84
merupakan pendorong atau penguat perilaku sehat masyarakat Notoatmodjo, 2003: 102.
5.1.1.10. Praktik tentang PHBS
Berdasarkan hasil penelitian di desa Tunggulsari, diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 55 responden dengan persentase 62,5
yang memiliki praktik PHBS baik, sedangkan yang memiliki praktik PHBS kurang adalah sebanyak 33 responden dengan persentase 37,5. Dikatakan baik
jika responden melaksanakan praktik PHBS antara 10 – 16 indikator, dan dikatakan kurang jika responden melaksanakan praktik PHBS antara 0 – 9
indikator. Praktik tentang PHBS merpakan suatu upaya untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dengan menitikberatkan kegiatan kepada
5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup dan JPKM.
5.1.2. Analisis Bivariat
5.1.2.1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Praktik PHBS
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan praktik ibu rumah tangga tentang PHBS di Desa
Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun 2010. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji Fisher diperoleh p value = 0,292 p
value 0,05.
85
Seseorang yang berpendidikan tinggi, jadi pengetahuan dan taraf sosialnyapun tinggi, tetapi tanpa didukung oleh pendapatan yang memadai maka
perilaku sehat tidak akan terwujud Juli Soemirat Arab, 2003:16. Menurut Ajazen 1988 untuk membuat seseorang berperilaku seperti yang dianjurkan harus ada
keyakinan mengenai tersedia-tidaknya kesempatan dan sumber daya yang diperlukan Saifuddin Aswar, 2010:13.
Pada penelitian Jumali Asroh 2008 menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan cakupan imunisasi DPT pada bayi di wilayah
kerja puskesmas Kebumen III p value = 0,205. Hasil penelitian Jumali Asroh menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan dasar, kaitannya
dalam penyerapan pesan dalam proses pendidikan dapat digunakan suatu alat peraga dalam proses pendidikan atau pengajarannya Soekidjo Notoatmodjo,
2003:71. Media berupa gambar yang digunakan untuk menyampaikan pesan informasi tentang kesehatan dapat diterima dengan jelas oleh para responden
tanpa berpengaruh pada tingkat pendidikan mereka Jumali Asroh,2008:61. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden yang
berpendidikan rendah sudah melakukan praktik PHBS dengan baik karena sebagian besar responden tersebut memiliki jumlah pendapatan yang memadai
dan terdapat pamflet yang berisi ajakan untuk berPHBS yang ditempel di Kantor Kelurahan Tunggulsari dan di Puskesmas Brangsong sehingga dapat mendorong
keinginan seseorang untuk melakukan praktik PHBS.
86
5.1.2.2. Hubungan Antara Umur Responden dengan Praktik PHBS
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan praktik ibu rumah tangga tentang PHBS di Desa Tunggulsari
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun 2010. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi square diperoleh p value = 0,409 p value 0,05.
Menurut Azwar 1983 dalam Hari Iskriyanti 2002:94, umur merupakan suatu faktor yang dapat menggambarkan kematangan fisik, psikis ataupun sosial
dan sekurang-kurangnya berpengaruh dalam proses pembelajaran. Perubahan perilaku karena proses pendewasaan pada hakekatnya
merupakan gabungan atau terjadi baik secara adaptif maupun naluriah. Perubahan perilaku secara naluriah muncul karena timbulnya dorongan dari dalam diri
individu tersebut, sehingga bentuk perilaku yang muncul bisa diamati terutama berkaitan dengan adanya dorongan dari dalam pada waktu itu. Sedangkan
perubahan perilaku secara adaptif yaitu perilaku yang berkembang dalam diri seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya untuk menjaga kelangsungan
hidup, misalkan adanya proses sosialisasi atau pembudayaan. Melalui perjalanan umurnya yang semakin dewasa, makhluk yang bersangkutan akan melakukan
adaptasi perilaku hidupnya terhadap lingkungannya disamping secara alamiah juga berkembang perilaku yang sifatnya naluriah untuk melakukan praktik hidup
sehat Budioro, 1998 :31. Pada hasil penelitian ini, kematangan fisik, psikis dan sosial seseorang
dengan bertambahnya umur semakin dewasa meskipun sudah terbentuk, tetapi tanpa dibekali dorongan dari individu tersebut untuk melakukan praktik perilaku
87
hidup bersih dan sehat, maka perilaku tersebut tidak akan terlaksana. Pada umur berapapun, jika seseorang sudah mempunyai dorongan yang kuat dari dalam diri
individu tersebut maka praktik berperilaku hidup bersih dan sehat tersebut akan terwujud. Karena dorongan dalam diri individu dapat mewujudkan motivasi untuk
melakukan suatu aktivitas. Atas dasar motivasi inilah maka perilaku hidup bersih dan sehat akan terbentuk Juli Soemirat Slamet, 2003 : 9.
Seiring bertambahnya umur proses menua maka akan terjadi perubahan fisik-biologisjasmani, perubahan mental-emosionaljiwa dan perubahan
kehidupan seksual. Perubahan tersebut misalnya ditandai dengan fungsi penglihatan dan pendengaran mulai berkurang, sering pikun pelupa Bustan,
1997: 116. Disisi lain, perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas, yang merupakan hasil akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai
macam gejala seperti perhatian, pengamatan, pikiran, ingatan dan fantasi Soekidjo Notoatmodjo, 2003:135. Hal ini akan berpengaruh pada hasil
penerimaan informasi tentang PHBS yang akan diterima oleh responden akan kurang maksimal.
5.1.2.3. Hubungan Antara Jumlah Pendapatan dengan Praktik PHBS