konsumen.
1.Perbedaan Ukuran 2.Perbedaan desain
dan warna 3.Bahan komposisi
pasta gigi 4.Keunggulan
mengatasi gigi sensitif
Likert
Universitas Sumatera Utara
37
5.Kenyamanan di mulut
6.Keampuhan pasta gigi untuk mangatasi
gigi sensitif 7.Konsistensi
kualitas
Brand Image
Y Kesan ataupun
pemikiran seseorang terhadap pasta gigi
Sensodyne yang didasarkan pada
pengalaman mengkonsumsinya
yang akhirnya akan membentuk sikap di
benak konsumen terhadap merek
Sensodyne tersebut 1. Kualitas Produk
2. Pesaing 3. Harga Produk
4.Variasi dan kelengkapan produk
Likert
Sumber : Kotler, 2003:385, diolah.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini variabel diukur dengan menggunakan Skala Likert. “Skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” Sugiyono, 2008:132. Skala Likert di design untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau
tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Pernyataan
Skor
1. Sangat Setuju SS
5 2.
Setuju S 4
3. Kurang Setuju KS
3 4.
Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber: Sugiyono 2008, diolah
3.6 Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2008:115.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang terkena gejala gigi sensitif yang
pernah menggunakan pasta gigi Sensodyne yang jumlahnya tidak diketahui. b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian Kuncoro, 2003:107. Menurut Supramono dan Haryanto
2003:63, alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui unidentified adalah sebagai berikut:
Z α
2
pq n
=
Universitas Sumatera Utara
39
d
2
Keterangan: n = jumlah sampel
Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α bila α = 0,05 Z = 1,96
p = estimator proporsi populasi q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir = 10 Hasil riset awal yang dilakukan penulis terhadap 20 orang responden,
diketahui bahwa 15 orang yang memenuhi kriteria sampel. Maka penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 5 dan kesalahan yang ditolerir10
sebagai berikut: Z
α
2
pq n
= d
2
1,96
2
0,750,25 0,1
2
n == 72,03 = 73 Orang
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sempel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
Sugiyono, 2008:122.
Universitas Sumatera Utara
40
3.7 Jenis data
Penelitain ini menggunakan sumber data sebagai berikut, yaitu: a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Data primer diperoleh
dengan memberikan pertanyaan questionnaire. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, skripsi, majalah, tabloid,
informasi dari perusahaan ataupun internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Daftar pertanyaan Questionnaire Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel yang dijadikan responden
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. b. Studi Literatur
Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal, skripsi, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
41
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuisioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Ginting dan Situmorang, 2008:172. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Sugiyono, 2008:172. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya
dalam mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan. Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dinyatakan valid
jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Alat ukur yang yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya.
Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan error atau varian. Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu
dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya, dan bila nilai korelasi tiap faktor tersebut positif dan r
hitung
≥ 0,3 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan SPPS versi 17 dengan kriteria: 1. Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan valid 2. Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan tidak valid 3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Universitas Sumatera Utara
42
Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan pengamatan dan penelitian kepada responden yang diambil dari luar sampel penelitian yang
berjumlah 30 orang pegawai. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 30-2 = 28 dan tingkat
signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan pra-survei yang telah dilakukan kepada 30 responden
di luar sampel penelitian.
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 P1
0,436 0,361
Valid 2
P2 0,417
0,361 Valid
3 P3
0,445 0,361
Valid 4
P4 0,607
0,361 Valid
5 P5
0,473 0,361
Valid 6
P6 0,373
0,361 Valid
7 P7
0,408 0,361
Valid 8
P8 0,436
0,361 Valid
9 P9
0,417 0,361
Valid 10
P10 0,445
0,361 Valid
11 P11
0,607 0,361
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap
pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas