Sampel Penelitian Jenis dan Sumber Data

47 Demak serta telah melaksanakan RAT tutup buku tahun 2008-2009. KPRI di Kabupaten Demak terdapat 52 KPRI. Jumlah tersebut diperoleh menurut data dari DINPERINDAGKOP dan UMKM Kabupaten Demak yang dapat dilihat pada lampiran 1.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2006:131. Sampel menurut Sugiyono 2003:56 adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk diteliti dalam suatu penelitian. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, karena sesuai dengan teori yang dikemukakan Umar Husein 1996:75 untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut: Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir sebesar 10. Dengan menggunakan taraf kesalahan 10 dengan ukuran populasi 52 KPRI, maka dapat ditentukan ukuran sampel sebagai berikut: 48 Tehnik pengambilan atau penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Teknik ini merupakan tipe pemilihan sampel dengan cara mengambil sebagian secara acak dari 52 KPRI di Kabupaten Demak. Sesuai dengan teknik random, subyek yang ada dalam populasi tersebut dianggap semua subyek sama. Cara pengambilan dengan metode acak ini yaitu dengan cara menulis semua KPRI pada secarik kertas. Tiap kertas ditulis satu nama koperasi kemudian digulung dan diambil secara acak. Dengan demikian maka setiap subyek memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subyek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel Arikunto, 2006:120. Berdasarkan data yang diperoleh dari DINPERINDAGKOP dan UMKM Kabupaten Demak, terdapat 35 KPRI dengan periode penelitian 2 tahun, adapun nama KPRI yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2.

3.4 Variabel Penelitian

Varibel penelitian adalah subyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2006:99. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 49

3.4.1 Variabel Dependent terikat

Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah rentabilitas ekonomi pada KPRI di Kabupaten Demak. Semakin rendabel rentabilitas ekonomi suatu koperasi maka akan semakin baik perkembangan koperasi tersebut. Indikator tingkat rentabilitas ekonomi adalah: c. Laba Usaha yang dinyatakan dalam rupiah d. Total Aktiva yang dinyatakan dalam rupiah Rentabilitas ekonomi diproksi dengan ROA karena pada KPRI di Kabupaten Demak semua KPRInya menggunakan modal baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Standar yang digunakan dalam mengukur rentabilitas ekonomi adalah tingkat suku bunga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan. Tingkat suku bunga yang berlaku pada tahun 2008 sebesar 8,67 sedangkan tahun 2009 sebesar 7,25 www.bi.go.id. Tabel 3.1 Kriteria Rentabilitas Ekonomi ROA tahun 2008 ROA tahun 2009 Kriteria 8,67 6,93 - 8,67 5,20 - 6,92 3,47 - 5,19 3,47 7,15 5,72 - 7,15 4,29 - 5,71 2,86 - 4,28 2,86 Sangat Rendabel Rendabel Cukup Rendabel Kurang Rendabel Tidak Rendabel Sumber : www.bi.go.id 50

3.4.2 Variabel Independent bebas

Variabel Independent bebas dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu: 1. Likuiditas X 1 , menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan current ratio yang indikatornya: a. Aktiva Lancar yang dinyatakan dalam rupiah b. Kewajiban Lancar yang dinyatakan dalam rupiah Likuiditas tidak diproksi dengan quick ratio akan tetapi dengan current ratio karena tidak semua KPRI mempunyai persediaan. Meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang seharusnya, untuk perusahaan yang normal tingkat likuiditas yang dihitung dengan curren ratio yang baik berkisar pada angka 200 Hanafi dan Halim, 2007 : 77. Tabel 3.2 Kriteria Likuiditas Current Ratio Kriteria 250 200 - 250 175 - 200 150 - 175 150 Over Likuid Likuid Cukup Likuid Kurang Likuid Ilikuid Sumber : Hanafi dan Halim, 2007 : 77 2. Solvabilitas X 2 , menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut pada saat itu 51 dilikuidasikan. Dalam penelitian ini solvabilitas diukur dengan debt to total assets yang indikatornya adalah: a. Total Hutang yang dinyatakan dalam rupiah b. Total Aktiva yang dinyatakan dalam rupiah Solvabilitas diproksi dengan Debt to total assets karena modal yang digunakan KPRI di Kabupaten Demak adalah modal sendiri dan modal pinjaman. Sehingga dapat diketahui seberapa besar perusahaan didanai dengan hutang. Menurut Gitosudarmo 2002:210, menyatakan bahwa jumlah modal asing tidak lebih besar dari jumlah modal sendiri maupun total aktiva atau dapat diartikan bahwa modal asing sebanyak-banyaknya sama dengan modal sendiri. Debt ratio maksimum 50. Tabel 3.3 Kriteria Solvabilitas DTA Kriteria 50 42 - 50 33 - 41 24 - 32 24 Over Solvabel Solvabel Cukup Solvabel Kurang Solvabel Insolvabel Sumber : Gitosudarmo 2002:210 Perputaran Modal Kerja X 3 , menunjukkan cepatnya perputaran modal kerja koperasi dalam suatu periode. Dalam penelitian ini perputaran modal kerja diukur dengan indikator : 52 a. Penjualan Netto yang dinyatakan dalam rupiah b. Modal Kerja rata-rata yang dinyatakan dalam rupiah Perputaran modal kerja digunakan untuk menilai keefektifan modal kerja sehingga manejemen dapat mengetahui seberapa cepat komponen modal kerja kembali menjadi kas . Periode perputaran modal kerja yang baik adalah minimal 6 kali dalam 1 tahun Dep. Kop PKM. Tabel 3.4 Kriteria Perputaran Modal Kerja Perputaran Modal Kerja Kriteria 6 kali 5 kali – 6 kali 3 kali – 4 kali 1 kali – 2 kali 1 kali Sangat Cepat Cepat Cukup Cepat Kurang Cepat Lambat Sumber : Dep. Kop PKM 3. Efisiensi Pengendalian Biaya X 4 , untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan koperasi dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam penelitian ini efisiensi pengendalian biaya diukur dengan menggunakan rasio BOPO yang indikatornya adalah: a. Biaya Operasional yang dinyatakan dalam rupiah b. Pendapatan Operasional yang dinyatakan dalam rupiah Efisiensi pengendalian biaya diproksi menggunakan BOPO karena laba yaitu SHU yang berhubungan langsung dengan biaya serta pendapatan, 53 jadi BOPO merupakan rasio yang tepat untuk mengetahui efisiensi pengendalian biaya. Pengukuran pengendalian biaya dalam penelitian ini menggunakan Rasio BOPO, standar yang efisien adalah 95. Berikut merupakan kriteria rasio BOPO menurut Taswan 2006:403 Tabel 3.5 Kriteria Efisiensi Pengendalian Biaya BOPO Kriteria 94 94 sampai dengan 95 95 sampai dengan 96 96 sampai dengan 97 98 Sangat Efisien Efisien Cukup Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien Sumber : Taswan 2006:403 4. Size X 5 , menunjukkan ukuran mengenai besarnya suatu perusahaan sebagai suatu entitas ekonomi. Dalam penelitian ini, size dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki oleh koperasi yang bersangkutan. Total aktiva dipilih sebagai proksi size dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva lebih stabil dibandingkan dengan nilai penjualan. Selain itu, dalam neraca RAT pada pasiva terdapat modal sendiri dan jumlah hutang-hutang jangka pendek dan jangka panjang yang secara otomatis merupakan gambaran total aktiva karena total aktiva sama jumlahnya dengan total pasiva yang mencerminkan keadaan KPRI pada periode tertentu. Size menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah, kategori size jika dilihat dari total kekayaan digolongkan menjadi 4 yakni: 54 Tabel 3.6 Kriteria Size Size Total Aktiva Kriteria 50 juta 50 juta – 500 juta 500 juta - 10 milyar 10 milyar Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar Sumber : UU. No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang berupa laporan keuangan koperasi meliputi : neraca, perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas (ROA) Pada Pt BPR Di Kabupaten Semarang.

1 4 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas (ROA) Pada Pt BPR Di Kabupaten Semarang.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KPRI DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2009

0 3 111

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS EKONOMI BANK PERSERO YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi Bank Persero Yang Terdaftar Pada Bank Indonesia Tahun 2007- 2011.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN GROBOGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Grobogan Tahun 1984 – 2009.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN GROBOGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Grobogan Tahun 1984 – 2009.

0 0 11

(ABSTRAK) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008-2009.

0 0 2

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Ngawi hari

0 8 76

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ... 67 71 3 PB

0 0 16

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan koperasi pegawai negeri di wilayah kabupaten demak tahun 2008

0 0 13