commit to user 93
persoalan tersebut
dimana masing-masing
anggota kelompok
akan mengembangkan pemikiran mereka dalam penyelesaian persoalan tersebut.
6. Prestasi Belajar
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses sadar akan tujuan. Maksudnya bahwa kegiatan belajar dan pembelajaran itu suatu peristiwa yang
terikat, terarah pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan belajar yang dilaksanakan itu mencapai
tujuan dan memenuhi target atau tidak, maka diperlukan adanya kegiatan evaluasi. Hasil dari kegiatan evaluasi itu antara lain akan memberikan gambaran mengenai
prestasi hasil belajar dari peserta didik. Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu ”prestatie”. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Dengan demikian, prestasi belajar berarti hasil dari kegiatan Zainal Arifin, 1990:3.
. Menurut Syaifudin Azwar 2000: 90 prestasi belajar adalah hasil maksimal seseorang dalam menguasai materi-materi yang telah diajarkan. Prestasi
belajar merupakan fungsi yang penting dalam suatu pembelajaran. Kemampuan hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar, pada proses ini siswa
menunjukkan keberhasilan atau kegagalan dalam belajarnya.. Menurut Zainal Arifin 1990:5-6 prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan,
karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain: a. Prestasi belajar merupakan suatu indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebutkan hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan
indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Indikator ekstern
commit to user 93
dalam arti bahwa tinggi atau rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap kecerdasan anak didik. Dalam proses belajar dan pembelajaran yang telah diprogram dalam
kurikulum. Pada pedoman Pengembangan Penilaian Kurikulum SMA 2004
dijelaskan bahwa untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki kompetensi dasar perlu dikembangkan suatu sistem penilaian. Sistem penilaian
yang dilakukan harus mencakup seluruh kompetensi dasar dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh guru. Sistem penilaian berbasis kompetensi
yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasil dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik Abdul Ghofur, 2003 :19.
Prestasi belajar siswa dalam hal ini meliputi dua aspek, yaitu aspek kognitif, dan aspek afektif.
a. Aspek kognitif Menurut Mulyani Arifin 1995:24, bahwa aspek kognitif dapat berupa
pengetahuan dan ketrampilan intelektual yang meliputi produk ilmiah dan proses ilmiah. Produk ilmiah meliputi : fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, generalisasi, teori dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan proses ilmiah meliputi : pengamatan, pemahaman, aplikasi,
analisis dan evaluasi. Untuk aspek pengetahuan, evaluasi dapat dilakukan melalui tes lisan maupun tertulis yang relevan dengan pokok bahasan tersebut.
b. Aspek afektif Evaluasi aspek afektif berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek. Evaluasi aspek afektif dalam hal ini meliputi kesadaran diri, kecakapan berpikir rasional, kecakapan
sosial, dan kecakapan akademik. Depdiknas, 2003:1
commit to user 93
7. Ikatan Kimia