dengan peserta didik yang mengikuti model pembelajaran langsung pada peserta didik dengan inteligensi kelompok atas, 4 perbedaan prestasi
belajar biologi antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan peserta didik yang mengikuti model pembelajaran langsung
pada peserta didik dengan inteligensi Kelompok bawah. 2. Siti Kamsiyati 2003 “Keefektifan model pembelajaran problem solving
dalam pembelajaran sejarah di sekolah lanjutan tingkat pertama SLTP Negeri Kota Surakarta ditinjau dari motivasi belajar Strudi Eksperimen.
Pada penelitian ini terdapat perbedaan signifikan antara peserta didik yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Problem Solving dengan
peserta didik yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran ekspositori. Dalam penelitian ini juga terdapat perbedaan yang signifikan
pada hasil belajar sejarah antara kelompok peserta didik yang mempunyai motivasi tingkat tinggi dan tingkat rendah. Juga ada interaksi antara model
pembelajaran dengan motivasi belajar peserta didik dalam mempengaruhi perolehan hasil belajar sejarah.
D. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teori yang diungkapkan diatas maka yang menjadi kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan pengaruh Model pembelajaran Discovery Learning dan Model Problem Based Learning PBL terhadap prestasi belajar sejarah.
Model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning PBL memiliki dampak yang positif bagi peserta didik untuk dapat
meningkatkan daya nalar serta untuk memahami materi pelajaran, serta dapat merangsang peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam berpikir dan
mengungkapkan pendapatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua model pembelajaran tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap
Prestasi belajar peserta didik. Kedua model tersebut diduga memiliki perbedaan pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Karena masing-
masing memiliki cara yang berbeda dalam penerapannya di kelas.
2. Perbedaan pengaruh minat belajar tinggi dan minat belajar rendah terhadap prestasi belajar sejarah.
Minat belajar peserta didik merupakan modal yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam membangun kerangka pengetahuan sejarah dan
permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam belajar sejarah. Pengetahuan sejarah dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam belajar sejarah
akan membuat peserta didik terbiasa dalam membiasakan dirinya menggunakan minat belajarnya pada tingkatan yang lebih baik.
Dengan kata lain minat belajar peserta didik akan menjadi tolak ukur yang kuat dalam membentuk pengetahuan-pengetahuan baru dalam dirinya
sehingga prestasi belajar akan senantiasa menjadi bagian dari dalam dirinya untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Oleh karena itu, peserta
didik yang memiliki minat belajar tinggi akan memungkinkan memiliki
prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki minat belajar sejarah rendah.
3. Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah.
Minat peserta didik selama proses belajar berlangsung merupakan modal bagi peserta didik dalam membangun konsep sejarah yang dimiliki sehingga
meningkatkan prestasi belajar sejarah. Dalam hal ini peserta didik yang memiliki minat yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar sejarah.
Sehingga diasumsikan terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan minat peserta didik terhadap Prestasi belajar. Dari
pernyataan di atas diduga bahwa: a. Peserta didik yang memiliki minat tinggi dalam pembelajaran sejarah
dengan model Discovery Learning akan berinteraksi positif dibandingkan peserta didik yang memiliki minat rendah terhadap
prestasi belajar sejarah. b. Peserta didik yang memiliki minat tinggi dalam pelajaran sejarah
dengan model Problem Based Learning diduga akan berinteraksi positif dibandingkan peserta didik yang memiliki minat belajar rendah
terhadap Prestasi belajar sejarah.
E. Hipotesis Penelitian