Hipotesis Penelitian Kedua Pembahasan Hasil Penelitian

3. Hipotesis Penelitian Ketiga

Tidak ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran dengan minat belajar peserta didik terhadap prestasi belajar sejarah, kesimpulan itu diperoleh berdasarkan pengujian statistika yang telah dilakukan menggunakan program SPSS 19 mengenai iteraksi pengaruh antara model pembelajaran dengan minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah, diperolehlah nilai F hitung 0.089 F tabel 3.15 sehingga dengan diperolehnya nilai F hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai F table. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kedalam pendekatan Saintifik, adapaun tujuan dari pendekatan saintifik Hosnan, 2014:36 adalah: a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik. b. Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. Untuk melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f. Untuk mengembangkan karakter peserta didik. Dari tujuan pelaksanaan pendekatan Saintifik di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model- model pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, selain itu model yang digunakan dalam penelitian ini juga bertujuan untuk membangkitkan minat pada diri peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, diawali dengan membuat peserta didik merasa butuh untuk mempelajari pelajaran yang diajarkan oleh guru. Tujuan dari pendekatan saintifik sejalan dengan pendapat Slameto yang mengatakan bahwa Dengan penggunaan model pembelajaran yang menarik diharapkan dapat membangkitkan minat peserta didik dalam belajar sehingga dapat membuat prestasi peserta didik dalam belajar menjadi lebih baik, pendapat ini sejalan dengan Oemar Hamalik 2003: 33 mengemukakan belajar dengan minat akan mendorong peserta didik belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat timbul jika peserta didik tertarik akan sesuatu yang dibutuhkan atau yang dipelajari bermakna bagi dirinya. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning DL dan Problem Based Learning PBL pada pembelajaran sejarah sudah dianggap baik dalam penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik, dengan langkah-langkah pembelajaran yang interaktif dengan tujuan mengajak peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan menanamkan rasa butuh pada peserta didik untuk belajar sehingga dapat menumbuhkan minat yang tinggi dalam diri peserta didik untuk mengikuti pelajaran yang di ajarkan guru di dalam kelas. Berbeda dengan tujuan dari penerapan model-model yang termasuk kedalam pendekatan saintifik dalam penelitian ini, dimana salah satu tujuan dari penerapannya tidak hanya mengajak peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, adapun tujuaan lainnya adalah menanamkan rasa kebutuhan siswa terhadap pelajaran yang di ajarkan dengan harapan dapat membangkitkan minat yang tinggi dalam diri peserta didik untuk belajar. Tetapi hasil uji hipotesis dari penelitian ini menjelasakan tidak adanya pengaruh antara penggunaan model dalam pembelajaran dengan minat belajar pada diri peserta didik.

Dokumen yang terkait

Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) dan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment for Learning (AFL) terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Tingkat Motivasi Siswa

1 4 10

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Komunikasi

0 2 14

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment For Learning (AFL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat Motivasi Sis

0 0 20

PENDAHULUAN Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment For Learning (AFL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat Motivasi Siswa.

0 0 9

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment For Learning (AFL) Terhadap

0 1 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Siswa.

0 2 15

PENDAHULUAN Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Siswa.

0 2 5

IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL (PBL) AND DISCOVERY (DL) IN LEARNING MATHEMATICS VIEWED FROM Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Sis

0 5 14

Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Cooperative Learning tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Ditinjau Dari Kemandirian Belajar (Studi Eksperimen di SMA Negeri Kabupaten Kendal).

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MENE

0 0 6