Pengertian Otonomi Daerah Tujuan Otonomi Daerah

dan di daerah. Pembangunan di daerah cenderung berjalan lambat. Pembangunan lebih banyak dilaksanakan di tingkat pusat. Oleh karena itu, tuntutan dari masing-masing daerah agar dilaksanakannya otonomi daerah yang seluas-luasnya semakin meningkat. Masing-masing daerah menginginkan untuk diberi kewenangan membangun daerahnya sendiri sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Dengan diberikannya wewenang kepada daerah, diharapkan semakin meningkatkan perkembangan daerah.

1. Pengertian Otonomi Daerah

Menurut UU No. 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat 5, pengertian otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Substansi dan pesan mendasar dari UU No. 12 tahun 2008 tidak lain adalah mendorong proses pemberdayaan peningkatan ekonomi, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta meningkatkan peran serta masyarakat. Berkaitan dengan upaya pemberdayaan ekonomi lokal, meskipun penyelenggaraan ekonomi daerah secara luas berada pada level pemerintahan kabupaten dan kota, perlu disadari bahwa masalah penerapan otonomi daerah sangat kompleks serta saling terkait satu sama lain. Masalah tersebut bersifat danamis dan pemecahannya memerlukan waktu, keterlibatan banyak pihak sehingga memerlukan pemikiran yang cerdas, political will yang kuat dan action yang tepat dari pemerintah pusat.

2. Tujuan Otonomi Daerah

Menurut Smith 1985 dalam analisis CSIS yang dikemukakan oleh Syarif Hidayat dalam Abdul Halim 2001:23 tujuan otonomi daerah dibedakan menjadi dua kepentingan, yaitu : kepentingan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dari kepentingan pusat tujuan utamanya adalah pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan, menciptakan stabilitas politik dan mewujudkan demokratisasi system pemerintahan di daerah. Sementara, bila dilihat dari sisi kepentingan pemerintah daerah ada tiga tujuan yaitu : a Untuk mewujudkan apa yang disebut sebagai political equality, artinya melalui otonomi daerah diharapkan akan lebih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas politik di tingkat lokal atau daerah. b Untuk menciptakan local accountability, artinya dengan otonomi akan meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperhatikan hak-hak masyarakat. c Untuk mewujudkan local responsiveness, artinya dengan otonomi daerah diharapkan akan mempermudah antisipasi terhadap berbagai masalah yang muncul dan sekaligus meningkatkan akselerasi pembangunan sosial dan ekonomi daerah. Selanjutnya, jika dilihat dari tujuan otonomi daerah menurut UU No.12 tahun 2008 pada dasarnya adalah sama yaitu otonomi daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakkan prakarsa dan peran serta aktif masyarakat serta peningkatan potensi daerah secara optimal dan terpadu secara nyata dan bertanggungjawab sehingga memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, mengurangi beban pemerintah pusat campur tangan di daerah yang akan memberikan peluang untuk koordinasi tingkat lokal.

3. Prinsip-prinsip Otonomi Daerah

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Menghadapi Otonomi Daerah Ditinjau Aspek Keuangan (Studi Empiris pada Wilayah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 8

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN/FISKAL (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di Wilayah karesidenan Surakarta).

0 0 9

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU ASPEK KEUANGAN" (Studi Empiris pada Wilayah Eks Karesidenan Surakarta).

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK DESENTRALISASI FISKAL ( Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten / Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ).

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus pada PEMDA Grobogan periode 2006-2008).

0 3 8

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN ( Studi Empiris Pada Wilayah Karisidenan Surakarta ).

0 0 13

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN ( Studi Empiris Pada Wilayah Karisidenan Surakarta ).

0 0 7

Lampiran 1 ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN ( Studi Empiris Pada Wilayah Karisidenan Surakarta ).

0 0 27

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN (Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo).

0 2 13

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN (Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo).

0 1 8