31
d. Anak perlu merasa nyaman dan dirangsang dalam kelas. Hendaknya
tidak ada tekanan dan tegangan. e.
Anak harus mempunyai rasa memiliki dan kebanggan di dalam kelas. Mereka perlu dilibatkan dalam merangsang kegiatan belajar
dan boleh membawa bahan-bahan dari rumah. f.
Guru merupakan narasumber, bukan polisi atau dewa. Anak harus menghormati guru, tetapi anak merasa nyaman dengan guru.
g. Guru memang kompeten, tetapi tidak perlu sempurna.
h. Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara
terbuka baik dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ruang kelas adalah milik mereka dan mereka berbagai tanggung jawab
dalam mengaturnya. i.
Kerjasama selalu lebih baik dari pada kompetensi. j.
Pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dunia nyata.
E. Pemecahan Masalah Secara Kreatif
Proses Creative Problem Solving CPS atau Pemecahan Masalah secara Kreatif PMK dikembangkan oleh Parnes, Presiden dari Creative
Problem Solving Foundation CPSF. Proses ini meliputi lima langkah, yaitu:
32
1. Menemukan Fakta
Tahap pertama didahului dengan ungkapan pikiran dan perasaan mengenai masalah yang dirasakan menganggu tetapi masih samar-samar.
Tahap menemukan fakta adalah tahap mendaftar semua fakta yang diketahui mengenai masalah yang ingin dipecahkan dan menemukan
data baru yang diperlukan. Tahap ini didahului oleh keadaan kacau dan masalahnya masih samar-samar.
2. Tahap Menemukan Masalah
Pada tahap ini diupayakan merumuskan masalah. Pemikir diharapkan dapat mengembangkan masalahnya dengan menemukenali sub-masalah,
masalah dapat dirumuskan kembali redefinition atau disempitkan. Contoh seorang ayah mula-mula merumuskan masalah sebagai ”Dengan
cara-cara apa saya dapat membantu anak saya membuat pekerjaan rumahnya?” kemudian, setelah mendaftar beberapa sub-masalah dan
mempertimbangkan kemungkinan masalah lain, ia merubah pernyataan masalahnya menjadi :”Dengan cara-cara apa saya dapat menggunakan
lebih banyak waktu bersama anak saya?”. 3.
Tahap Menemukan Gagasan Pada tahap ini diupayakan mengembangkan gagasan pemecahan
masalah sebanyak mungkin. Dalam hal ini dapat digunakan teknik- teknik seperti sumbang saran dan daftar periksa untuk membantu
menemukan ide-ide dengan memberi kebebasan pada imajinasi dan menangguhkan kritik.
33
4. Tahap Penemuan Sosial
Gagasan yang dihasilkan pada tahap sebelumnya diseleksi berdasarkan kriteria evaluasi yang bersangkut paut dengan masalahnya, misalnya
berdasarkan waktu, dan tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan gagasan tersebut. Setiap gagasan dinilai berdasarkan kriteria yang
ditentukan. 5.
Menemukan Penerimaan atau Tahap Pelaksanaan. Pada tahap terakhir, menemukan penerimaan atau tahap pelaksanaan
disusun rencana tindakan agar mereka yang mengambil keputusan dapat menerima gagasan tersebut dan melaksanakannya Munandar, 2004:206-
207.
F. Resource Based Learning RBL