dilaksanakan sholat jumat berjamaah, dan penanaman nilai karakter toleransi peserta didik dibiasakan infaq pada hari Jumat agar peserta
didik dapat belajar nilai karakter menghargai dan toleransi.
4. Kendala dalam Implementasi Pendidikan Karakter
Berdasarkan wawancara, kemudian dilakukan observasi, dan dokumentasi, maka dapat diketahui bahwa kendala yang terjadi dari
Implementasi Pendidikan Karakter di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten meliputi :
1. Guru SMK Muhammadiyah 1 Prambanan mengalami kesulitan
dalam menyesuaikan nilai karakter mana yang tepat yang kemudian akan ditanamkan pada peserta didik karena peserta didik
mempunyai karakter yang berbeda-beda. Penanaman nilai karakter telah dilakukan guru, namun masih banyak peserta didik yang
mengabaikan nasehat maupun pesan moral dari guru, sehingga pemahaman guru mengenai implementasi pendidikan karakter di
sekolah perlu diseragamkanagar terwujud peserta didik yang berkarakter.
2. Peran serta orang tua dan keluarga di rumah peserta didik SMK
Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten kurang mendukung terlaksananya pendidikan karakter. Pihak sekolah tidak dapat
memantau kegiatan peserta didik di lingkungan tempat mereka tinggal oleh karena itu keluarga harus ikut serta mengawasi dan
memberi teladan pada peserta didik.
3. Kedisiplinan peserta didik SMK Muhammadiyah 1 Prambanan
Klaten masih kurang. Banyak peserta didik terlambat masuk kelas dan tidak disiplin saat mengikuti pelajaran.
4. Penekanan peserta didik harus memiliki karakter hanya dilakukan
oleh beberapa guru saja, ini berarti guru kurang maksimal menanamkan karakter pada peserta didik secara keseluruhan.
5. Upaya Mengatasi Kendala dalam Imple mentasi Pendidikan
Karakter
Berdasarkan wawancara yang telah disesuaikan dengan hasil observasi dan dilengkapi dengan data-data dokumentasi, maka dapat
diketahui bahwa upaya-upaya yang ditempuh untuk mengatasi kendala- kendala yang terjadi dari Implementasi Pendidikan Karakter di SMK
Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten, adalah sebagai berikut:
1. Guru telah berupaya untuk lebih maksimal dan konsisten dalam
pengintegrasian nilai- nilai karakter pada peserta didik, dengan cara menyeimbangkan antara pencapaian materi dengan nilai- nilai
karakter. 2.
Sekolah telah melakukan sosialisasi maupun komunikasi de ngan orang tua peserta didik dalam setiap pertemuan, dan guru telah
melakukan evaluasi melalui pengamatan dan penilaian sikap peserta didik.
3. Guru pembimbing ekstrakurikuler telah menanamkan nilai karakter
melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan sekolah telah melakukan pembiasaan yang positif agar membudaya pada peserta didik.