BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Cheongsam merupakan pakaian tradisional wanita Cina one-piece terusan
dengan corak yang menggambarkan khas bangsa Cina, dalam bahasa Mandarin dikenal juga dengan qípáo 旗袍, qípáor 旗袍儿 dan q’i-p’ao.Meski tergolong
sebagai pakaian tradisional, namun mengalami perubahan secara pesat sehingga sukses diterima di dunia busana internasional.
Cheongsam sebagai pakaian tradisional memiiki ciri khas yang
membedakannya dengan pakaian tradisional yang lain. Unsur intrinsik yang terdapat pada pakaian cheongsam merupakan salah satu pembeda cheongsam
dengan pakaian yang tradisional yang lainnya. Bentuk kerah yang bervariasi, kancing simpul, model lengan dan panjang rok yang beragam serta motif yang
cukup beragam merupakan bagian terpenting bagi sebuah cheongsam. Motif pada cheongsam
mempunyai fungsi dan makna tertentu. Pada awalnya motif pada cheongsam
berfungsi sebagai penanda tinggi rendahnya strata kehidupan seseorang dan motif pada cheongsam yang di gambarkan oleh simbol-simbol
tertentu memiliki makna tersendiri yang sudah lama di kenal oleh orang Tionghoa. Berdasarkan pembahasan mengenai Perubahan Fungsi dan Makna Motif
Cheongsam di Kota Medan, di dapat hasil bahwa fungsi motif pada sebuah
cheongsamsaat ini mengalami perubahan yang cukup besar. Pada awalnya fungsi motif adalah salah satu cara untuk menandakan tingkat strata seseorang dalam
Universitas Sumatera Utara
masyarakat, namun di daerah yang menjadi objek penelitian yaitu daerah Kelurahan Sei Putih Timur II di Kota Medan, fungsi motif berubah menjadi
sebatas untuk dekorasi yang menambah keindahan pada pakaian cheongsam yang mereka miliki.
Namun, makna simbol pada motif cheongsam, tidak mengalami perubahan dan sesuai dengan makna aslinya. Akan tetapi saat ini masyarakat
Tionghoa mulai lupa dengan makna simbol-simbol tertentu, hal ini diketahui dengan semakin sedikitnya masyarakat Tionghoa di kelurahan tersebut yang tidak
mengetahui makna dari simbol tersebut. Kurangnya pengetahuan beberapa warga Tionghoa mengenai hal ini disebabkan oleh tidak adanya perhatian khusus dari
lingkungan keluarga untuk mengenalkan makna dari simbol-simbol yang ada. Masyarakat Tionghoa di Kelurahan Sei Putih Timur II Kota Medan
menggunakan cheongsam hanya pada acara tertentu saja, seperti: upacara perkawinan, perayaan imlek, dan acara adat lainnya. Selain pada acara tersebut
cheongsam tidak lagi digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Kelurahan Sei
Putih Timur II.Pengaruh Modernisasi dan munculnya fashion yang terlihat lebih modern dan mendunia merupakan salah satu penyebab berkurangnya minat
masyarakat Tionghoa di Kelurahan Sei Putih Timur II menggunakan cheongsam.
5.2 Saran