27
membentuk kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi kesehatan Budioro,1998:14. Obyek garapan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat baik secara langsung
atau tidak langsung yang paling utama adalah perilaku manusia, baik sebagai individu atau sebagai anggota masyarakat, terutama yang berkaitan dengan cara
atau gaya hidup sehat life style Budioro, 1998: 22. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes memakai batasan
pengertian yang cukup sederhana sebagai berikut :”Penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan
sikap yang positip dari pada individu atau kelompok terhadap kesehatan agar yang bersangkutan menerapkan cara hidup sehat sebagai bagian dari cara hidupnya
sehari – hari” Budioro,1998:17.
2.2.1.7. Jarak Tempat Pelayanan Kesehatan
Persepsi ibu terhadap jarak tempat pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memungkinkan seseorang untuk melakukan praktik PHBS.
Menurut Sukmana 2000 dalam Ridho Ladifre 2009: 18, makin jauh jarak suatu pelayanan kesehatan dasar, makin segan seseorang untuk datang. Ada batasan
jarak tertentu sehingga orang masih mau untuk mencari pelayanan kesehatan. Batasan jarak secara nyata dipengaruhi pula oleh jenis jalan, jenis kendaraan, dan
biaya transportasi. Seseorang ibu yang mempersepsikan jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan dekat akan mempunyai keinginan untuk melakukan praktik
PHBS, dan sebaliknya. Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa jarak yang semakin jauh maka semakin lama waktu tempuhnya dan semakin mahal biaya
angkutannya, dan tanpa didukung sarana dan fasilitas yang memadai maka akan
28
memberikan pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat terutama pada kesehatan ibu dan keluarganya. Jarak tempat
pelayanan kesehatan dikategorikan jauh apabila 5 km, sedangkan jarak dikategorikan dekat apabila
≤ 5 km. Akses terhadap pelayanan berarti bahwa pelayanan kesehatan tidak
terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan jasa. Akses geografis dapat diukur dengan jenis transportasi, jarak,
waktu perjalanan dan hambatan fisik lain yang dapat menghalangi seseorang untuk memperoleh pelayanan kesehatan Joko Wijono,2007:187.
2.2.1.8. Dukungan Kader Kesehatan
Peran serta kader sangat menentukan untuk mengajak masyarakat berperan aktif , khususnya untuk golongan sasaran. Kehadiran kader yang ditunjang dengan
jumlah kader yang cukup pada setiap kegiatan akan menjadikan masyarakat tertarik untuk juga ikut serta. Apalagi bila dalam kehidupan sehari-hari mereka
merupakan sosok atau figur yang memang dapat dijadikan panutan. Apabila di masyarakat telah dicapai pengetahuan, sikap, dan perilaku yang positif dan kader
tidak mendukung usaha-usaha tersebut, maka usaha-usaha yang telah dibina akan rusak. Disamping itu, cara kerja kader kesehatan dalam lingkungan sistemnya
misalnya team work, kemampuan problem solving dan lainnya akan memberikan dampak besar terhadap perilaku kesehatan Budioro, 1998: 45.
Di tengah–tengah masyarakat, kader kesehatan adalah menjadi tokoh panutan di bidang kesehatan. Untuk itu maka kader kesehatan harus mempunyai
29
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai – nilai kesehatan Notoatmodjo, 2003: 102.
2.2.1.9. Dukungan Tokoh Masyarakat