dalam dunia kerjanya. Bagi sebagian orang memperoleh jabatan dalam berkarir merupakan suatu rencana atau target yang telah dibuat sebelumnya namun untuk
sebagian orang lagi, karir merupakan bentuk suatu keberuntungan. Karir merupakan pola dari pekerjaan yang sangat berhubungan erat dengan
pengalaman seseorang posisi, wewenang, keputusan, dan interpretasi subjektif atas pekerjaan, dan aktivitas selama masa kerja individu. Sehingga dapat diambil
kesimpulan, bahwa karir tidak menekankan dengan kesuksesan atau kegagalan, namun lebih berhubungan terhadap sikap dan tingkah laku seseorang, dan
kontinuitas individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya. Posisi dimasa mendatang yang ingin dicapai oleh seseorang adalah tujuan
dalam berkarir. Namun, keberhasilan karir tidak hanya diartikan sebagai penghargaan institusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hierarki
formal. Pada saat-saat sekarang ini karir telah mengalami pergeseran menuju karir tanpa batas the boundaryless career. Kunci keberhasilan seseorang dalam
berkarir di masa mendatang akan lebih tercermin dari pengalaman hidup dalam bekerja serta posisi yang telah ia duduki.
2.3 Profesi Akuntansi
2.3.1 Akuntan Publik
Profesi akuntan publik pada saat-saat sekarang ini semakin dibutuhkan sejalan dengan semakin beragamnya jenis-jenis perusahaan dan bentuk badan
hukum yang ada. Dalam menjalankan usahanya perusahaan membutuhkan investasi dalam bentuk modal yang diperoleh baik dari pihak internalpemilik
perusahaan ataupun pihak eksternalinvestor dan kreditor. Dimana modal ini akan tergambar aliran masuk dan keluarnya dalam laporan keuangan. Laporan
keuangan menjadi salah satu alat pertanggungjawaban bagi kedua belah pihak dalam, sehingga dapat disimpulkan akuntan publik diperlukan untuk
meminimalisir asymmetry information antara pemilik perusahaan principal atau kreditor dengan pengelola manajemen perusahaan.
Kantor Akuntan Publik antara lain dapat melakukan pekerjaan sebagai pemeriksa laporan keuangan dan memberikan jasa konsultasi di bidang keuangan.
Sehingga seorang akuntan yang bekerja di sebuah kantor akuntan publik akan selalu berhubungan dengan klien yang memerlukan jasanya sebagai pemeriksa
dan sebagai konsultan ataupun memberikan jasa sesuai dengan yang dibutuhkan kliennya
Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja. Karena akuntan publik salah satu profesi yang diberi
kewenangan untuk memberikan jasa audit. Selain undang-undang perseroan terbatas mewajibkan bahwa perseroan dengan aset diatas 50 milyar wajib
dilakukan audit. Sehingga hal ini dapat menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan mengingat jumlah perseroan terbatas di Indonesia relatif
banyak. Bahkan perusahaan terbuka hanya bisa diaudit oleh akuntan publik berdasarkan undang-undang. Pemerintahan dalam melengkapi kualitas kinerjanya
juga melimpahkan audit keuangan negara kepada akuntan publik baik langsung atau atas nama Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Pemilihan umum atau dana
kampanye perlu dilakukan pengauditan dan hanya akuntan publik yang berhak mengaudit untuk mengetahui bahwa kegiatan yang berkenaan dengan pemilu
tersebut sesuai dengan prosedur yang disepakati. Sektor perpajakan juga menjadi
peluang akuntan publik dan sektor perbankan sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit.
Dapat terlihat jelas betapa sangat dibutuhkannya peran dari akuntan publik di Indonesia, sehingga pada saat-saat sekarang ini persyaratan untuk menjadi
seorang akuntan publik tidak hanya dibatasi dari sarjana akuntansi saja. Disatu sisi hal ini merupakan hal yang baik karena kesempatan untuk menjadi akuntan publik
dapat dimiliki oleh siapa saja namun disisi lain hal ini menjadi pukulan bagi sarjana akuntansi karena lapangan pekerjaan yang seharusnya hanya tersedia bagi
sarjana akuntansi sekarang telah menjadi lapangan pekerjaan bagi sarjana-sarjana yang lainnya asalkan mereka telah lulus dalam ujian akuntan publik.
Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kepentingan publik, pembinaan terhadap profesi akuntan dan guna mendorong perkembangan profesi
akuntan di Indonesia untuk menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global, termasuk kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ASEAN
Economic Community tahun 2015, maka Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 25PMK.012014 tanggal 3 Februari
2014 tentang Akuntan Beregister Negara. PMK yang diundangkan pada tanggal 4 Februari 2014 ini mengganti ketentuan sebelumnya yaitu KMK Nomor
331KMK.0171999 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Akuntan Pada Register Negara.
Penerbitan PMK Akuntan Beregister Negara dimaksudkan untuk mewujudkan terciptanya akuntan yang profesional dan memiliki daya saing di tingkat global
dengan karakteristik sebagai berikut: i memiliki kompetensi, yaitu telah melalui proses pendidikan, akumulasi pengalaman dan ujian sertifikasi kompetensi profesi
dibidang akuntansi, ii menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional berkelanjutan, iii menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan, dan iv mematuhi
standar dan kode etik profesi.
Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, perizinan untuk menjadi seorang akuntan publik adalah :
Pasal 6
1 Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1 seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah; b.Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3; c.Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d.Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak e.Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin
Akuntan Publik; f.Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 lima tahun atau lebih;
g.Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan
h.Tidak berada dalam pengampuan. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam Peraturan Menteri. Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik Mulyadi, 2002:
1. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,
membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.
2. Auditor senior, bertugas untuk melaksankan audit dan bertanggung jawab
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuaI dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.
3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor
senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter.
4. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggung
jawab secara keseluruhan mengenai auditing.
2.3.2 Akuntan Non Publik