36
diharapkan bisa dijadikan sebagai pedoman maupun petunjuk bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan.
Kedua, Muhammad SA Ibrahimi Bangladesh menyatakan bahwa pendidikan Islam
adalah “Islamic education in true sense of the lern, is a system of education which enable a man to lead his life according to the
Islamic ideology, so that he may easily mould his life in accordance with tenets of Islam.
”
44
Pendidikan Islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam. Pendapat
tersebut lebih mengarah pada sebuah sistem yang memiliki keterkaitan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, seperti keterkaitan
antara akidah, syariah, dan akhlak yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ketiga, Achmadi mendefinisikan pendidikan Islam sebagai segala usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insani yang ada padanya
menuju terbentuknya menusia seutuhnya insan kamil sesuai dengan norma Islam.
Dari beberapa penjabaran para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam merupakan suatu proses transformasi dan internalisasi ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai pada diri peserta didik melalui pertumbuhan dan pengembangan potensi fitrah peserta didik, guna mencapai keselarasan dan
kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya, serta menjadi manusia yang dapat menyelaraskan kehidupan dunia-akhirat, keseimbangan pelaksanaan
fungsi manusia sebagai kahlifah Allah dan keseimbangan pelaksanaan segala dimensi yang terdapat dalam diri manusia, sehingga menjadikan dia hidup
penuh bahagia, sejahtera dan penuh kesempurnaan. Dengan kata lain, pendidikan agama Islam di sekolah dipahami sebagai
segenap usaha sadar yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik di
44
Arifin HM, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 3-4
37
sekolah untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik menjadi insan yang dapat mengetahui, memahami, dan mengamalkan ajaran
Islam secara menyeluruh dan dengan penuh kesadaran.
B. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Ditinjau dari segi etimologi kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti jarak yang ditempuh
oleh pelari. Istilah ini pada mulanya dipakai dalam dunia olahraga yang berarti
”a litle race course” suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga. Berdasarkan pengertian ini, dalam kaitannya dengan
dunia pendidikan, maka kurikulum bisa dipahami sebagai ”circle of
instruction” yaitu suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan peserta didik terlibat didalamnya.
Sementara pendapat yang lain dikemukakan bahwa kurikulum adalah arena pertandingan, tempat pelajaran bertanding untuk menguasai pelajaran
guna mencapai garis penamat berupa diploma, ijazah, atau gelar kesarjanaan.
45
Kurikulum juga dipahami sebagai keseluruhan pengalaman, ilmu pengetahuan yang akan dihayati oleh peserta didik. Bukan berarti seluruh
pengalaman manusia ditumpahkan di dalam kurikulum sekolah karena sekolah bukanlah replika dari kehidupan nyata, tetapi merupakan abstraksi
dari perjalanan kehidupan manusia.
46
Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis,
lingkup dan urutan isi, serta proses pendidikan”.
47
Ada empat unsur utama dalam kurikulum, yaitu: 1.
Tujuan kurikulum yang hakikatnya arah dari program tersebut
45
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam; Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, cet. I, h. 126
46
H. A. R. Tilaar, Manifesto Pendidikan Nasional; Tinjauan Dari Perspektif Postmodernisme dan Studi Kultural, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2005, Cet. I, h.117
47
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 10, h. 4.
38
2. Isi atau materi yang harus diberikan kepada peserta didik untuk mencapai
tujuan 3.
Proses pembelajaran yang merupakan strategi pelaksanaan program 4.
Program penilaian yang dimaksud untuk mengetahui apakah program itu telah mencapai arah atau tujuan yang ditetapkan.
48
Gambar III Tentang Komponen Kurikulum
49
1. Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan, melalui
pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
50
Tujuan-tujuan tersebut terinci dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar sabagaimana terlampir.
48
H. Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Quantum Teaching, 2005, cet. I, h. 25
49
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi; Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet. III, h.
67
50
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD MI, Jakarta: Puskur. Balitbang. Depdiknas, 2003 http:www.puskur.netincsdPendidikanAgamaIslam.pdf
39
Sementara Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia Muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
51
Tujuan-tujuan tersebut terinci dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar
sabagaimana terlampir. Selanjutnya Pendidikan Agama Islam di SMAMA bertujuan untuk:
menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT, mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi tasamuh, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
52
Tujuan- tujuan tersebut terinci dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi
dasar sabagaimana terlampir.
2. Bahan atau Isi
Sasaran dan tujuan pendidikan akan tercapai, bilamana materi pendidikan tersebut diseleksi dengan baik dan tepat. Materi dalam
konteks ini intinya adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Cakupan ruang lingkup materi pendidikan Islam
51
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP MTS, Jakarta: Puskur. Balitbang. Depdiknas, 2003 http:www.puskur.netincsdPendidikanAgamaIslam.pdf
52
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA MA, Jakarta: Puskur. Balitbang. Depdiknas, 2003 http:www.puskur.netincsdPendidikanAgamaIslam.pdf