commit to user
BAB II DASAR TEORI
2.1. Pengertian Chassis
Pada dasarnya pengertian chassis adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang bodi dan terdiri dari frame rangka, pemindah tenaga
power train, sistem suspensi suspension system, sistem rem brake system, sistem kemudi steering system, roda-roda wheels, dan kelengkapan lainya.
Selain pengertian di atas, chassis mempunyai beberapa pengertian lain, yaitu sebagai berikut :
· Chassis adalah suatu bagian kendaraan yang meliputi suspensi yang
menopang poros roda, kemudi yang mengatur arah kendaraan, roda dan ban sebagai bidang yang kontak langsung dengan jalan, dan rem yang
mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Toyota New Step 1
· Chassis adalah bagian yang terdiri dari rangka, roda, kelengkapan
pemindah daya serta kelengkapan lain untuk mengatasi getarangoncangan pada body, dan kelistrikan body.
Toyota New Step 2 ·
Chassis adalah bagian bawah kendaraan yang terdiri dari rangka, roda, dan kelengkapan yang menopang mesin dan body.
Bricker F Fredrick Dari perbedaan pendapat tentang pengertian chassis tersebut, pada
dasarnya fungsi dari masing-masing sistem yang terdapat pada chassis adalah sama. Sistem-sistem tersebut nantinya berpengaruh langsung terhadap performa
kendaraan, kenikmatan berkendara, stabilitas saat berkendara, keselamatan berkendara, dan lain sebagainya.
commit to user
6
2.2. Sistem Rem
Sistem rem merupakan salah satu kelengkapan dari kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan, berhenti maupun memarkir kendaraan pada
jalan yang menanjak, dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang
berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang sangat penting
bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut di atas maka rem dipasang pada keempat rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat. b. Mempunyai daya tekan yang cukup.
c. Harus mudah diperiksa dan disetel. d. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya pengeremannya
harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda tersebut.
2.2.1. Prinsip Kerja Sistem Rem
Pada dasarnya sistem rem bekerja dengan memanfaatkan perubahan energi mekanik menjadi energi panas yang ditimbulkan dari mekanisme sistem rem. Saat
energi mekanik berupa tekanan yang berasal dari hidrolik dan diteruskan oleh piston silinder rem menuju sepatu rempad rem disitu terjadi gesekan antara
permukaan sepatu rempad rem dengan permukaan disk braketromol yang berputar bersama poros roda dan menibulkan panas. Kemudian panas tersebut
dilepaskan ke udara sekitar. Proses pengereman itu terjadi karena adanya gesekan antara permukaan sepatu rempad rem dengan disk braketromol yang berputar
bersama poros roda. Kondisi tersebut dijelaskan pada gambar pada gambar 2.1. tentang prinsip kerja rem.
commit to user
7
Gambar 2.1. Prinsip kerja rem Mukaswan Boentarto. Teknik Chassis Mobil
a. Tidak Bekerja Pedal rem tidak ditekan
→ tidak ada tekanan dari pedal rem yang diteruskan ke hidrolik
→ piston silinder roda tidak tertekan → tidak terjadi gesekan antara pad remsepatu rem dengan permukaan disc braketromol
→ tidak terjadi pengereman. Kondisi tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.
tentang prinsip kerja pada saat tidak bekerja.
Gambar 2.2. Prinsip kerja rem tidak bekerja Mukaswan Boentarto. Teknik Chassis Mobil
b. Bekerja Pedal rem ditekan
→ tekanan dari pedal rem diteruskan ke hidrolik → tekanan hidrolik menekan piston di dalam silinder rodakaliper
→ piston silinder rodakaliper menekan pad remsepatu rem sehingga menekan
permukaan disk braketromol yang berputar bersama poros roda → terjadi
celah
commit to user
8
pengereman. Kondisi tersebut dapat dilihat pada gambar 2.3. tentang prinsip kerja rem saat bekerja.
Gambar 2.3. Prinsip kerja rem bekerja Mukaswan Boentarto. Teknik Chassis Mobil
2.2.2. Jenis-Jenis Sistem Rem
Dilihat dari cara kerjanya sistem rem dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Rem Mekanik
Ada dua macam rem mekanik yaitu rem cakram dan rem tromol. Rem mekanik bekerja dengan perantaraan kawat. Rem mekanik banyak digunakan
pada sepeda motor dan rem tangan pada mobil. Rem tangan digunakan pada saat mobil diparkir. Rem tangan
dioperasikan secara mekanik. Pengereman terjadi jika tangkai rem di ruang kemudi ditarik. Tarikan tersebut diteruskan ke kampas rem lewat kawat rem
yang panjang. Akibat tarikan tersebut akan terjadi hambatan yang besar pada tromol rem sehingga terjadi pengereman. Rem tangan dihubungkan dengan
mekanisme rem roda-roda belakang. Ada beberapa rem tangan ditinjau dari letak kampasnya yaitu rem
tangan yang dipasangkan pada tromol rem hidrolik, rem tangan yang dipasangkan pada ujung depan propeller shaft dan rem tangan pada rem
cakram.
Pad rem tertekan
Pad rem tertekan
commit to user
9
· Rem tangan pada tromol.
Gambar 2.4. Mekanisme rem tangan pada tromol
Mukaswan Boentarto. Teknik Chassis Mobil
Keterangan : 1. Strut penunjang
5. Tromol 2. Sepatu rem
3. Kabel kawat 4. Tuas sepatu rem tangan
· Rem tangan pada cakram.
Ada beberapa rem tangan pada cakram antara lain yang menggunakan tromol dan yang menggunakan caliper.
- Rem tangan cakram dengan tromol. - Rem tangan cakram dengan kaliper.
- Rem tangan pada propeller shaft.
1 2
3 4
5
commit to user
10
Gambar 2.5. Rem tangan pada cakram Mukaswan Boentarto. Teknik Chassis Mobil
Gambar 2.6. Rem tangan pada propeller shaft Mukaswan Boentarto. Teknik Chassis Mobil
b. Rem Hidrolik