Penyebab Diare a. Faktor Infeksi Infeksi Internal Patogenesis dan Patofisiologi Diare a. Patogenesis Klasifikasi Diare Berdasarkan Tanda dan Gejala Klasifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Diare 1. Pengertian Diare

Menurut WHO 2005, diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari, dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Pada bayi, konsistensi tinja dan frekuensi buang air besarnya harus lebih diperhatikan, hal ini dikarenakan frekuensi buang air besar pada bayi lebih sering dibandingkan orang dewasa, bisa sampai lima kali dalam sehari. Diare pada bayi merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari empat kali dalam sehari.

2. Penyebab Diare a. Faktor Infeksi

1. Infeksi Internal

Infeksi internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Rotavirus merupakan penyebab utama infeksi 70 - 80, sedangkan bakteri dan parasit ditemukan 10 - 20 pada anak. Infeksi bakteri : Aeromonas hidrophilia, Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Clostridium diffcile, Clostridium perfringens, Escherichia coli, Salmonella sp, Shigella sp, Staphylococcus aureus, Vibrio cholera, Vibrio parahaemoliticus, Yersinia enterocolitica. Infeksi virus : Adenovirus, Rotavirus, Virus Norwalk, Astrovirus, Calicivirus, Coronavirus Minirotavirus, Virus bulat kecil. Infeksi Universitas Sumatera Utara parasit : Balantidium coli, Capillaria philippinensis, Cryptosporidium, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Strongyloides stercotalis, Faciolopsis buski, Sarcocystis suthominis, Trichuris trichiura, Candida sp, Isospora belli.

2. Infeksi Parenteral

Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar saluran pencernaan makanan, seperti Otitis Media Akut OMA, bronkopneumonia, tonsillitis, ensefalitis. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak yang berusia di bawah 2 tahun.

b. Faktor Malabsorbsi gangguan absorbsi

Seperti gangguan absorbsi karbohidrat pada bayi dan anak yang tersering adalah intoleransi laktosa, malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein.

c. Faktor Makanan

Seperti alergi makanan, makanan basi, beracun.

d. Faktor Psikologis Seperti rasa takut dan cemas.

e. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi adalah pendapatan keluarga dihitung dari pendapatan keluarga perkapita dalam waktu satu bulan. Sulitnya menghitung pendapatan riil seseorang, maka pengeluaran keluarga dapat dipakai sebagai salah satu indikator yang dapat menggambarkan keadaan kesejahteraan masyarakat. Faktor - faktor ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor - faktor penyebab diare. Kebanyakan pada anak yang mudah menderita diare berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk dan tidak adanya penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan Suharyono, 2002. Universitas Sumatera Utara

f. Pemberian Susu Formula

Pada awal bayi menerima susu formula, bayi akan mengalami mencret. Hal ini merupakan keluhan yang banyak pada orang tua. Jika susu formula tersebut ternyata cocok, maka mencret hanya akan terjadi antara 3 sampai dengan 4 hari. Setelah itu, kondisi si kecil akan kembali normal. Hal ini terjadi karena usus bayi sedang beradaptasi dengan susu formula tersebut. Jika susu formula yang diberikan tidak cocok maka mencret akan terjadi terus menerus Indiarti M.T, 2007. Susu formula kadang memberi gejala diare pada bayi. Jika ada anak yang sehabis makan dan minum zat yang mengandung karbohidrat seperti susu formula, bubur, nasi, roti dan lain - lain, kemudian mengalami diare berulang harus diwaspadai adanya kemungkinan mengalami intolerance laktosa. Jika terjadi demikian, dapat ditangani dengan pemberian makanan yang bebas laktosa atau rendah laktosa Widjaja, 2002. Banyak faktor yang berperan terhadap terjadinya diare pada pemberian susu formula seperti peralatan makanan yang digunakan, cara - cara pembersihan alat, serta cara pemberian susu formula kepada bayi. Sebaiknya tidak terlalu sering mengganti atau merubah jenis susu formula bayi karena dapat menyebabkan lambung bayi harus berulang - ulang beradaptasi dengan jenis susu baru, bahkan dapat saja bayi alergi terhadap satu jenis susu formula tertentu dan mengalami diare berkepanjangan Widjaja, 2002. Universitas Sumatera Utara

g. Antibiotik

Jika bayi mengalami diare selama pemakaian antibiotik, hal ini dapat berhubungan dengan pengobatan yang sedang dijalaninya. Antibiotik membunuh bakteri baik dalam usus selama pengobatan. Konsultasikan pada dokter mengenai hal ini. Namun, jangan hentikan pengobatan pada bayi sampai dokter memberikan persetujuan.

3. Patogenesis dan Patofisiologi Diare a. Patogenesis

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare yaitu :

1. Gangguan SekretorikSekresi

Akibat rangsangan toksinrangsangan tertentu pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus. 2. Gangguan Osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. 3. Gangguan Motilitas Usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya, bila peristaltik usus menurun, akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare. Universitas Sumatera Utara

b. Patofisiologi

Sebagai akibat diare akan terjadi dehidrasi yaitu kehilangan cairan dan elektrolit karena kehilangan airoutput lebih banyak daripada asupaninput. Gangguan keseimbangan asam - basametabolik asidosis terjadi karena kehilangan natriumbikarbonat bersama feses, adanya ketosis kelaparan, metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda keton tertimbun dalam tubuh, terjadi penimbunan asam laktat karena adanya anoreksia jaringan, produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal terjadi oligoriaanuria, pemindahan ion natrium dari cairan ekstra - seluler ke dalam cairan intra - seluler, hipoglikemia sering terjadi pada anak yang menderita diare dengan kekurangan kalori protein, hal ini terjadi karena penyimpananpersediaan glikogen dalam hati terganggu dan adanya gangguan absorbsi glukosa, gangguan gizi penurunan berat badan dalam waktu yang singkat, gangguan sirkulasi dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa renjatansyok hipovolemik Anik M., 2011. Universitas Sumatera Utara

4. Klasifikasi Diare Berdasarkan Tanda dan Gejala Klasifikasi

Tanda dan Gejala Diare tanpa dehidrasi - Tidak cukup tanda - tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringansedang Diare dehidrasi ringansedang - Gelisah, rewel, mudah marah - Haus, minum dengan lahap - Cubitan kulit perut kembalinya lambat Diare dehidrasi berat - Letargis atau tidak sadar - Mata cekung - Tidak bisa minum atau malas minum - Cubitan perut kembalinya sangat lambat Jika Diare 14 Hari atau Lebih Klasifikasi Tanda dan gejala Diare persisten Tanpa dehidrasi Diare persisten berat Ada dehidrasi Jika Ada Darah Dalam Tinja Klasifikasi Tanda dan Gejala Disentri Darah dalam tinjabercampur darah Sumber : Buku Bagan MTBS, Depkes RI, 2004 Universitas Sumatera Utara

5. Penatalaksanaan Diare Sesuai Tanda Gejala Gejala

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Ibu Postpartum Terhadap Pencegahan Bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal Tahun 2011

3 62 63

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 18

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 4 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 2 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE DI POSYANDU Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tindakan Pencegahan Dan Pengobatan Diare Di Posyandu Gonilan Kartasura.

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE DI POSYANDU Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tindakan Pencegahan Dan Pengobatan Diare Di Posyandu Gonilan Kartasura.

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Desa Gladagsari Kecamatan Ampel Bo

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Desa Gladagsari Kecamatan Ampel Boyolali.

0 2 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI DESA GLADAGSARI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Des

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Bayi di Posyandu Anggrek IX Wilayah Kerja Pustu Balam Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2013

0 0 21