Materi Pokok Pembelajaran Metode Pembelajaran: Ceramah bervariasi, Penugasan, Diskusi kelas, Tanya jawab.

LAMPIRAN 1 MATERI

A. Pengertian Partisipasi Politik

Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperi memilih pemimpin negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Myron Weiner terdapat lima penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu: a. Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik. b. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik. c. Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industri yang cukup matang. d. Konflik antar kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antarelit, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas penentang melawan kaum aristokrat yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan. e. Keterlibatan pemerintahan yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.

B. Konsep Partisipasi Politik

Partisipasi politik menjadi sangat penting terutama saat mengemukaan tradisi pendekatan behavioral perilaku dan post behavioral pasca tingkah laku. Kajian-kajian partisipasi politik terutama banyak dilakukan di negara-negara berkembang, yang pada umumnya kondisi partisipasi politiknya masih dalam tahap pertumbuhan. Beberapa sarjana yang secara khusus berkecimung dalam ilmu politik merumuskan beberapa konsep partisipasi politik, yaitu diantaranya: