Demokrasi di Orde Lama

35 perkembangan demokrasi Indonesia dapat dilihat dalam tiga periode, yakni periode orde lama, orde baru dan reformasi.

a. Demokrasi di Orde Lama

Tahun 1945 sampai dengan tahun 1959, merupakan masa demokrasi konstitusional. Demokrasi dilaksanakan berdasarkan konstitusi yang ada, dengan menonjolkan peranan parlemen serta partai-partai. Masa ini sering disebut sebagai masa pelaksanaan demokrasi parlementer di Indonesia. UUD Sementara 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer dimana badan eksekutif terdiri atas presiden sebagai kepala negara konstitusional beserta menteri-menterinya yang mempunyai tanggungjawab politik. Artinya setiap menteri bertanggung jawab kepada parlemen DPR. Pada saat itu telah dilaksanakan pemilihan umum untuk pertama kalinya. Pemilu dilaksanakan pada tahun 1955 secara demokratis, dan diikuti oleh banyak partai politik secara bebas. Demikian setelah pemilu, pemerintahan juga berjalan-berjalan secara transparan. Pergantian kabinet secara terus menerus dan ketidakmampuan anggota-anggota partai untuk mencapai consensus mengenai dasar negara untuk undang-undang dasar baru, mendorong Ir. Soekarno sebagai presiden mengeluarkan Dekrit 5 Juli yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian masa demokrasi berdasarkan sistim parlementer berakhir. Periode 1959 sampai dengan tahun 1965, merupakan periode dimana dominasi presiden sangat kuat. Sebaliknya peranan partai politik menjadi sangat terbatas. Partai politik dan pers dianggap menyimpang dari “rel revolusi” sehingga tidak dibenarkan dan dibredel keberadaannya. UUD 1945 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi presiden untuk bertahan sekurang-kurangnya lima tahun. Namun Tap MPRS No. III 1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup, telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini. Hal tersebut yang mengakibatkan beberapa penyelewengan dalam negara oleh beberapa ketentuan presiden. Masa ini disebut sebagai masa demokrasi terpimpin. Pada tahun 1965 diselenggarakan peninjauan kembali produk-produk legislatif pada masa demokrasi terpimpin yang berakhir karena keadaan ekonomi yang semakin suram dengan Tap MPRS No. XIX1966. Sampai terselenggaranya pemilu 1971, dilakukan usaha-usaha untuk kembali pada 36 negara yang berdasarkan konstitusi, dengan demokrasi Pancasila yang mulai diterapkan kembali dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Demokrasi di Orde Baru