Analisa Data Pengaruh Pupuk Organik Hayati pada Peningkatan Keragaan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq )

bahan organik yang berfungsi sebagai buffer dalam tanah dan sumber karbon dan energi bagi aktifitas mikrob dalam tanah, pemberian pupuk organik hayati secara terus menerus dapat memperbaiki struktur tanah dan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Bahan organik juga berperan sebagai sumber dan makanan mikrob tanah sehingga dapat meningkatkan aktifitas mikrob tanah dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman Simanungkalit et al. 2006 Hasil analisa statistik pada keragaan tanaman 12 MST Tabel 4 menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada diameter bonggol dan tinggi tanaman. Hal ini diduga karena pupuk N yang diberikan dalam bentuk NH 4 + digunakan oleh mikrob tanah untuk mendekomposisi bahan organik atau C- Organik. Jumlah N yang dimineralisasi dalam kondisi aerobik lahan kering lebih kecil daripada kondisi anaerobik Broadbent Rayes 1971. Kandungan N yang tersedia bagi tanaman sangat berpengaruh terhadap kemampuan tanaman untuk berkembang salah satunya dalam pertumbuhan pelepah daun tanaman. Nitrogen berperan utama dalam pertumbuhan daun dan batang, juga keseluruhan tubuh tanaman serta vigor tanaman Santosa et al. 2007. Tabel 4 Pengaruh pupuk organik hayati penambat N 2 pada tanaman bibit kelapa sawit terhadap diameter, tinggi dan jumlah pelepah daun pada 12 MST Perlakuan Keragaan Tanaman Diameter mm Tinggi cm Pelepah tanaman Pengaruh Tunggal Tanpa pupuk organikhayati 15.01 b 40.20 b 6.1 a Pupuk Organik 16.23 a 42.41 a 6.2 a Pupuk Organik Hayati 16.34 a 41.79 ab 6.1 a Pengaruh Kombinasi Tanpa pupuk organikhayati 13.77 b 40.16 cd 6.3 a Pupuk N dosis 50 15.75 ab 41.13 abcd 5.5 a Pupuk N dosis 75 14.76 ab 38.44 d 6.0 a Pupuk N dosis 100 15.61 ab 40.23 cd 6.2 a Pupuk N dosis 125 15.15 ab 41.06 bcd 6.3 a Pupuk Organik 14.41 ab 41.99 abc 5.7 a Pupuk Organik + Pupuk N dosis 50 16.63 ab 40.27 cd 6.5 a Pupuk Organik + Pupuk N dosis 75 16.49 ab 43.81 ab 6.5 a Pupuk Organik + Pupuk N dosis 100 17.06 a 43.96 ab 6.2 a Pupuk Organik + Pupuk N dosis 125 16.54 ab 42.03 abc 6.3 a Pupuk Organik Hayati 16.79 ab 40.16 cd 6.2 a Pupuk Organik Hayati + Pupuk N dosis 50 15.04 ab 39.97 cd 6.0 a Pupuk Organik Hayati + Pupuk N dosis 75 16.49 ab 41.95 abc 6.2 a Pupuk Organik Hayati + Pupuk N dosis 100 17.28 a 44.45 a 6.3 a Pupuk Organik Hayati + Pupuk N dosis 125 16.11 ab 42.42 abc 6.0 a Keterangan : Angka yang ditandai dengan huruf yang sama pada setiap kolom menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf nyata 0.05. Analisa keragaan tinggi tanaman menunjukkan hasil statistik yang berbeda nyata antar perlakuan dengan hasil tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan pupuk organik hayati dengan pupuk N 100 B2N3, sedangkan berturut-turut hasil terendah ditunjukkan oleh perlakuan tanpa penggunaan pupuk organikhayati dengan dosis N 125, 100 75 B0N4, B0N3, B0N2. Hasil terendah tersebut