27
H. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian hasil penelitian yang relevan dan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, di bawah ini:
1. Penelitian yang dilakukan Purnawati 2005 yang berjudul ASPIRASI DAN
PARTISIPASI ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK Kasus pada Komunitas Pedagang Kakilima di Kecamatan Wonopringgo,
Kabupaten Pekalongan. Responden dalam penelitian ini adalah komunitas pedagang kaki lima di kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah: a.
Pedagang kaki lima yang mempunyai aspirasi dan partisipasi baik terhadap pendidikan anak. Yaitu dalam pemilihan pendidikan; tidak
memprioritaskan pendidikan formal maupun nonformal, karena mereka merasa dapat membiayai sekolah dari penghasilannya, bahkan dapat
menyekolahkan anak sampai Perguruan Tinggi, namun ada beberapa orangtua yang memilih sekolah kejuruan dengan harapan setelah lulus
sekolah nanti anaknya kelak mudah mendapatkan pekerjaan. Partisipasi orangtua yaitu peranan mereka dalam keluarga dan pemenuhan kebutuhan
adalah berusaha memberi perhatian, kasih sayang yang cukup, memberi motivasi dan membimbing anak agar belajar, menanamkan nilai moral
dan agama, memberi nasehat, mengajarkan hidup sederhana dan hemat seperti menabung, adanya sifat keterbukaan dalam keluarga,
b. Pedagang kakilima yang mempunyai aspirasi baik dan partisipasi rendah
yaitu ditunjukkan dengan adanya pemahaman orangtua akan pentingnya
28
pendidikan, sehingga adanya keinginan kuat agar dapat menyekolahkan anak setinggi-tingginya, karena kurangnya factor biaya, maka dalam
pemilihan pendidikan lebih memilih pada sekolah kejuruan karena mendapatkan ketrampilan yang cukup dan mudah mendapat pekerjaan.
Adapun partisipasi orangtua rendah yaitu, kurangnya perhatian dan kasih sayang terhadap anak hal ini dikarenakan kesibukan orantua berdagang,
kurangnya penanaman nilai moral dan agama, sehingga pergaulan anak kurang terkontrol.
c. Pedagang kakilima yang mempunyai aspirasi rendah dan partisipasi baik
yaitu kurangnya pemahaman orangtua terhadap pentingnya pendidikan mereka beranggapan bahwa pendidikan tidak bermakna apa-apa bila tidak
ditunjukkan dengan pekerjaan, tidak adanya dukungan orangtua dalam memilih pendidikan utuk anaknya walaupun mereka dapat membiayai
sekolah, orangtua
hanya memenuhi
kebutuhan materi
tanpa memperdulikan sekolah anak. Peranan orangtua dalam keluarga cukup
baik yaitu berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi, memberi perhatian dan kasih sayang yang cukup, mengajarkan nilai agama. Walaupun
mereka mempunyai peranan yang baik dalam keluarga, namun mereka kurang memperhatikan anak dalam pendidikan maka keberhasilan anak
akan terhambat. d.
Pedagang kakilima yang mempunyai aspirasi dan partisipasi rendah terhadap pendidikan yaitu kurangnya pemahaman terhadap pendidikan
sehingga orangtua bersikap masa bodoh, tidak adanya keinginan orangtua
29
untuk menyekolahkan anak karena kurangnya biaya, kurangnya perhatian dan kasih sayang, kurangnya keterbukaan dalam keluarga. Apabila
kepedulian orangtua dalam pendidikan dan keluarga kurang, maka kemajuan dan keberhasilan anak tidak akan terwujud.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Lestari 2015 yang berjudul
“ASPIRASI PENDIDIKAN FORMAL PADA PETANI DI DUSUN BANGUNMULYO GIRIKERTO TURI SLEMAN
”. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berprofesi sebagai petani di Dusun
Bngunmulyo, Girikerto, Turi, Sleman. Berikut hasil dari penelitiannya adalah:
a. Aspirasi orangtua terhadap pendidikan formal anak di dusun
Bangunmulyo yaitu mereka menginginkan pendidikan formal itu mampu memberikan pengalaman dan mempersiapkan anak untuk menghadapi
masa depannya. Selain masyarakat petani mempunyai pandangan bahwa pendidikan itu penting. Mereka berharap bahwa pendidikan akan
memberikan pengalaman dan mempersiapkan anak untuk menghadapi masa depannya. Selain itu beberapa masyarakat juga berharap, dengan
memiliki pendidikan yang baik maka anak-anaknya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik agar kehidupannya bisa maju dan hidup lebih
layak. b.
Hal-hal yang mempengaruhi aspirasi pendidikan bagi masyarakat dusun Bangunmulyo adalah tingkat pendidikan orangtua, tingkat ekonomi dan
komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Sebagian besar
30
masyarakat desa ini hanya berpendidikan SD, SMP, dan SMA, hanya beberapa warga saja yang lulusan Perguruan Tinggi. Hal tersebut ternyata
tidak mempengaruhi pendidikan anak-anak mereka, walaupun masyarakat di dusun Bangunmulyo mayoritas berpendidikan rendah namun mereka
tetap menginginkan agar anak-anaknya mempunyai pendidikan yang tinggi. Tingkat ekonomi jelas sangat berpengaruh dalam pendidikan anak,
namun setiap orangtua akan mengusahakan seberapapun biaya yang dibutuhkan agar anak dapat bersekolah. Komunikasi antara orangtua dan
anak juga sudah berjalan dengan baik, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan maupun kehidupan anak. Selain itu, hal-hal yang
mempengaruhi aspirasi pendidikan di wilayah dusun Bangunmulyo yaitu upaya pemerintah dalam menyelenggarakan program JBM Jam Belajar
Masyarakat, dan menyediakan TBM Taman Bacaan Masyarakat dengan nama TBM Kampung Pintar yang di dalamnya juga terdapat
perpustakaan. c.
Aspirasi pendidikan bagi masyarakat petani sejauh ini hampir semuanya efektif terbukti masyarakat petani di dusun Bangunmulyo sudah mampu
mensekolahkan anak-anaknya. Efektifitas diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai hasil spesifik yang menunjukkan taraf tercapainya
sasaran yang telah ditetapkan. Namun ada sebagian aspirasi yang terkendala oleh tingkat ekonomi yang rendah, akan tetapi masyarakat
yang mempunyai tingkat ekonomi rendah berusaha untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk memenuhi biaya pendidikan
31
bagi anakanaknya. Semua narasumber mengatakan bahwa tingkat ekonomi sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak, maka dari itu
selain bermatapencaharian sebagai petani masyarakat di desa ini juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebagai buruh bangunan. Hal
tersebut dilakukan karena hasil pertanian yang didapat hanya bisa mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan penelitian, ada
pula beberapa warga yang menitipkan anaknya di suatu panti asuhan islam agar mendapatkan pendidikan agama yang bagus dan sekolah di
biayai oleh panti asuhan. Karena seseorang yang mempunyai aspirasi terhadap sesuatu hal akan dapat merencanakan bahwa keinginannya dapat
dicapai, karena telah disesuaikan dengan tingkat ekonomi keluarga, tingkat pendidikan orangtua, serta komunikasi antara orangtua dan anak
yang berkualitas.
32
I. Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas dan juga
penduduk yang padat, ketidakmerataan sumber daya menjadikan beberapa wilayah di Indonesia masih termasuk dalam kategori daerah terpencil. Seperti
masyarakat pada umumnya, masyarakat di daerah terpencil terbentuk dari beberapa aspek masyarakat yaitu, sosial, budaya, geografis, ekonomi, dan
pendidikan. Pendidikan yang ada pada masyarakat daerah terpencil, tentu saja
PENDIDIKAN MASYARAKAT DAERAH TERPENCIL
PERAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
KEBIJAKAN PENDIDIKAN
ISU PENDIDIKAN
ASPIRASI
FAKTOR FAKTOR
PARTISIPASI
MEDIA PENYAMPAIAN
ASPIRASI MASRAKAT
33
tidak lepas dari peran masyarakat itu sendiri dalam bidang pendidikan. Peran masyarakat dalam pendidikan berupa aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam
pendidikan.
J. Pertanyaan Penelitian