Tempat dan Waktu Penelitian Metodologi Penelitian Populasi dan Sampel

commit to user 93

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo kelas X semester 1 tahun pelajaran 20052006. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 20052006, yaitu pada bulan Oktober-November tahun 2005.

B. Metodologi Penelitian

1. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas : metode pembelajaran TAI Team Assisted Individualization dan metode pembelajaran LT Learning Together b. Variabel terikat : prestasi siswa pada materi Ikatan Kimia 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental dengan bentuk perluasan “Randomized Control Group Pretest-Posttest Design”. Adapun bagan desain perluasan “Randomized Control Group Pretest-Posttest Design” adalah sebagai berikut : Kelompok Pretes Perlakuan Postes Kelas Eksperimen I T 1 X 1 T 2 Kelas Eksperimen II T 1 X 2 T 2 Tabel 5. Desain Penelitian Perluasan Randomized Control Group Pretest Posttest Design Keterangan : X 1 = Pengajaran dengan metode TAI T 1 = Pretes X 2 = Pengajaran dengan metode LT T 2 = Postes commit to user 93

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian Populasi adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 20052006 yang berjumlah 7 kelas. 2. Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, yaitu : a Menetapkan dua kelas secara acak sebagai kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. b Membagi siswa tiap kelas ke dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota. c Menentukan kelompok berdasarkan perbedaan kepandaian, ras dan jenis kelamin. D.Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tes dan data angket. Data tes obyektif digunakan untuk mengukur aspek kognitif, metode angket digunakan untuk mengukur aspek afektif, sedangkan metode tes uraian untuk aspek psikomotor. 2. Uji Coba Instrumen Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas dua instrumen yaitu instrumen penilaian kognitif dan instrumen penilaian afektif. a. Instrumen Penilaian Kognitif Untuk penilaian kognitif menggunakan bentuk tes objektif. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Uji coba soal ditujukan untuk mengetahui taraf kesukaran soal, taraf pembeda soal, validitas, dan reliabilitas soal. commit to user 93 1 Taraf Kesukaran Item Soal Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukan dengan bilangan indeks yang disebut Indeks Kesukaran IK yaitu bilangan menunjukkan sukar mudahnya suatu soal yang harganya dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: IK = maksimal Skor x N B Keterangan : IK = indeks kesukaran B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari suatu item N x skor maksimal = jumlah jawaban benar seharusnya diperoleh siswa dari suatu item Adapun kriterianya adalah sebagai berikut 0,81 – 1,00 = Mudah Sekali MS 0,61 – 0,80 = Mudah Md 0,41 – 0,60 = Sedangcukup Sd 0,21 – 0,40 = Sukar S 0,00 – 0,20 = Sukar Sekali SS Masidjo, 1995:189-192 Rangkuman taraf kesukaran item soal setelah dlakukan try out dapat dilihat pada tabel 6 dan hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 13. Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Variabel Jumlah soal MS M Sd S SS Soal tes prestasi belajar Ikatan Kimia 20 1 11 4 2 2 2 Taraf Pembeda Item Soal Rumus untuk menentukan daya pembeda item soal sebagai berikut: ID = maksimal Skor x NKB atau NKA KB KA  Keterangan : commit to user 93 ID = indeks diskriminasi. KA = jumlah jawaban yang diperoleh siswa tergolong kelompok atas. KB = jumlah jawaban yang diperoleh siswa tergolong kelompok atas atau kelompok bawah. NKA atau NKB x skor maksimal = perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas dan bawah yang seharusnya diperoleh. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 0,80 – 1,00 = Sangat Membedakan SM 0,60 – 0,79 = Lebih Membedakan LM 0,40 – 0,59 = Cukup Membedakan CM 0,21 – 0,39 = Kurang Membedakan KM Negatif – 0,19 = Sangat Kurang Membedakan SKM Masidjo, 1995 : 189 – 192 Rangkuman taraf pembeda item soal setelah dilakukan try out dapat dilihat pada tabel 7 dan hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 12. Variabel Jumlah soal SM LM CM KM SKM Soal tes prestasi belajar Ikatan Kimia 20 - - 7 7 6 Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Taraf Pembeda Soal 3 Validitas Instrumen Penelitian Teknik yang digunakan untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus product momen dari Pearson dengan rumus angka kasar sebagai berikut: r xy =           } { { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : X = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya Y = kriteria yang dipakai r xy = koefisien validitas commit to user 93 Setelah diperoleh harga r xy kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen. Apabila harga r xy harga r kritik , maka item soal tersebutt dikatakan valid. Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut: 0,91 – 1,00 = Sangat Tinggi ST 0,71 – 0,90 = Tinggi T 0,41 – 0,70 = Cukup C 0,21 – 0,40 = Rendah R Negatif - 0,20 = Sangat Rendah ST Masidjo, 1995:243-246 Rangkuman hasil uji validitas item soal setelah dilakukan try out dapat dilihat pada tabel 8 dan hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 12. Variabel Jumlah soal Valid Invalid Soal tes prestasi belajar Ikatan Kimia 20 10 10 Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal 4 Reliabilitas Soal Untuk mengetahui reliabilitas soal digunakan rumus KR-20 sebagai berikut: r 11 =                  2 1 1 1 S PQ S n n Keterangan : r 11 = koefisien reliabilitas n = jumlah item S = standar deviasi P = indeks kesukaran Q = 1-P Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,91 – 1,00 = sangat tinggi 0,71 – 0,90 = tinggi 0,41 – 0,70 = cukup 0,21 – 0,40 = rendah Negatif - 0,20 = sangat rendah Masidjo, 1995:243-246 Rangkuman hasil uji reliabilitas soal setelah dilakukan try out dapat dilihat pada tabel 9 dan hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 13. commit to user 93 Instrumen r 1 1 Kriteria Reliabilitas Soal tes 0,807 Tinggi Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Soal b. Instrumen Penilaian Afektif Instrumen penilaian afektif disini adalah berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Respondensiswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Tabel 10. Kriteria Penilaian Aspek Afektif Skor untuk aspek yang dinilai Nilai SS Sangat Setuju S Setuju N Netral TS Tidak Setuju STS Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 Keterangan : 80  N  100 = Sangat baik A 60  N  79 = Baik B 40  N  59 = Cukup C N  39 = Kurang D Depdiknas, 2003: 91 Sebelum digunakan untuk mengambil data penilaian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket. commit to user 93 1 Uji Validitas Validitas instrumen dari angket ini adalah validitas konstruksi atau konsep. Validitas konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas konstruksi inipun akan mudah ditentukan pada tes hasil belajar yang sungguh-sungguh direncanakan dengan baik oleh seorang guru, khususnya apabila ditaati langkah merumuskan tujuan instruksional dan visualisasi kisi-kisi sebagai langkah-langkah perencanaan yang dibuat guru. Apabila isi item-item yang merupakan suatu kesatuan suatu tes benar-benar sesuai dengan suatu konsep atau konstruksi yang seharusnya menjadi isinya, maka dikatakan tes tersebut memiliki validitas konstruksi yang tinggi. Masidjo, 1995:224 Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus sebagai berikut: r xy =           ] [ 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : X = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya Y = kriteria yang dipakai r xy = koefisien validitas Setelah diperoleh harga r xy kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen. Apabila harga r xy harga r kritik , maka item soal tersebut dikatakan valid. Masidjo, 1995:243-246 Rangkuman hasil uji validitas item soal angket setelah dilakukan try out dapat dilihat pada tabel 11 dan hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 14. Variabel Jumlah soal Valid Invalid Soal tes prestasi belajar Ikatan Kimia 20 20 - Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal Angket commit to user 93 2 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas soal angket digunakan rumus Alpha. Untuk memperoleh harga reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha perlu dicari harga varians masing-masing item dan varians totalnya. Adapun rumus varians masing-masing item:  I 2 = N N X X i i 2 2    Sedangkan rumus varians totalnya:  I 2 = N N X X i i 2 2    Rumus koefisien Alpha yaitu sebagai berikut: r 11 =  =                  2 1 1 2 i i n n   Keterangan : r 11 = koefisien reliabilitas suatu soal n = jumlah item  i 2 = jumlah kuadrat  dari masing-masing item  i 2 = jumlah kuadrat dari  total keseluruhan item Suharsimi Arikunto, 1996 : 106 Rangkuman hasil uji reliabilitas soal angket setelah dilakukan try out dapat dilihat pada tabel 12 dan hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran 14. Instrumen r 1 1 Kriteria Reliabilitas Soal angket 0,784 Tinggi Tabel 12. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Soal

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN DAN TANPA INTERACTIVE HANDOUT PADA HASIL BELAJAR SISWA

0 32 263

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) DILENGKAPI MEDIA KOMPUTER PROGRAM MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA

0 0 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individually) Dilengkapi Media Power Point Dengan Media Komik Terhadap Hasil B

0 2 18

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individually) Dilengkapi Media Power Point Dengan Media Komik Terhadap Hasil B

0 0 14