61
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Selain menggunakan grafik scatterplot, uji heterokedastisitas dapat juga
menggunakan uji glejser yang digunakan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Probabilitas signifikansi di atas kepercayaan 5 dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
3.7.3.3 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Pendeteksiannya menggunakan Durbin Watson Test Ghozali, 2001: 61. Jika nilai Durbin Watson diantara du
Durbin Watson maksimal dan 4-dl Durbin Watson minimal maka tidak terjadi autokorelasi.
3.7.5 Uji Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
62
3.7.5.1 Uji Parsial Uji t
Uji parsial Uji t digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien regresi parsial masing-masing variabel independen. Kriteria pengujian adalah:
a sig 0,05 5, maka terima hipotesis nol Ho artinya secara parsial dapat
dibuktikan bahwa semua variabel bebas likuiditas, solvabilitas, perputaran modal kerja, efisiensi pengendalian biaya dan size tidak berpengaruh
terhadap perubahan nilai variabel terikat rentabilitas ekonomi. b
sig 0,05 5, maka tolak hipotesis nol Ho dan terima hipotesis alternatif Ha artinya secara parsial setiap likuiditas, solvabilitas,
perputaran modal kerja, efisiensi pengendalian biaya dan size berpengaruh
terhadap rentabilitas ekonomi. 3.7.5.2
Uji Simultan Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independenbebas likuiditas, solvabilitas, perputaran modal kerja, efisiensi
pengendalian biaya, dan size yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat rentabilitas
ekonomi Ghozali, 2006:88. Pengujian hipotesis menggunakan uji satistik F dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu :
Kriteria uji yang digunakan adalah : a
sig 0,05 5, maka terima hipotesis nol Ho artinya secara simultan dapat dibuktikan bahwa semua variabel bebas likuiditas, solvabilitas,
perputaran modal kerja, efisiensi pengendalian biaya, dan size tidak
63
berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel terikat rentabilitas ekonomi.
b sig 0,05 5, maka Ho ditolak dan terima hipotesis alternatif Ha artinya
secara simultan dapat dibuktikan bahwa semua variabel bebas likuiditas, solvabilitas, perputaran modal kerja, efisiensi pengendalian biaya, dan size
berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel terikat rentabilitas ekonomi.
3.7.5.3 Koefisien Determinan R
2
Menurut Ghozali 2006:87 koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen.
Koefisien determinasi parsialnya r
2
untuk masing-masing variabel bebas. Menghitung r
2
digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel bebas. Semakin besar nilai r
2
digunakan maka semakin besar variabel independen memberikan sumbangannya terhadap variabel
dependen.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif Variabel