parasit : Balantidium coli, Capillaria philippinensis, Cryptosporidium, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Strongyloides stercotalis, Faciolopsis
buski, Sarcocystis suthominis, Trichuris trichiura, Candida sp, Isospora belli.
2. Infeksi Parenteral
Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar saluran pencernaan makanan, seperti Otitis Media Akut OMA, bronkopneumonia, tonsillitis,
ensefalitis. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak yang berusia di bawah 2 tahun.
b. Faktor Malabsorbsi gangguan absorbsi
Seperti gangguan absorbsi karbohidrat pada bayi dan anak yang tersering adalah intoleransi laktosa, malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein.
c. Faktor Makanan
Seperti alergi makanan, makanan basi, beracun.
d. Faktor Psikologis Seperti rasa takut dan cemas.
e. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi adalah pendapatan keluarga dihitung dari pendapatan keluarga perkapita dalam waktu satu bulan. Sulitnya menghitung pendapatan
riil seseorang, maka pengeluaran keluarga dapat dipakai sebagai salah satu indikator yang dapat menggambarkan keadaan kesejahteraan masyarakat. Faktor
- faktor ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor - faktor penyebab diare. Kebanyakan pada anak yang mudah menderita diare berasal
dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk dan tidak adanya penyediaan air bersih yang
memenuhi syarat kesehatan Suharyono, 2002.
Universitas Sumatera Utara
f. Pemberian Susu Formula
Pada awal bayi menerima susu formula, bayi akan mengalami mencret. Hal ini merupakan keluhan yang banyak pada orang tua. Jika susu
formula tersebut ternyata cocok, maka mencret hanya akan terjadi antara 3 sampai dengan 4 hari. Setelah itu, kondisi si kecil akan kembali normal. Hal
ini terjadi karena usus bayi sedang beradaptasi dengan susu formula tersebut. Jika susu formula yang diberikan tidak cocok maka mencret akan terjadi terus
menerus Indiarti M.T, 2007. Susu formula kadang memberi gejala diare pada bayi. Jika ada anak
yang sehabis makan dan minum zat yang mengandung karbohidrat seperti susu formula, bubur, nasi, roti dan lain - lain, kemudian mengalami diare berulang
harus diwaspadai adanya kemungkinan mengalami intolerance laktosa. Jika terjadi demikian, dapat ditangani dengan pemberian makanan yang bebas
laktosa atau rendah laktosa Widjaja, 2002. Banyak faktor yang berperan terhadap terjadinya diare pada pemberian
susu formula seperti peralatan makanan yang digunakan, cara - cara pembersihan alat, serta cara pemberian susu formula kepada bayi. Sebaiknya
tidak terlalu sering mengganti atau merubah jenis susu formula bayi karena dapat menyebabkan lambung bayi harus berulang - ulang beradaptasi dengan
jenis susu baru, bahkan dapat saja bayi alergi terhadap satu jenis susu formula tertentu dan mengalami diare berkepanjangan Widjaja, 2002.
Universitas Sumatera Utara
g. Antibiotik