92
besar responden memiliki keluarga kecil 3 – 4 orang yaitu ada 50 orang 56,8. Banyak sedikitnya jumlah keluarga dapat memberikan sumbangan baik secara
materiil maupun spiritual bagi kelangsungan hidup suatu keluarga. Disamping itu juga dapat memberikan dampak pada kesehatan lingkungan maupun kesejahteraan
keluarga tersebut baik positif maupun negatif. Meskipun jumlah anggota keluarganya banyak atau lebih dari 4 orang, tetapi jika memiliki pendapatan yang
memadai dan mendapat dukungan dari tokoh panutan, maka praktik PHBS tersebut akan terlaksana secara maksimal.
5.1.2.6. Hubungan Antara Penyuluhan Kesehatan dengan Praktik PHBS
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara penyuluhan kesehatan dengan praktik ibu rumah tangga tentang PHBS di Desa
Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun 2010. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi square diperoleh p value = 0,544 p
value 0,05 sehingga Ha ditolak. Penyuluhan kesehatan bertujuan mengubah perilaku yang belum sehat
menjadi perilaku sehat,artinya perilaku yang mendasarkan pada prinsip – prinsip sehat atau kesehatan Ircham Machfoedz dan Eko Suryani, 2009 : 19. Isi atau
materi dari penyuluhan kesehatan menentukan dan lebih mempengaruhi perkembangan sosial perilaku manusia daripada frekuensi penyuluhan itu sendiri
W.A. Gerungan, 2000 : 197. Dalam proses penyuluhan kesehatan, agar diperoleh hasil yang efektif
diperlukan alat bantu atau media penyuluhan. Fungsi media dalam penyuluhan
93
adalah sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi –informasi atau pesan – pesan tentang kesehatan.
Pada penelitian ini, responden yang mendapatkan penyuluhan kategori kurang tetapi praktik berperilaku hidup bersih dan sehatnya kategori baik lebih
besar jumlahnya daripada responden yang mendapatkan penyuluhan kategori kurang dengan praktik berperilaku hidup bersih dan sehat yang kurang pula. Hal
ini terjadi karena yang mendapatkan penyuluhan kategori kurang, merupakan responden yang berpendidikan tinggi sehingga penyerapan informasi lebih cepat
diterima dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari daripada responden yang berpendidikan rendah tetapi mendapatkan penyuluhan kategori baik.
5.1.2.7. Hubungan Antara Jarak Tempat Pelayanan Kesehatan dengan
Praktik PHBS
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jarak tempat pelayanan kesehatan dengan praktik ibu rumah tangga tentang PHBS di
Desa Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun 2010. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi square diperoleh p value = 0,254 p
value 0,05 sehingga Ha ditolak. Jarak yang semakin jauh maka semakin lama waktu tempuhnya dan
semakin mahal biaya angkutannya, tentunya dengan sarana untuk menempuh jarak yang sama penduduk yang tinggal didesa terpencil dengan tidak didukung
oleh sarana yang lebih lama dan biaya angkutan semakin mahal sehingga hal ini akan memberikan pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat terutama pada kesehatan ibu dan balita.
94
Akses terhadap pelayanan berarti bahwa pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau
hambatan jasa. Akses geografis dapat diukur dengan jenis transportasi, jarak, waktu perjalanan dan hambatan fisik lain yang dapat menghalangi seseorang
untuk memperoleh pelayanan kesehatan Joko Wijono,2007:187. Pada hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan antara jarak tempat
pelayanan kesehatan dengan praktik ibu rumah tangga tentang PHBS karena jarak tempat pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau oleh responden, dari segi jarak.
Hal ini karena responden yang jaraknya jauh dari tempat pelayanan kesehatan mempunyai tingkat ekonomi yang cukup dan akses geografisnya cukup baik
sehingga tidak terhalang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan meskipun jaraknya jauh.
5.1.2.8. Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan dengan Praktik