Kabupaten Brebes adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang menjadi sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 25.309,45
ton pada tahun 2007. Dalam rentang waktu dari tahun 2002 hingga 2007, perkembangan produksi bawang merah di Brebes relatif berfluktuasi. Pada tahun
2004 dan 2006 produksi bawang merah menurun dengan rata-rata tingkat penurunan sebesar 17,82 persen per tahun. Sementara pada tahun 2003, 2005, dan
2007 produksi bawang merah di Brebes meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 34,88 persen per tahun Dinas Pertanian Kabupaten Brebes 2008.
Sementara itu, tingkat produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes tidak meningkat secara siginifikan, yaitu hanya berkisar 2,8 persen per tahun.
Laju peningkatan produktivitas dan tingkat produksi bawang merah di Kabupaten Brebes yang berfluktuasi tersebut mengindikasikan adanya faktor
risiko pada kegiatan produksi bawang merah di Kabupaten Brebes. Adanya faktor risiko tersebut menyebabkan tingkat produksi bawang merah berpotensi
mengalami penurunan. Sementara itu, besarnya penawaran suatu komoditas dipengaruhi oleh jumlah yang diproduksi. Berdasarkan keterangan tersebut, maka
diperlukan penelitian untuk mengkaji bagaimana tingkat risiko produksi dan perilaku penawaran bawang merah di Kabupaten Brebes sebagai daerah sentra
produksi terbesar.
1.2 Perumusan Masalah
Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang penting di Indonesia. Manfaat bawang merah yang banyak menjadikan permintaan terhadap bawang
merah relatif selalu tinggi. Akan tetapi, pada satu sisi, tingkat produksi bawang merah cenderung berfluktuasi . Bahkan tingkat produktivitas bawang merah di
Indonesia secara umum mengalami penurunan sebesar 4,99 persen per tahun Ditjen Hortikultura, 2008. Begitu pula dengan tingkat produksi bawang merah di
Kabupaten Brebes. Dalam rentang waktu dari tahun 2002 hingga 2007, perkembangan produksi bawang merah di Brebes relatif berfluktuasi, dengan rata-
rata penurunan sebesar 17,82 persen per tahun dan rata-rata peningkatan sebesar 34,88 persen per tahun Dinas Pertanian Kabupaten Brebes 2008. Adapun
peningkatan tingkat produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes hanya
berkisar 2,8 persen per tahun. Gambaran mengenai tingkat produktivitas bawang merah ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 . Tingkat Produktivitas Bawang Merah Nasional dan Daerah Brebes
Tahun 2002-2007
Sumber : Direktorat Hortikultura 2008
Gambaran mengenai tingkat produktivitas bawang merah seperti yang terlihat pada Gambar 1 dapat menunjukkan adanya perbedaan tingkat
produktivitas bawang merah secara nasional dengan produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes. Hal ini mengindikasikan adanya faktor risiko pada kegiatan
produksi bawang merah. Faktor risiko pada kegiatan produksi bawang merah disebabkan oleh adanya ketergantungan aktivitas produksi bawang merah pada
alam seperti cuaca, hama penyakit, suhu udara, kekeringan, banjir, dan segala bencana alam yang berhubungan. Dari kondisi tersebut, pengembangan bisnis
komoditas bawang merah memiliki potensi risiko yang dapat menimbulkan kerugian.
Sebagaimana teori penawaran, besarnya penawaran suatu komoditas ditentukan oleh jumlah yang diproduksi. Selain aspek produksi, tingkat
penawaran suatu komoditas juga dipengaruhi oleh tingkat harga Nicholson 1991. Seperti terlihat pada Gambar 2, harga bawang merah relatif berfluktuasi
dengan harga tertinggi mencapai Rp. 12.786 dan harga terendah mencapai Rp.
95.98 86.7
85.4 87.6
89.1 85.7
79.36 82.42
88.87 94.89
94.99 108.38
20 40
60 80
100 120
2002 2003
2004 2005
2006 2007
kwintalhektar
Produk vi tas nasi onal Produk vi tas Kab.
Brebes
Tahun
3.786. Namun demikian, secara umum tend harga bawang merah meningkat dari awal tahun hingga akhir tahun 2007. Beberapa faktor lain yang juga
mempengaruhi penawaran suatu komoditas adalah seperti harga dan ketersediaan faktor produksi yang meliputi benih, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja,
ketersediaan infrastruktur pertanian seperti pengairan, pengaruh hama dan penyakit tanaman, serta faktor iklim dan cuaca.
Gambar 2 . Perkembangan Harga Bawang Merah di Pasar Induk Kramat Jati
Tahun 2007
Sumber : Pasar Induk Kramat Jati 2007
Berbagai permasalahan pada aspek produksi dapat memberikan gambaran terhadap kemungkinan adanya faktor risiko produksi bawang merah.
Sebagaimana teori penawaran, tingkat penawaran suatu komoditas akan dipengaruhi oleh jumlah komoditas yang diproduksi Nicholson 1991. Oleh
karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat risiko produksi dan perilaku penawaran bawang merah di Kabupaten Brebes sebagai daerah sentra produksi
terbesar. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Berapa tingkat risiko produksi bawang merah di Kabupaten Brebes ?
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000
1 3 5 7 9 111315171921232527293133353739414345474951 Minggu
Harga Terendah : 3.786
Tertinggi : 12.786
2. Bagaimana perilaku penawaran bawang merah di Kabupaten Brebes? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penawaran bawang merah
di Kabupaten Brebes?
1.3 Tujuan Penelitian