4. Kemiskinan Mekanisme dan Tahapan Kegiatan BLT

Penerima dilakukan pencocokan dengan Daftar Penerima Dapem, yang kemudian dikenal sebagai KKB Duplikat. 11. Pembayaran terhadap penerima KKB dilakukan untuk periode Juni s.d Agustus sebesar Rp. 300.000,- dan periode September s.d Desember sebesar Rp. 400.000,-. Penjadwalan pembayaran pada setiap periode menjadi kewenangan dari PT. Pos Indonesia. 12. Jika kondisi penerima KKB tidak memiliki identitas sebagai persyaratan kelengkapan verifikasi proses bayar, maka proses bayar dilakukan dengan verifikasi bukti diri yang sah KTP, SIM, Kartu Keluarga, Surat Keterangan dari Kelurahan, dll. 13. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyaluran BLTRTS oleh tim terpadu. 14. Pelaporan bulanan oleh PT. Pos Indonesia kepada Departemen Sosial Departemen Sosial RI 2008 :9. Program jangka pendek ini bersifat sementara diarahkan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan ketergantungan serta tidak mendorong menguatnya culture of poverty. Besarnya BLT adalah Rp 100.000 per bulan per rumah tangga sasaran, bentuk uang tunai diberikan untuk mencegah turunnya daya beli masyarakat miskin yang disebabkan oleh naiknya harga BBM http:www.bappenas.go.id, diakses tanggal 30 september 2009, pukul 21:00

2. 4. Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang Universitas Sumatera Utara juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah negara berkembang biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang miskin Remi, 2002: 6. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara, Pemahaman utamanya mencakup: 1. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar. 2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. 3. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna memadai disini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. http:id.wikipedia.orgwikiKemiskinan, diakses tanggal 21 November 2009 Universitas Sumatera Utara Kemisikinan secara sosial psikologis merujuk pada kekurangan jaringan dan struktur sosial yang mendukung dalam mendapatkan kesempatan-kesempatan peningkatan produktivitasnya Syaifullah, 2008:19. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal- hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara http:indonetasia.comdefinisionline?p=70, diakse tanggal 1 Oktober 2009 Ada beberapa tipe orang miskin berdasarkan pada pendapatan yang diperoleh setiap orang dalam setiap bulan. Ketiga tipe tersebut adalah: 1. Miskin: Orang miskin yang berpenghasilan jika diwujudkan dalam bentuk beras adalah 32 Kgorangtahun 2. Sangat miskin: Orang yang dikatakan sangat miskin adalah orang yang berpenghasilan jika diwujudka dalam bentuk beras adalah 240kgorangtahun 3. Termiskin: Orang termiskin adalah orang yang berpenghasilan jika diwujudkan dalam bentuk beras adalah 180 kgorangtahun. BPS, 2008 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Kriteria rumah tangga miskin menurut Badan Pusat Statistik No Variabel Kriteria Rumah tangga miskin 1 Luas lantai bangunan tempat tinggal Kurang dari 8 morang 2 Jenis lantai bangunan tempat tinggal Tanahbambukayu murahan 3 Jenis dinding bangunan tempat tinggal Bamburumbiakayu berkualitas rendahtembok tanpa plester 4 Fasilitas tempat buang air besar dan sumber penerangan rumah tangga Tidak punyabersama-sama dengan rumah tangga lain 5 Sumber air minum Bukan listrik, sumurmata air tidak terlindung 6 Bahan bakar untuk memasak sehari- hari Kayu bakararangminyak tanah 7 Konsumsi dagingsusuayam per minggu Tidak pernah mengkonsumsihanya dalam satu kali dalam seminggu 8 Pembelian pakaian baru untuk setiap ART dalam setahun Tidak pernah membelihanya membeli satu stel dalam setahun 9 Makanan dalam sehari Hanya sekali makandua kali makan sehari 10 Kemapuan untuk membayar berobat ke PuskesmasPoliklinik Tidak mapu membayar untuk berobat 11 Lapangan Pekerjaan utama kepala rumah tangga Petani dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan berpendapatan dibawah 600.000bulan 12 Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga keluarga Tidak sekolahtidak tamat SDhanya tamat SD 13 Kepemilikan asettabungan Tidak punya tabunganbarang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp. Universitas Sumatera Utara 500.000, seperti sepeda motor, emas, ternak, kapal motor atau barang modal lainnya Sumber : Badan Pusat Statistik 2008 Ketentuan: 1. Rumah tangga yang layak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai adalah rumah tangga yang memenuhi 9 atau lebih kriteria dari indikator diatas. 2. Rumah tangga yang tidak layak mendapatkan Bantuan Langsung tunai adalah : a. Rumah tangga yang tidak memenuhi 9 atau lebih dari 13 indikator dari ciri rumah tangga miskin. b. PNSTNIPOLRIPensiunanVeteran c. Penduduk yang tidak bertinggal tetap d. Karyawan BUMN e. Ada anggota keluarga yang memiliki aset kendaraan bermotor, banyak hewan ternak, sawahkebun, kapal motor, handphone, atau barang berharga lainnya BPS, 2008.

2.4.1 Jenis-Jenis Kemiskinan