Konsep Rumah-Hotel Tinjauan Rumah-Hotel .1 Tren Pariwisata Terkini : Fenomena

2.3.3 Konsep Rumah-Hotel

Dalam dunia kepariwisataan, rumah-hotel atau homestay termasuk dalam kategori akomodasi non-hotelakomodasi tambahan supplementary accomodation yang bertujuan menyempurnakan komplementaritas antara kebutuhan wisatawan dan jasa kepariwisataan. Jenis akomodasi ini memberi kesempatan bagi wisatawan untuk menginap menurut keinginan hatinya sebab akomodasi ini sewanya lebih murah, lebih bebas tidak ada ketentuan yang mengikatmengenai pengaturan jadwal, cara berpakaian ataupun bergaul seperti di hotel, lebih dekat dengan alam, lebih banyak kontak dengan sesama wisatawan dan penduduk setempat, dan mendekatkan tamu pada suasana kehidupan biasa seperti di rumah sendiri Soekadijo, 1996: 114 ; Pendit, 2002: 97. Maksud dari pengadaan homestay adalah untuk mengakomodasi wisatawan di kampungdesa bersama dengan tuan rumah dan keluarga setempat host family, sehingga memampukan wisatawan untuk belajar tentang gaya hidup lokal, budaya, dan alam setempat Ibrahim, 2010 sekaligus dalam rangka profitable purposes untuk meningkatkan kualitas ekonomi host family tersebut Kontogeorgopoulos, 2013. Usaha akomodasi berupa rumah tinggal pribadi ini oleh Lynch 2005 disebut dengan istilah commercial home enterprise atau rumah komesial. Ada banyak bentuk akomodasi yang menggunakan prinsip rumah komersial ini, misalnya guest house, bed and breakfast BB, rumah sewa boarding house, losmen lodging, maupun pondok wisata. Namun, Universitas Sumatera Utara homestay pada dasarnya tidak menekankan unsur komersial atau pencarian keuntungan pribadi semata, tetapi lebih kepada lifestyle experience dan memberdayakan host family dan komunitas setempat dari segi ekonomi maupun budaya. Jadi yang membuat rumah-hotel atau homestay ini berbeda dengan akomodasi sejenis lainnya adalah konsep “rumah” atau lebih dikenal dengan istilah “home away from home”. Ciri utamanya adalah elemen tinggal bersama dengan host family sehari-harinya, melibatkan wisatawan makan, memasak, ataupun beraktivitas bersama Ibrahim, 2010. Jadi, host family tinggal di tempat atau living upon the premises Lynch, 2005, bukan sekedar menyewakan ruang atau bangunan yang ‘bernuansa’ rumah. Ciri lainnya menurut Lynch 2005 adalah batasan boundaries antara ruang publik dan ruang privat . Ruang privat dalam rumah dibuka menjadi ruang publik, berbeda dari akomodasi lain yang ruang privatnya hanya terbuka bagi staf saja. Adapun Rivers dalam Seubsamarn 2009 menyatakan pada akomodasi homestay utilitas dan makanan biasanya disertakan, lama menginap bisa harian, mingguan, bulanan, bahkan tidak terbatas kecuali ditentukan oleh pemilik rumah. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep rumah-hotel atau homestay adalah tinggal satu atap dan berinteraksi langsung dengan host family, ruang privat dibuka menjadi ruang publik, serta dilengkapi sarapan breakfast included dan segala keperluan utilitas seperti listrik penerangan, air bersih, maupun pemanas. Universitas Sumatera Utara

2.3.4 Kriteria dan Persyaratan Rumah-Hotel